Wawancara Eksklusif dengan Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia: Melupakan Runtuhnya Khilafah adalah Double Tragedy

Tepat 3 Maret 1924, institusi yang menerapkan seluruh syariat Islam di dalam negeri dan mengasaskan dakwah dan jihad dalam hubungan luar negerinya itu, diruntuhkan oleh Kemal Pasha Laknatullah yang merupakan kaki tangan penjajah Inggris. Sejak runtuhnya Khilafah Islam tersebut, masalah bertubi-tubi mendera kaum Muslim. Ikatan akidah berubah menjadi ikatan kebangsaan, sehingga kaum Muslim terpecah menjadi lebih dari 50 negara bangsa. Syariat Islam yang berkaitan dengan muamalah dan uqubat praktis tidak lagi diterapkan. Sebagai gantinya adalah sistem sosial buatan penjajah, seperti sistem ekonomi kapitalis, sistem pendidikan sekuleristik, sistem pergaulan bebas, sistem pemerintahan demokratis dan sistem sanksi pidana-perdata kolonial.

Padahal Allah SWT telah menegaskan bahwa manusia hidup di dunia ini hanya untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah itu dibuktikan dengan penegakkan syariat Islam secara kaffah. Sedangkan menerapkan hukum selain yang diturunkan oleh Allah SWT adalah bentuk kekufuran yang menyalahi misi tersebut. Lantas mengapa ini bisa terjadi? Untuk mengupas masalah ini lebih lanjut Wartawan mediaumat.com Joko Prasetyo mewawancarai Jubir Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yusanto. Berikut, petikan wawancaranya.

Sudah 85 tahun ini kaum Muslim tidak segera membai’at seorang khalifah. Padahal tiga hari saja, ditengah-tengah kaum Muslim tidak ada seorang Khalifah merupakan sebuah kemaksiatan. Mengapa ini bisa terjadi?

Runtuhnya Khilafah Islamiyah pada 1924 adalah sebuah tragedi. Serta menjadi tragedi pula ketika kaum Muslim sekarang tidak lagi mengingat bahwa peristiwa itu sebagai tragedi. Jadi ini bisa disebut sebagai double tragedy. Ketika Anda kehilangan sesuatu yang berharga, itu satu soal. Ketika Anda sudah tidak ingat lagi barang yang berharga itu hilang, jadi bertambah lagi persoalannya menjadi dua. Coba fikirkan bagaimana Anda mendapatkan kembali barang berharga yang hilang itu kalau Anda sendiri melupakan barang yang berharga itu.

Mengapa bisa lupa?

Karena ini merupakan buah dari pendidikan. Khususnya pendidikan sejarah yang memang tidak lagi menempatkan itu sebagai masalah utama. Bukalah buku sejarah untuk SMP. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa Kemal Pasha sebagai pahlawan. Padahal ia adalah anteknya Inggris untuk menghancurkan Khilafah dari dalam. Sehingga alih-alih anak-anak SMP menyadari itu adalah sebuah tragedi dan Kemal Pasha itu sebagai pengkhianat. Mereka malah mengaguminya karena dikatakan Kemal sebagai Attaturk, Bapak Turki Modern.

Sejarah itu sangat penting. Karena dari sejarah itu kita bisa merekonstruksi hidup kaum Muslim di masa lalu, jati dirinya, sekarang bagaimana dan sedang mengalami apa. Sejarah juga sering disebut sebagai second hand reality, realitas tangan kedua. Jadi yang kita baca sekarang ini sebenarnya bukan fakta sejarah, tapi rumusan tentang fakta di masa lalu. Nah, sebagai rumusan sangat tergantung siapa yang merumuskan/menuliskan dalam kerangka pemikiran ideologi dan pemahaman seperti apa seseorang menulis sejarah itu.

Jadi hikmah yang bisa diambil dari keadaan ini adalah pentingnya penulisan dan penceritaan kembali sejarah Islam secara benar khususnya sejarah seputar kehidupan Islam atau seputar Khilafah. Dalam penceritaan tersebutkan kita mengenalkan istilah. Istilah itu penting sekali. Karena istilah itu mewakili gagasan. Khilafah itu apa, syariah itu apa, dan lain sebagainya.

