Bersama Hadits asy-Syarif: Mengapa Engkau Sia-Siakan Amanah Itu?

HTI-Press. Kami sampaikan salam untuk kalian semua. Wahai para pendengar tercinta di manapun kalian berada, di halqoh baru, dalam acara kesayangan kalian semua “Ma’a al-Hadîts asy-Syarîf (Bersama ah-Hadits asy-Syarif)”. Kami mulai dengan salam terbaik:

Assalâmu’akum warahmatullâhi wabarakâtuh!

Imam Bukhari rahimahullâhu ta’âla meriwayatkan dari Abi Hurairah radhiyallâhu ’anhu, ia berkata: Bersabda Rasulullah Saw:

إِذَا ضُيِّعَتْ اْلأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ اْلأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ

Apabila amanah telah disia-siakan, maka tunggulah saat-saat kehancurannya”. Salah seorang bertanya: “Bagaimana bentuk menyia-nyiakan amanah itu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Apabila urusan itu diserahkan (dipercayakan) kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat-saat kehancurannya”.

Al-Karmani berkata: “Maksud dari kata al-amr, yaitu semua jenis perkara (urusan) yang terkait dengan agama, seperti Khilafah, kepemimpinan (al-imârah), peradilan (al-qadhâ’), jabatan mufti, dan lainnya”.

Ibnu Baththal berkata: Arti kalimat “urusan itu diserahkan (dipercayakan) kepada orang yang bukan ahlinya” bahwa sesungguhnya para imam itu telah diberi amanah oleh Allah kepada para hamba-Nya; dan mereka diwajibkan memberikan nasihat kepadanya. Oleh karena itu, wajib bagi umat Islam menyerahkan kekuasaan kepada orang yang ahli (mengerti betul) tentang agama. Sehingga, apabila mereka menyerahkannya kepada orang yang bukan ahli (tidak mengerti) agama, maka sungguh mereka telah menyia-nyiakan (merusak) amanah yang telah diberikan Allah kepada mereka”.

Para pendengar yang mulia.

Sungguh, saat ini, kami hidup di zaman dimana pemerintahan—perkara terpenting—diserahkan kepada orang-orang yang bukan ahlinya (tidak layak menduduki jabatan penting itu), yaitu para penguasa pengkhianat, seperti yang kami dengar dan kami lihat sendiri tentang pengkhianatan mereka. Mereka tidak layak memimpin pemerintahan. Sebab, kaum kafir penjajahlah yang telah mengangkat mereka, dan menjadikan mereka berkuasa di tengah-tengah kaum Muslim.

Mereka telah menghina kaum Muslim dengan siksaan (kesengsaraan) yang sangat buruk, dan mereka memerintah kaum Muslim dengan kekufuran yang nyata. Mengingat mereka tidak mampu mengatur kembali tali sepatu ketika tali sepatu itu dirusak (mereka tidak memberi manfaat pada umat Islam). Mereka menyerupai para penguasa dan menyerupai orang-orang biasa. Maka, melalui mereka dan sebab mereka itulah amanah demi amanah disia-siakan; dan pengkhianatan demi pengkhianatan dilakukan. Mereka mendapatkan kekuasaan dari setiap orang yang rela dengan keburukan demi keburukan yang mereka lakukan, yaitu orang-orang yang mengikuti mereka dan orang-orang yang ridha kepada mereka; serta orang-orang yang tidak mengingkari setiap perbuatan salah (penyimpangan) yang mereka lakukan, yaitu di antara para ulama dan yang menyerupai ulama, para mufti, para qadhi (hakim), dan yang lainnya.

