HTI-Press. Rezim Pakistan mendapatkan tekanan keras dari Amerika yang mendorongnya agar terus membantu dan mendukung serangan Amerika ke Afganistan.
Direktur Badan Intelejen Nasional Amerika (NIC) yang baru Dennis Blair mengatakan, “Sesungguhnya Pemerintahan Pakistan telah mulai kehilangan kekuasaannya di beberapa bagian wilayah perbatasan Barat Laut yang berbatasan dengan Afganistan. Sesungguhnya kekuasaannya atas daerah-daerah yang terdiri dari banyak suku, dan yang mendapatkan kekuasaan otonom itu telah mulai melemah, dan daerah-daerah tersebut telah menjadi benteng-benteng kelompok Islam”.
Kerasnya tekanan Blair terhadap Pakistan telah mendorong para penguasanya untuk melakukan aktivitas militer besar-besaran dalam melawan para mujahidin dengan sesumbar akan menghabisinya bersama India. Dikatakan, “Sesungguhnya kunci untuk mengakhiri sumbu ketegangan antara dua negara nuklir, Pakistan dan India mungkin dengan Islamabad melakukan serangan yang menghancurkan secara luas dan sungguh-sungguh melawan para milisi muslim bersenjata”.
Sesungguhnya pemerasan (tekanan dan ancaman) Amerika terhadap para penguasa anteknya di Pakistan menegaskan atas kegagalan kekuatan militer Amerika untuk mendominasi Afganistan setelah lebih dari delapan tahun sejak serangannya, dan setelah pengakuan NATO bahwa gerakan Taliban masih mendominasi lebih dari tiga seperempat wilayah tersebut. (mb/hti)