Upaya lainnya yang harus dilakukan untuk menyadarkan umat?

Kita harus menjelaskan problema utama yang menimpa umat ini. Umat sekarang ini memang sudah banyak ditimpa masalah. Tapi pangkal dari semua masalah itu apa. Tentu saja tidak ditegakkannya syariah dan Khilafah. Kemudian di atas kesadaran tentang akar masalah itu kita bangun peta jalan dari persoalan ini. Sehingga umat tidak lagi terjebak kepada pragmatisme perjuangan sesaat.

Ini memang perjuangan yang sangat berat yang memerlukan ketekunan. Karena kerusakan yang terjadi sekarang ini sudah sedemikian rupa. Ketidaktahuan umat tentang kehidupan Islam yang sebenarnya juga sudah sedemikian rupa. Ditambah lagi dengan tantangan baru yang semakin memperkeruh keadaan, seperti liberalisme, pluralisme, dan sinkretisme. Tapi kita tidak boleh berhenti dalam perjuangan ini harus tetap sabar dan tekun.

Bagaimana agar para pengemban dakwah ini tetap istiqomah memperjuangkan tegaknya Khilafah dan syariah ini?

Yang pertama saya fikir adalah pengemban dakwah harus memahami betapa vitalnya urusan ini. Karena hal ini menyangkut hidup dan matinya umat. Hal ini bisa dianalogikan seperti orang yang ada di padang pasir yang kehausan. Dia tahu kalau tidak segera minum ia akan mati. Maka konsentrasinya diarahkan untuk mendapatkan air. Segala daya dan upaya dilakuan untuk menghilangkan dahaga. Sehingga masalah yang lain, seperti kaki yang lecet-lecet, kepala pusing, perut lapar, badan kotor, rasa kantuk, tidak dijadikan masalah utama. Karena ia menyadari masalah utamanya adalah mencari sumber air yang menyangkut hidup dan mati itu. Ya, kurang lebih apa yang dilakukan para pengemban dakwah untuk memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah itu seperti itu.

Nah, orang yang kehausan di padang pasir tidak akan merasa bahwa upaya mencari air itu lelah walau pun sangat melelahkan ia akan terus berkonsentrasi dan berusaha mencarinya sampai ketemu atau mati. Begitu juga para pengemban dakwah karena ini merupakan ujian dari Allah SWT. Jadi sangat penting dipahami bahwa dakwah ini adalah masalah yang vital.

Yang kedua, kalau bukan dengan dakwah lantas mau dengan apa? Kalau bukan dengan dakwah kapan Khilafah akan berdiri? Kalau tidak istikomah bagaimana dakwah membuahkan hasil? Perlu diingat bahwa tegaknya Khilafah untuk yang keduakalinya merupakan janji Allah SWT. Sedangkan yang menjadi kewajiban kita adalah beramal shalih. Hal itu termaktub dalam Alquran Surat An-Nur ayat 55.

Tentu saja amal shalih yang dimaksud adalah dakwah untuk menyadarkan kembali umat tentang kewajibannya untuk mengganti sistem kufur ini dengan Khilafah Islam seperti yang diisyaratkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan Imam Ahmad, tsumma takunu khilafah ‘ala minhajin nubuwwah. Maha Benar Allah SWT dan Rasulullah SAW yang tidak pernah inkar janji. [] mediaumat.com

20 comments

  1. drh. Anang Hermawan

    Perjuangan menegakkan kembali Syariat Islam dalam sebuah Instititusi Daulah Khilafah Islamiyah yang dipimpin oleh seorang Kholifah adalah kewajiban tersbesar, sabab merajalelanya kemaksiatan ditengah-tengah Masyarakat itu terjadi karena tidak diterapkannya syariat Islam secara kaffah dalam sebuah Institusi Daulah Islam.

