HTI-Press. Surat perintah penangkapan al-Bashir oleh Jaksa ICC, Luis Moreno-Ocampo itu telah berubah menjadi perintah penangkapan yang dikeluarkan berdasarkan keputusan para hakim Pengadilan Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC). Lembaga peradilan ini merupakan lembaga mandul, yang tidak mau bekerja, kecuali—jika terdakwanya adalah para pemimpin—di negeri-negeri Islam yang lemah. Keluarnya surat perintah penangkapan memperlihatkan sikap melecehkan, meremehkan dan merendahkan umat Islam; menunjukkan adanya perasaan benci kepada umat Islam; serta menggusarkan orang yang sabar.
Surat perintah penangkapan itu datang pada waktu dunia—yang katanya beradab — belum melupakan kejahatan-kejahatan negara Yahudi di Jalur Gaza; belum melupakan tertumpahnya darah anak-anak, perempuan, dan para orang tua karena bom-bom berkekuatan mengerikan yang dilepaskan dari pesawat-pesawat F16 dan dari pesawat Apache Israel. Serta berbagai jenis senjata – yang secara internasional penggunaannya terhadap rakyat sipil dilarang- seperti senjata kimia pembakar kulit dan tulang yang terbuat dari fosfor putih.
Seharusnya para hakim dan penyeru keadilan di Pengadilan Pidana Internasinal (ICC) mengarahkan surat perintah penangkapan itu kepada pemimpin Yahudi yang telah menumpahkan darah rakyat Palestina, Lebanon, dan sebelumnya rakyat Mesir, bangsa Arab, dan kaum Muslim.
Sejak datangnya para gangter yang membangun negara Zionis, rentetan pembunuhan, pembantaian, penjagalan, dan genosida terhadap kaum Muslim Palestina tidak pernah berhenti. Untuk itu, dimana keadilan yang digembar-gemborkan masyarakat internasional terhadap kejahatan-kejahatan ini?!
Ataukah keadilan tidak berlaku jika berhubungan dengan kejahatan Yahudi? Kenapa keadilan tidak menyentuh Amerika yang telah membunuh rakyat Irak dan Afganistan? Atau Rusia yang membantai rakyat Chechya? Atau Cina yang membunuh penduduk Turkistan? Apakah keadilan tidak berlaku kalau korbannya adalah umat Islam ?
Sesungguhnya malfungsi (tidak berfungsinya) keadilan internasional telah membagi dunia atas Tuan dan Budak, negara-negara maju dan sisinya negara terkebelakang. Pembagian inilah yang sesungguhnya menciptakan ketidakadilan dan membakar semangat perlawananan untuk merubah ketidakadilan dunia.
Barat memperlakukan bangsa-bangsa yang lemah seenaknya. Seolah-olah Barat adalah pihak yang tidak pernah berbuat salah. Maka, setiap kejahatan yang dilakukannya seakan-akan selalu benar, setiap kezaliman yang dilakukan Barat semua ada alasannya sebagai pembenaran. Atas nama perang melawan terrorisme Amerika bisa melakukan apa saja, membunuh ratusan ribu rakyat Irak dan Afghanistan, memenjarakan seenaknya muslim di Guantanamo, Abu Ghuraib dan penjara rahasia yang mengerikan. Menyiksa tawanan perang. Semua yang dilakukan AS selalu benar , karena korbannya adalah para teroris (baca: muslim dan Islam)
Barat selalu bersikap arogan, congkak, angkuh dan sombong terhadap pihak lain yang miskin, yang tidak memiliki daya dan kekuatan. Dengan sikapnya itu seolah Barat berkata kepada dunia ketiga : Apakah kamu terima kezaliman ini (sebagai sebuah keadilan yang dianggap legal ) , atau kamu pergi dari kehidupan ini, tanpa ada penyesalan kami sedikitpun terhadap kamu !
Sungguh kenyataan yang pahit ini harus segera dirubah. Bangsa-bangsa yang lemah harus melakukan perlawanan terhadap negara-negara Barat penjajah yang congkak, penghisab darah. Bangsa-bangsa tertindas harus mengumumkan perlawanan mereka yang menyeluruh terhadap bentuk-bentuk penjajahan gaya baru ini.
Lihatlah! Presiden Sudan, Omar al-Bashir, ia telah banyak memberikan pengabdian kepada negara-negara Barat. Namun negara Barat tetap saja mengeluarkan surat penangkapan terhadap dirinya. Al-Bashir telah bekerjasama dengan Amerika dalam pemisahan Sudan Selatan . Juga bekerjasama dengan Amerika di Somalia. Hal yang sama dilakukan para intelejen al-Bashir yang bekerjasama dengan intelejen Amerika dalam memerangi apa yang mereka namakan dengan perang melawan terorisme. Maka apa hasil dari semua itu? Apakah pelayanan dan pengabdian yang telah banyak diberikan kepada Barat itu bermanfaat dalam mencegah dikeluarkannya surat penangkapan terhadap dirinya?
