HTI-Press. Republika (Jumat, 06 Maret 2009 pukul 07:55:00) memberitakan Indonesia sebagai model ideal hubungan antar umat beragama yang mewakili tradisi Islam moderat yang mau hidup berdampingan secara damai dengan penganut agama lain, kata Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini saat membuka konferensi bertema “The Culture of Coexistence in Indonesia” bersama Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda .
Menurut Konsul Penerangan KBRI Roma, Musurifun Lajawa, konferensi itu adakah merupakan hasil kerjasama kedua negara dengan Communita di Sant Egidio di Roma.
Frattini sangat menghargai budaya koeksistensi damai di Indonesia dan menilai masyarakat dunia belajar dari toleransi di Indonesia, sementara Hasan Wirajuda menilai saat ini kesatuan umat semakin penting bagi dunia multkultur seperti sekarang di mana tiak ada satu pun negara yang homogen.
Oleh karena itu, toleransi antar umat beragama menjadi cara penting dalam membangun dan mempertahankan keharmonisan dunia moderen.
Pandangan sama disampaikan Andrea Riccardi, pendiri Santo Egidio, yang mengatakan Indonesia sebagai laboratoriom kemajemukan. “Dunia memerlukan peradaban hidup berdampingan secara damai (dan Indonesia adalah modelnya,” kata Andrea.
Selain menjadi forum berbagi pengalaman, konferensi ini bertujuan membangun dialog tingkat tinggi antara wakil-wakil organisasi Islam di Indonesia dengan para pakar dari Italia.
Hadir sebagai narasumber dalam konperesi itu adalah Ketua Umum PBNU, KH. Hasyim Muzadi dan tokoh-tokoh agama lainnya seperti Bachtiar Effendi, Siti Musdah Mulia, Azyumardi Azra, Uskup Martinus D. Situmorang, utusan Departemen Agama Atho Muzhar, Komaruddin Hidayat danFatimah Husein.
Komentar
Ini bukan pujian yang pertama, sebelumnya Hillary Clinton menyatakan hal yang sama. Waspadai berbagai pujian negara Barat tentang Indonesia model negara ideal yang menggabungkan Islam dan demokrasi. Apalagi yang memuji adalah negera imperialis seperti AS dan Eropa. Rekomendasi Rand Corporation untuk dunia Islam adalah politik belah bambu (stick and carrot), negara atau kelompok Islam yang sejalan dengan Barat disebut moderat, diangkat dan dipuji. Negara atau kelompok yang menentang penjajahan Barat disebut teroris dan ekstrimis.
Ini adalah strategi untuk memecah belah dunia Islam dan memperkuat legitimasi penjajahan atas dunia Islam. Mereka ingin mengatakan meskipun kami menjajah di Irak, Palestina dan Afghanistan, masih ada yang mendukung kami yaitu negara yang mayoritas Islam terbesar dunia, yakni Indonesia. Na’udzubillah Indonesia menjadi legitmasi penjajahan atas saudara muslimnya sendiri.
Kalau orang-orang Amerika dan Eropa Toleran dan mengajarkan toleransi beragama tolong berikan harta kekayaan hasil ekploitasi mereka kepada dunia Islam untuk keseimbangan bukan dinikmati sendiri dengan SERAKAH!
Pujianmu memalukan. Kebohonganmu sudah ketahuan. Yang tidak tahu itu keterlaluan, atau sengaja membutakan diri. Na’udzubillah. Hei para centeng kapitalis yang anyir bau darah kaum muslim, tunggulah saat Allah SWT membuat perhitungan kepada Anda semua karena pembantaian demi pembantaian terhadap orang-orang sipil kaum muslim tanpa pengadilan di dunia ini.
Pujian bak mawar berduri. Memang indah kala dipandang, namun tangan siapapun kan terluka jika tak menghiraukan tajamnya duri yang membalut batangnya…Kita memang perlu berhati-hati dengan pujian orang-orang kafir karena bisa jadi keindahan kata mereka menjadi alat melenakan kaum muslimin untuk senantiasa tidur dan tak pernah menegakkan indahnya Islam di muka bumi ini….ALLAHU AKBAR !!!
sesungguhnya kaum kafir tidak pernah berhenti memerangi umat islam, rekomendasi Rand Corporation untuk dunia Islam adalah politik belah bambu (stick and carrot). Jadi warga Indonesia jangan mau dibodohi dengan setiap ucapan-ucapan orang kafir. Allah berfirman:Tidak akan pernah ridho yahudi dan nasrani untuk memerangi umat islam sampai umat islam sendirilah yang akan mengikuti millah (ideologi & peradaban) mereka (yaitu orang kafir). Sehingga patut kita curigai dan waspada sejatinya ini merupakan perang opini. Allahu…akbar tegakkan khilafah rasyidah ….
Benar sekali, muslihat mereka memecah belah umat, mendukung yang sejalan dengan mereka dan memusuhi yang bertentangan dengan mereka, danpada akhirnya setelah yang memusuhi mereka hancur merekapun akan memusihi yang sejalan dengan mereka,,,sangat licic
Ini adalah strategi untuk memecah belah dunia Islam dan memperkuat legitimasi penjajahan atas dunia Islam. Mereka ingin mengatakan meskipun kami menjajah di Irak, Palestina dan Afghanistan, masih ada yang mendukung kami yaitu negara yang mayoritas Islam terbesar dunia, yakni Indonesia. Na’udzubillah Indonesia menjadi legitmasi penjajahan atas saudara muslimnya sendiri.
Wong katrok memang seneng dipuji, ndak peduli lagi apakah yang memuji itu musuh dalam rangka untuk menjadikan wong katrok bangga dengan kekatrokannya. Yang penting dipuji brur. Padahal nasib wong katrok selalu dipermainkan oleh pemujinya, dan wong katrok dipuji sebagai wong katrok yang gemar dan paling penurut untuk dicocok hidungnya, diambil harta kekayaannya, dan dibelokkan keyakinannya yang paling mendasar. Ya HTI memang harus selalu membina agar wong katrok itu sadar dan tidak katrok lagi. Sabar ya HTI. Insyaallah dengan berjalannya waktu kekatrokan mereka akan hilang kok. Lihat saja hasil survey yang menggambarkan betapa banyak wong katrok yangsudah mulai sadar bahwa Amrik dan sekutu-sekutunya adalah penjajah. Mereka bahkan dengan tanpa malu menggunakan HAM dan Demokrasi sebagai standar ganda yang sangat memuakkan.
Lucu benarr, kalo masih ada umat islam yang masih percaya dengan mulut busuk mereka. pada hal sudah jelas sekali bau itu sampai berapa jauhpun. HAM katanya, demokrasi katanya, dimana semua itu saat menggempur Irak, Afganistan, palestina, dll. kok masih ada umat islam yang menerima mereka. padahal dimulut mereka masih bersimbuh darah kaum muslimin yang belum kering lagi. TENANG Wahai penagak ideologi yang Hak. kita pasti Menang. meraka hanya menutupi kebohongan mereka yang busuk. KHILAFAH Die target.