    Maka harus disadari oleh semua para pengemaban dakwah dan Umat Islam dimanapun ia berada, dipartai politik manapun ia berkiprah, dan status apapun yang sedang disandang oleh seseorang, selama ia masih meyakini Allah SWT sebagai tuhan dan Muhammad sebagai Rusulullah maka ia mampunyai kewajiban yang sama dalam mengemban dakwah meneggakka kembali institusi yang sudah 85 tahun yang lalu runtuh.

    Meninggalkan kewajiban tersebut berarti dia telah membiarkan kemaksiatan merajalela ditengah-tengah masyarakat dan membiarkan orang-orang kafir memperbudak umat Islam maka ini merupakan kemaksiatan yang paling besar…..

    Allahu Akbar..3x… semoga para pengemband dakwah istiqomah dalam perjuangan ini.

  2. penjaga Islam soko Ngawi

    Subhanallah, Maha Suci Allah Yang telah menciptakan Rasul_Nya dari kalangan manusia. Maha suci Allah yang telah menciptakan manusia yang begitu meyakini apa yang di bawa Rasul_nya berupa Aqidah dan Syariah Islam. yang begitu yakin bahwa syariah yang di bawa rasul ini tidak akan bisa ditegakkan kecuali dengan Khilafah Islam. Yang begitu yakin Bahwa aqidah dan nasib ummat Muhammad -yang disebut-sebut oleh Rasul di saat menjelang wafatnya-. Yang begitu yakin dengan pahala dan siksa, yang begitu yakin dengan yaumil akhir. Padahal mereka tidak pernah berjumpa dengan rasulullah. Padahal mereka tidak pernah mengaji Al-Qur’an dari Rasulullah. Padahal mereka hidup begitu jauh dari masa Rasulullah. Maha suci Allah.
    Memang benar khilafah akan tegak sebentar lagi dengan izin Allah. Dan kami sudah sangat merindukannya. Makanya kami sudah bertekad bulat untuk bergerak siang dan malam apapun yang terjadi, demi kerinduan kami akan tegaknya Kalimat Allah dengna khilafah Islam, demi kerinduan kami dengan Rasulullah, demi kecintaan kami kepada Allah.
    Karenanya kami memohon kepada Allah kekuatan lahir dan batin untuk melaksanakan sumpah kami menjadi penjaga agama ini.

  3. subhanallah,

    benar.

    jzk, dari secercah kata terlahir cercahan-cercahan semangat
    tidak ada pilihan lain selain menjadi pengemban dakwah yang senantiasa istiqomah.
    karena setiap hembusan nafas akan terbalas dengan sempurna

    CHAYO!!!

  4. Mari “Lanjutkan” perjuangan suci tegaknya khilafah. Bergandengan tangan, saling bahu membahu berjuang membangkitkan ummat mengembalikan kehidupan Islam

  5. buka mata wahai kaum muslim, tidak ada lagi tawar menawar tentang solusi yang akan dilakukan, kini saatnya KHILAFAH memimpin Dunia!seluruh syabab rapatkan barisan, jangan berlenga-lengah

  6. Salam buat pak Ismail Yusanto,semoga khilafah cepat datang dengan perjuangan hizbut tahrir doa amin,nawawi di qatar.

  7. ya Allah…
    tolonglah kami dengan pertolonga-Mu untuk mewujudkan kemuliaan agama-Mu. berikanlah taufik kepada siapa saja yang menginginkan kebaikan untuk kami dan agama ini. dan ambillah siapa saja yang menginginkan keburukan untuk kami dan agama ini dengan keperkasaan dan kekuasaan-Mu. dan permudahlah bagi kami kekuasaan untuk memetik kebenaran agar bisa memanennya. Allahumma Aamiin…

  8. Perjuangan penegakan syariah dan khilafah, bukan hanya milik atau seruan HT semata, namun juga merupakan seruan baik kaum muslim yang berada di utara, selatan, barat, maupun di timur.

    yah…khilafahlah yang kelak akan menjaga kaum muslim, yang akan menjaga ketentraman dunia dari seluruh hegemoni kaum kufar…

    allahu akbar.

    maju terus HT…kami seluruh berada di barisanmu.