Sebelum al-Bashir, banyak pemimpin yang oleh Amerika dan Barat dijadikan pelayannya dalam mewujudkan dan menjaga kepentingan-kepentingannya. Kemudian mereka dilemparkan ke tengah jalan. Di sini kami sebutkan di antaranya saja dan masih banyak yang lainnya, misalnya Presiden Somalia, Abdullah Yusuf yang telah menghabiskan umurnya dengan memberikan semua kekuatannya untuk membantu Amerika dan para anteknya, Ethiopia, namun demikian ia meninggal dalam pelariannya di Yaman. Menyedihkan bukan!.
Presiden Pakistan, Musharraf yang telah menyerahkan negerinya di atas talam dari perak kepada bangsa Amerika, namun apa balasannya ? Tidak ada kecuali ia dilemparkan dari kekuasaannya dalam keadaan terhina dan terusir tanpa ada yang memperdulikannya. Syah Reza Pahlevi penguasa Iran harus lari terbirit-birit dari tanah airnya sendiri dan mati secara menyedihkan di pengasingan. Termasuk juga Presiden Irak Saddam Husain, kita semua tahu kehidupannya berakhir sangat menyedihkan.
Nasib tragis yang sama dialami mantan presiden Indonesia Soeharto. Setelah berpuluh tahun menjadi pelayan Amerika, setelah dianggap tidak berguna dicampakkan oleh negara imperialis itu. Penguasa Indonesia saat itu juga telah melakukan segala intruksi Amerika demi kepentingan negara itu di Timor Timur . Penguasa Indonesia (di Era Habibi pun) telah dengan patuh menjalani skenerio Amerika agar Timor Timur lepas. Tapi bagaimana nasib Habibie ? Sama saja terlempar dari kursi kekuasaannya dengan berbagai rekayasa politik dengan topeng demokrasi.
Demikian itulah watak negara imperialis Amerika dan Barat. Mereka tidak pernah peduli, sekalipun terhadap antek-anteknya yang paling ikhlas dalam memberikan pelayanan. Mereka akan tetap menggantinya jika peran mereka telah berakhir dan selesai. Sebagaimana mereka mengganti sepatunya. Habis Manis Sepah Dibuang!
Ini adalah pelajaran yang menyakitkan, sekaligus tamparan keras bagi para penguasa negeri Islam sekarang. Mereka harus mengerti dan menyadari dengan baik, serta menjadikannya sebagai pelajaran. Sebab, nasib anda tidak akan tidak jauh berbeda dengan nasib para penguasa sebelumnya. Berakhir dalam kehinaan dan kegelapan. Tidak ada rakyat yang menangisi kepergiannya . Yang ada malah membenci dan mengutuk sejarah kekejamannya. Sedangkan Barat tidak menghiburnya, apalagi memuliakannya. Semoga dengan semua ini, penguasa negeri Islam yang masih mengabdi kepada Barat mengambil pelajaran dan sadar sebelum kesempatan hilang dari mereka.
Sungguh sumber kemuliaan dan kekuatan penguasa muslim adalah ketaataan mereka kepada Allah SWT dengan menjalankan syariah Islam. Dengan syariah Islam, penguasa akan melayani masyarakat dengan baik, menjamin kesejahteraan, keamanannya. endidikan dan kesehatan diberikan secara gratis untuk rakyat. Dengan syariah Islam juga negara akan menjadi kuat karena setiap tentara dan rakyat akan saling membantu melawan segala bentuk ancaman penjajah yang akan menghancurkan dan memecah belah negara.
Penerapan syariah Islam akan menjaga kekayaan alam negeri Islam dari kebuasan penjajah asing. Kekayaan alam tersebut akan diberikan untuk kesejahteraan rakyat. Penguasa mencintai rakyat, rakyatpun mencintai penguasa. Rakyat dan penguasapun saling mendoakan bagi kesejahteraan dan kekuatan negara. Dukungan dan cinta rakyat inilah kekuatan kedua yang hakiki. Bukan sebaliknya, penguasa kejam melaknat rakyatnya sendiri, rakyatnya juga melaknat penguasa mereka yang kejam. Allahu Akbar (FW/MB)
Saatnya sadar wahai para pemimpin umat…
Telah banyak persoalan yang timbul di dunia & negara indonesia ini…
Lebih baik berani menegakkan Syariah daripada anda mencoba “mencari aman” kepada kapitalisme Barat…
Bila anda mati membela Islam maka anda adalah syuhada…
Namun Bila anda mati membela Kapitalisme maka anda menjadi hina…di dunia dan akhirat!!!
Karena mati pasti menghampiri kita
Renungi itu
Sungguh, Telah banyak contoh yang seharusnya dijadikan pengalaman bagi para penguasa di negeri-negeri muslim. Apakah kalian lebih memilih jabatan?? Kekuasaan?? Pujian dari Manusia??
Sungguh, kalian hanya hidup di dunia ini tidak lama.
Apakah kalian dengan SADAR, menggadaikan Dunia ini dengan indahnya Alam Akherat??
