Muslimah

HTI-Press. Puluhan siswa yang terdiri dari siswa SMP, MA MTS, SMK dan SMA Kota Mataram – NTB mengikuti Diskusi Remaja Islam “Remaja Bicara Demokrasi”, Ahad (15/2) di Musholla Al- Hikmah SMKN 3 Mataram. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama MHTI NTB dengan Keputrian Remaja Musholla SMKN 3 Mataram.

Diskusi dibuka Ketua Panitia Hariyani. Ani, panggilan akrabnya, sangat bersemangat memandu acara. Diskusi ini salah satu cara untuk menangkal pemikiran-pemikiran asing (barat) yang telah ditanamkan di sekolah-sekolah mulai TK sampai Perguruan Tinggi, salah satunya demokrasi.

Hadir sebagai pembicara dalam diskusi tersebut adalah dr. Laily Mufidah (MHTI Mataram). Dalam pemaparannya, pemateri menyampaikan sudah saatnya remaja cerdas dan kritis terhadap pemikiran-pemikiran dan budaya-budaya yang ditanamkan kepada remaja saat ini. Pemikiran-pemikiran yang ditanamkan sejak TK sampai Perguruan Tinggi telah mampu merubah pola pikir dan tingkah laku mereka menjadi hedonis (serba boleh) dan konsumtif.

Setelah pemaparan materi, panitia Dialog Remaja Islam menayangkan VCD Demokrasi dan Disintegrasi. Diskusi berjalan begitu hangat ketika pertanyaan demi pertanyaan mulai terlontarkan dari para siswi ini. Saat diskusi para siswa mengatakan baru tahu bahwa demokrasi yang mereka pelajari selama ini ternyata membawa malapetaka bagi bangsa dan memacu perpecahan antara daerah diseluruh Indonesia dan negeri-negeri lainnya di dunia. Acara ditutup dengan pembacaan Do’a oleh dr. Laily Mufidah sekaligus.

Sementara itu, di kalangan kampus, sejumlah muslimah menghadiri Diskusi Mahasiswa yang mengambil tema “Saatnya Mahasiswa Tolak Demokrasi, Dukung Khilafah”. Acara ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan 1 (satu) minggu sekali oleh MHTI (Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia) Sektor Mataram, setiap hari Selasa pukul 16.00 -18.00 di serambi kantin peternakan Universitas Mataram. (dee/mhti)