  9. Perjuangan penegakan syariah dan khilafah, bukan hanya milik atau seruan HT semata, namun juga merupakan seruan baik kaum muslim yang berada di utara, selatan, barat, maupun di timur.

    yah…khilafahlah yang kelak akan menjaga kaum muslim, yang akan menjaga ketentraman dunia dari seluruh hegemoni kaum kufar…

    allahu akbar.

    maju terus HT…kami selalu berada di barisanmu.

  10. haadillah_Mksr

    Memang hanya lewat dakwah dan pengembannya khilafah akan tegak kembali. Tiada jalan lain untuk melanjutkan kehidupan Islam selain mendakwahkan islam bukan menjadi sekedar wacana melainkan islam musti diperaktekkan dalam bingkai syariah dan khilafah islamiyyah

  11. hasanah nabila

    subhanallah, ya hanya dengan dakwah khilafah akan kembali…semoga saya ttp istiqamah dalam dakwah ini.

  12. Subhanallah, akhirnya di beberapa tahun belakangan ini. kebobrokann kapitalisme semakin terkuak dari masalah ekonomi, kesehatan dll. mari tegakkan kembali daulah khilafah islamiyah agar umat islam di dunia menjadi umat yang bisa meraih surga. Allahu Akbar

  13. MUHAMMAD SHOFWAN

    Benar dan setuju bahwa sejarah islam dan umat islam sudah diselewengkan oleh musuh musuh islam. Sehingga generasi ter akhir abad ini senantiasa tidak mengetahui kejayaan, keagungan dan kebesaran masa masa kejayaan khilafah daulah islamiyah. Kita wajib meluruskan sejarah islam dan umat islam seraya menegakan kembali syariah islam di bawah naungan dayulah islamiyah. Meluruskan sejarah ini penting, pada saat ini anak2, remaja2 bahkan para orang tua sebagian besar sudah terbius oleh modernisasi – baca barat -. Se akan akan segala sesuatu yang maju, modern, canggih adalah barat. Sehingga barat saat ini menjadi kiblat kebudayaan, ilmu pengetahuan dan kemajuan materi bagi orang -orang yang jahil tentang sejarah islam dan umat islam di masa lalu. Jadi sudah saatnya sekarang ini di sosialisasaikan kembali dan di publikasikan kembali secara formal dan informal tentang riwayat hidup para syuhada yang gagah perkasa, ilmuwan yang cerdas, inovatif dan kreatif dikalangan muslim serta khalifah-khalifah yang adil dan bijkasana, berhasil di bidang pengembangan ilmu pengetahuandi pada periode periode keemasan islam. Jangan hanya Thoma Alva edison, Newton, Einstein, Robert Bacon, Archimiders, Plato, Charles Darwin, Aristoteles, Socrates. Tapi di kalangan ilmuwan muslim pun banyak sekali orang orang yang kualitas dan kapasitasnya jauh diatas ilmuwan -ilmuwan barat itu. Sekali lagi kita kalah dalam mempublikasikan ilmuwan ilmuwan muslim tersebut kegenerasi muslim abad 19 dan abad 20 sampai abda 21 sekarang ini.

    Membuat komik para ilmuwan muslim atau para syuhada menurut hemat kami adalah sebuah upaya membangkitkan kembali kejayaan ke khilfahan islam masa lalu. HTI yang mempunyai institusi media cetak yang lengkap seyogyanya memulai melakukan hal itu untuk menumbuhkan kebanggaan generasi umat islam di abad ini.