Apakah kalian dengan SADAR, lebih patuh terhadap perintah Manusia dari pada PERINTAH ALLAH??
YA Allah.. Ampunilah kami,,,
IStiqomah-kanlah kami semua,, untuk terus berjuang menegakkan kalimatmu dalam naungan Khilafah yang engkau janjikan.
ampunilah pemimpin-pemimpin kami…
Semoga mereka Engkau sadarkan, tuk menyambut seruanMu..
sebagaimana seruan yang diterima dengan kuat oleh kaum Aus dan Khojroz di Madinah. Tuk menegakkan PAYUNG PELINDUNG UMAT ISLAM dan umat manusia….
Allahu akbar!!
Begitulah, DEMOKRASI memang PENGKHIANAT UMMAT…
so… masihkah percaya pada Barat..?
Wahai penguasa Indonesia dan calon penguasa Indonesia. Anda punya banyak pilihan. Tetap mengambi ke Amerika dengan akhir kehidupan yang tragis di tambah tragisnya kehidupan anda di akherat ? Terapkan syari’at Anda akan terhormat waktu memimpin dan akhir kehidupan anda serta mulialah anda di akherat. Silakan anda punya kesempatan untuk memilih.
Sejak runtuhnya kekhilafahan Turki Utsmani tanggal 3 Mater 1924 Ummat Islam sudah dalam genggaman Negri Kafir Barat.. kemerdekaan Negri-negri Muslim hanya kedok untuk menyerahkan penjajahan oleh Negri Kafir Barat ke Antek-antek pribumi yang taat pada Negri Kafir Barat.. jadi kalau ada penguasa atau pemimpin Negri yang mayoritas Muslim.. tidak dinyana akan dibredel kekuasaannya melalui intrik politik dalam negri atau dengan cara yang kasar melalui penangkapan.. jadi.. untuk membebaskan Negri-negri Muslim di Dunia tidak ada lain kecuali melalui pengembalian institusi Negara Islam yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat juga Ulama Salafus salaf.. yaitu Daulah Khilafah Islam.. ALLAAAA..AAHU…AKHBAAA..AR
Salaam,
Mereka yang disebut “penguasa Muslim” takkan pernah belajar karena mentalitas inferior mereka. “Barat” – dalam artian rezim pemerintahan mereka – adalah rombong(an) penjahat yang tak tahu berterima kasih.
Berhubungan dengan rezim “Barat” yang menindas adalah seperti halnya menunggu Godot…
Wassalam
demokrasi barat omong kosong, bagaimana mungkin bangsa barat notabene adalah bangsa penjajah bisa menafsirkan makna apa yang disebut dengan HAM, negara islam palestina hanya menjadi ajang percobaan senjata baru amerika dengan ribuan korbannya bertahun tahun, salam untuk penguasa atau calon penguasa indonesia jika anda berani menegakkan khilafah di Indonesia nyawa sayapun akan kupersembahkan, setelah iraq,afganistan,palestina,dan terakhir sudan,negara islam manalagi yang akan jadi target amerika?????
apa yang bisa di harapkan dari pemimpin sekular? tidak ada kebaikan yang bisa diharap. berjuang…..berjuang……..tegakkan khilafah!
orang2 kafir tak pernah ikhlas dalam berbuat dan jgnlah kamu percaya akan kata2nya.sadarlah hai pemimpin islam karena allah sudah memperingatkan kita dalam firman-fimanNYA
Orang-orang kafir penjajah memang brengsek.mereka hanya menjadikan kaum muslimin sebagai barang mainan, yang bisa mereka pakai dan buang kapan saja..
Wahaii para pemimpin muslim, sudah saatnya kalian sadar..kalian tidak akan pernah bisa lepas dari belenggu orang kafir, kalau kalian tidak kembali pada hukum Allah..yaitu terapkan Syariah dan Tegakkan Khilafah..
ALLAHU AKBAR!!
tinggalkan sistem pemerintahan (demokrasi) dan sistem ekonomi (kapitalis) ala barat, kembali kepada ISLAM (KHILAFAH DAN SYARIAH), Kita pasti bisa karena KHILAFAH WA’DULLAH. ALLAHU AKBAR..!!!
Sadam Husein digantung, Muhsaraf dipecat, dan masih banyak penguasa boneka lainnya yang mereka dipakai ketika dibutuhkan dan dibuang setelah tidak lagi bermanfaat. Begitulah memang kualitas para penguasa di negeri-negeri muslim, mereka tidak lebih dari para kacung bagi tuannya, Negara-negara kafir imperialis. Sudah waktunya mereka digantikan oleh seorang penguasa sejati, Al Khalifah.
Sungguh Ketaatan Hanya Kepada Allah dan RasulNya.
Wahai Pemimpin Islam Sadarlah, Jabatan & Kekayaan Hanya Di dunia saja. Stop Tunduk & berhakim pada Amerika dan Antek2nya.
Pejuang Khilafah Stay Istiqomah.
Allahu Akbar!