Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama, Jumat, kembali menyampaikan dukungan kuatnya terhadap negera ilegal Israel. AS juga menambahkan bahwa Washington akan bekerjasama dengan pemerintah mendatang Israel mengenai proses perdamaian Timur Tengah. Sejak awal kampanyenya, Barack Obama telah menyatakan janji dan dukungannya terhadap negara ilegal yang telah membunuh ribuan kaum Muslim di Palestina itu.
“Amerika Serikat adalah sekutu kuat dan lama Israel. Kami akan bekerja sama dengan pemerintah selanjutnya Israel,” kata wakil jurubicara Departemen Luar Negeri AS Gordon Duguid, ketika dimintai komentar mengenai situasi politik di Israel.
Benjamin Netanyahu (59), pemimpin partai “hawkish” Likud dan mantan perdana menteri Israel, Jumat, menerima mandat dari Presiden Shimon Peres guna membentuk pemerintah koalisi mendatang dalam waktu enam pekan.
“Kami selalu optimistis. Kami selalu menangani proses perdamaian selama bertahun-tahun. Saya kira ini memperlihatkan tekad Amerika Serikat untuk terus mengupayakan penyelesaian dua negara di Timur Tengah dan membantu mewujudkan kestabilan di wilayah tersebut,” katanya.
“Kami terikat komitmen padanya selama bertahun-tahun, dan saya tak melihat itu berubah,” katanya.
Partai Likud meraih 27 kursi di Knesset, yang memiliki 120 kursi, satu kursi lebih sedikit daripada partai Kadima, pimpinan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni dalam pemilihan umum 10 Februari.
Tetapi dengan dukungan dari semua partai sayap-kanan dan agama, Netanyahu dapat membentuk pemerintah koalisi sayap-kanan dengan mayoritas 65 kursi di Knesset (parlemen).
Menurut Duguid, pemerintah Obama akan terus mendorong proses perdamaian di Timur Tengah tak peduli apakah Israel memiliki pemerintah “hawkish” atau “dovish”. Ungkapan jurubicara Departemen Luar Negeri AS semakin memperkuat dukungan AS terhadap kejahatan Israel yang telah merampas dan membunuh Muslim Palestina. Demikian juga dukungan AS itu juga diungkapkan oleh Menlu Hillary Clinton ketika berkunjung ke negeri ini. Anehnya, penguasa Muslim di negeri ini malah menerima kehadiran sang penjajah itu.
Solusi Dua Negara, Mendukung Kejahatan Israel
Solusi dua negara, yaitu Negara Palestina merdeka dan Negara Israel senantiasa ditawarkan oleh para pendukung Israel. Tentu saja solusi dua negara ini merupakan solusi palsu, karena sesungguhnya yang terjadi adalah Israel telah merampas tanah milik kaum Muslim. Namun beberapa pihak terjebak kepada solusi yang tidak rasional tersebut.
Namun, AS terus berupaya untuk mewujudkan keinginan busuknya mendukung penjajah Isarel dengan solusi dua negara tersebut. Untuk merealisasikan dukungan AS atas negara ilegal Israel itu, beberap waktu lalu Melu AS, Hillary Clinton berkunjung ke Indonesia sebagai salah satu negeri Muslim terbesar di dunia. Dalam kunjungannya itu, Hillary Clinton tak lupa untuk mengkampanyekan solusi dua negera dan berharap ada dukungan dari negeri Muslim terbesar ini.
Ibarat seorang pencuri yang merampas sebuah rumah beserta isinya, kemudian sang pencuri itu pun tak segan mengusir si pemilik rumah, bahkan sebagian anggota pemilik rumah dibunuhnya. Agar sang pemilik rumah tidak terus menerus merengek untuk bisa hidup di dalam rumah, ahirnya sang pencuri rumah itu memberikan sebuah kamar bagi si pemilik rumah tersebut, sementara seluruh bagian rumah direbut oleh sang pencuri tadi. Sungguh sangat naif dan menghinakan, jika sang pemilik rumah tersebut menyetujui solusi yang ditawarkan sang pencuri tadi.
Demikianlah gambaran solusi dua negara yang sangat menjijikan dan tidak diinginkan oleh kaum Muslim itu. Israel sebagai pencuri dan Muslim Palestina sebagai pemilik rumah, harus berdamai ketika Muslim Palestina diberikan sebagian wilayah milik mereka, sementara Negara ilehal Israel berdiri di tanah Palestina? Kaum Muslim menginginkan tanah Palestina kembali dibebaskan dari penjajah, dan Negara Ilegal Israel dihapuskan. Hal itu hanya bisa dilakukan ketika kaum Muslim bersatu di bawah naungan satu kekuatan politik, Khilafah Islamiyyah. (syabab.com, 23/02/09)
Berita Terkait:
umat islam tidak akan merasa hidup tenang dan sejahtara
selama pemerintah kita masih menuruti kehendak penjajah AS yang tengah sekian lama membuat negri indonesia jauh terbelakang karena exploitasi kekayaan alam,hal ini diwujudkan dengan adanya dukungan obama terhadap israel dan inipun telah nampak ketika obama mengutus perdana mentrinya keindonesia agar umat islam diindonesia tidak lagi mendukung saudara yang ada di palestina.