    Dari kalangan ilmuwa kita mengenal Alkhawarizmi ( dibarat dikenal sebagai Alghoritme ), Ada Umar Khayam seorang ahli ilmu Aljabbar/matematik yang karya ilmiahnya di bajak oleh Pascal ( teori pascal ), ada Abu Said al malik ibn Quraib al Asma seorang ahli pertanian, geologi dan pengobatan
    ( 739 M- 8312 M ),ada Abair bin Haiyan ( 803 M )seorang ahli kimia yang meletakan dasar dasar ilmu kimia dan susunan unsur kimia non metal dan metal. ada Yaqub bin Ishaq al Kindi ( 800 – 873 ) seorang ahli Fisika, Optik, matematik dan metalurgi, ada Al Farghani seorang yang ahli dibidang astronomi, dan tehnik sipil, ada Abu Al Qosim seorang yang ahli dibidang pengobatan dan merupakan bapak operasi bedah modern, Ibnu SIna, Ibnu Rusydi Ibnu Khaldun dan banyak lagi.
    Disamping para ilmuwan kita juga harus mengangkat lagi sejarah kegagah perkasaan para syuhada seperti Salahuddin Al Ayyubi, Khalid bin Walid, Umar bin Abdul Aziz, Jenderal Attarik, Ali Bin Abi Tahlib, Umar Bin Khattab, Salaman Al Farizi, serta sahabat sahabat rosulullah lainnya yang berjuang menegakan Dinul ISlam ke seluruh benua di bumi Allah ini. Disamping itu sambil kita hidupkan kembali sejarah para ilmuwan islam dan kegagah perkasaan para syuhada maka perlu juga meluruskan pengetahuan umat tentang sejarah ilmuwan barat yang mereka ketahui dari berbagai media atau guru-guru mereka. Tidak kalah penting para guru muslim wajib mengetahui sejarah para ilmuwan muslim dan kegagah perkasaan para syuhada yang telah berjihada untuk menegakan dinul islam dan ke khilafahan. Ayo saudara -saudaraku di HTI dan yang bernaung dimana saja banjirilah sekolah, rumah -rumah, perpustakaan dengan komik, roman, dengn buku sejarah islam, para ilmuwan islam dan para syuhada. Bangun jaringan publikasi untuk penyebaran buku-buku tersebut. galang para donatur/penyumbang penyumbang/muzakih muzakih untuk mensukseskan MELURUSKAN SEJARAH PARA ILMUWAN MUSLIM DAN SEJARAH ILMU PENGETAHUAN SERTA SEJARAH PARA MUJAHIDDIN DAN SYUHADA. Kiranya ini adalah bagian dari ghizwu fikri untuk mengimbangi serbuan pemikiran, gaya hidup/millah kafirun yang sudah lama di lakukan musuh – musuh islam. Wallahu a’lam bish shawab.

  14. septian, mahasiswa IPB

    “adalah fitnah jika tiada imam(khalifah0 yang mengurusi urusan umat islam”(Imam Ahmad)

  15. wimpow panjaitan

    Jangan sampai masalah yang sedang kita hadapi melalaikan masalah Umat…
    Kewajiban utama kita adalah tunduk pada hukum2 Allah SWT…
    Semoga syabab HT diberi kesabaran untuk menegakkan khilafah-syariah…

  16. Ad Diinu Usun Wa Shulthonu Haritsun
    ayo kita perjuangkan berdirinya khilafah ‘ala minhaji an nubuwah ats tsaniyah
    agar islam ini tetap terjaga dari fitnah
    agar syariah ini dapat diterapkan secara utuh
    agar rahmatan li al ‘alamin dapat segera dirasakan
    amin

  17. Marilah mohon pertolongan Allah dengan bersabar dan shalat.
    Mari belajar yang giat dengan membaca ayat-ayat qauliyah (Al Qur’an) dan kauniyah (realita alam, kehidupan masa lalu, masa kini, dan kemungkinan-kemungkinan masa yad.).

  18. ALLAHUAKBAR….
    ALLAHUAKBAR…
    MAJU TERUS HT…
    PANTANG MUNDUR…
    ALLAH BERSAMA KITA…

  19. Jihad saat ini dakwah menyeru manusia agar lebih mencintai Akhriat, rindu di atur oleh Syari’at Islam, rindu mempunyai pemimpin seluruh umat Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*