Mereka itu adalah orang-orang yang telah mengkhianati Allah, Rasulullah, dan kaum Muslim. Mereka telah mengkhianati amanah yang diberikan kepada mereka, sedang mereka sadar dan mengerti akan kewajibannya atas amanah itu. Mereka itu adalah orang-orang yang memperolok-olok ayat-ayat Allah; mereka mengubah dan menyelewengkan firman Allah (hukum-hukum Allah) dari tempat yang sebenarnya. Mereka itu adalah orang-orang yang lalai, kurang hati-hati, abai, pura-pura lupa, dan menyia-nyiakan amanah, yaitu amanah kekuasaan dan amanah ilmu.

Oleh karena itu, jangan sekali-kali bermimpi amanah itu akan kembali ke muka bumi, kecuali apabila perkara (urusan umat ini) telah diserahkan kepada ahlinya (orang-orang yang layak untuk itu). Mereka itu adalah orang-orang yang menyerukan tegaknya amanah dengan mendirikan Daulah Khilafah Ala Minhaji Nubuwah yang kedua kalinya. Dengan berdirinya Daulah Khilafah amanah-amanah akan terwujudkan, dan pengkhianatan-pengkhianatan akan dapat dilenyapkan. Ya Allah, jadikanlah berdirnya Daulah Khilafah itu dekat, dan jadiknalah kami sebagai tentara-tentaranya, serta penolong-penolongnya.

Para pendengar yang mulia. Sampai di sini kami bersua dengan kalian semua dalam acara kesayangan kita “Ma’a al-Hadîts asy-Syarîf (Bersama ah-Hadits asy-Syarif)”. Terakhir, kami tinggalkan kalian, semoga kalian tetap dalam lindungan Allah SWT.

Wassalâmu’alaikum warahmatullâhi wabarakâtuh.

Sumber: al-Maktab al-I’lamiyyah lil Hizbit Tahrir, Program Radio Kantor Media Hizbut Tahrir

Penerjemah: Muhammad Bajuri

6 comments

  1. Subhanlallah…..ya Alloh jadikanlah berdirinya daulah khilafah itu dekat,serta jadikanlah kami orang2 yang bisa menjaga amanah ini…. amin.

  2. Allahu Akbar, semoga Khilafah akan tegak dalam waktu dekat

  3. Ya Allah…sungguh khilafah itu sudah terasa dan semakin terlihat dengan jelas….yah khilafah hanyalah masalah waktu…

    kami rindu syariah dan khilafahMu ya Robb…

  4. Ayo, kita berjuang terussss. tuk menyongsong janji Allah

  5. apakah kita sudah melaksanakan apa yang telah di amanahkan kepada kita, Ibnu Baththal berkata: Arti kalimat “urusan itu diserahkan (dipercayakan) kepada orang yang bukan ahlinya, bahwa sesungguhnya para imam itu telah diberi amanah oleh Allah kepada para hamba-Nya; dan mereka diwajibkan memberikan nasihat kepadanya. Oleh karena itu, wajib bagi umat Islam menyerahkan kekuasaan kepada orang yang ahli (mengerti betul) tentang agama. Sehingga, apabila mereka menyerahkannya kepada orang yang bukan ahli (tidak mengerti) agama, maka sungguh mereka telah menyia-nyiakan (merusak) amanah yang telah diberikan Allah kepada mereka”.
    semoga kita juga temasuk orang-orang yang ahli dalam mengemban amanah dan tidak menyia-nyiakan amanah dalam dakwah

  6. Amanah yang ada di pundak seorang muslim adalah taat kepada Allah dan menjaga Syariat-Nya, yaitu dengan menerapkan secara sempurna dalam seluruh aspek kehidupan. Artinya Amanah itu akan tegak dengan sempurna jika Khilafah Islamiyyah sidah berdiri, jadi saat ini, seorang muslim yang mencoba “berebut” amanah dari sistem kufur, hampir pasti amanah itu pasti terabaikan, dia akan bersikap kompromi dan “talbisul haqqa bil bathil”. Untuk itu, amanah pasti akan terabaikan dan kehancuran sistem ini akan semakin dekat. Allahu Akbar….sambut Khilafah Rasyidah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*