Himbauan Kapolda Jawa Timur soal polwan yang boleh berjilbab disambut gembira. Yang meradang malah media asing dan aktifis liberal
Kalau ini benar-benar dilaksanakan, maka, Anda akan melihat perobahan yangAdriana Venny mencolok mata di Jawa Timur. Para polisi perempuan atau Polwan nya akan mengenakan jilbab,” demikian kutip Radio Nederlands.
Sebagaimana diketahui, radio asing ini menanggapi agak sinis himbauan Kapolda Jawa Timur Brigjend. Pol. Anton Bachrul Alam yang meminta para polisi wanita muslimah (polwan) di jajarannya bisa mengenakan jilbab selama bertugas. Imbauan bernuansa agamis ini dikeluarkan Kapolda sejak dua minggu saat menjabat di Jawa Timur (Jatim).
“Ini peristiwa terbaru menyangkut upaya islamisasi atau pengislaman Indonesia dengan berbagai cara,” demikian tuduh radio asing ini.
Tuduhan serupa juga disampaikan aktivis perempuan yang juga aktivis liberal. “Dengan himbauan memakai kerudung itu, sebenarnya ada power di situ.. jadi polisi perempuan ini kemudian menjadi tidak bebas lagi apakah dia boleh memakai kerudung atau tidak,” ujar Adriana Venny, Direktur Eksekutif Yayasan Jurnal Perempuan.
Benarkah demikian? Tuduhan ini ditepis Humas Polda Jatim, Puji Astuti. “Mayoritas masyarakat Jawa Timur ini kan Muslim. Kemudian Kapolda menghimbau Polwan boleh berjilbab. Sifatnya bukan instruksi atau perintah. Jadi kalaupun Polwan itu memakai jilbab, semata-mata itu karena kesadarannya diri sendiri, bahwa seorang Muslimah punya kewajiban untuk menutup auratnya, “ ujarnya.
Polwan Berjilbab di Aceh“Kita ini adalah pelayan masyarakat. Lalu ..yang dilayani adalah mayoritas Muslim di Jawa Timur. Kemudian kalau ada himbauan itu (berjilbab) gak ada masalah, toh di luar jam dinas kami (juga termasuk saya) sudah pakai jilbab. Tidak ada paksaan seperti itu, “ tambah Puji.
Bahkan menurut Pudji, langkah ini sudah mendapat izin dari Markas Besar (Mabes) Kepolisian RI di Jakarta. “Ke depan, mengenakan jilbab dan kegiatan ibadah seperti shalat berjamaah dan membaca Quran menjadi kesadaran. Bukan paksaan,” kata Pudji.
Lha menariknya, di tengah gerakan Kapolda Jatim untuk menjadikan anak buah dan staf nya berakhlak baik, justru yang rebut malah media asing dan kaum liberal. (hidayatullah, 11/02/09).
Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan segala kebaikan bagi umat islam dan menjauhkan segala keburukan hati dan aqidah. Semoga, perubahan (yang membawa kebaikan bagi umat islam)apapun yang terjadi adalah jalan terbukanya gerbang untuk tegaknya KHILAFAH ISLAMIYAH. Allahumma Amiin.
Allahu Akbar3x…
sebuah bukti bahwa musuh-musuh Islam seperti BARAT DAN KAUM PENGIDAP PENYAKIT SIPILIS AKUT tidak pernah mau Islam diterapkan secara kafaah, mereka justru ingin agar negeri ini rusak dalam segala aspek, mulai dari akhlaknya, moralnya sampe kepada hukumnya. jadi kita harus dan wajib memberantas PENYAKIT SIALAN YANG MENGGANGGU ITU MELALUI PENERAPAN ISLAM SECARA KAFAAH DENGAN INSTITUSI DAULAH KHILAFAH ISLAMIYAH
Aneh ya… kug mereka yang sewot?
Wong mw menjalankan syariat Allah…
Jalan terus pantang mundur…..
Allahu akbar!!!
assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillah satu demi satu pemimpin di negeri ini sadar akan pentingnya peningkatan iman staffnya dan tak lupa saya akan trus berdo’a agar seluruh penduduk muslim Indonesia sadar akan hukum- hukum islam. amin. Wass. Ayu Agustin, Bogor.
sutuju pak polisi pokokoe ane ngedukng puuoool ndak usah ndengerin media asing yg bisanya cuma ngangu doang ini kan urusanya internal polisi jadi merekatuh cuma lalat (bawa penyakit tok tanpa buat solusi)
Tuh lihat. Selama ini segerombolan kaum liberal selalu menggagas dialog peradaban, dalam rangka ingin menampilkan “sisi humanis” Islam (dengan asumsi nahwa ada sisi lain dari islam yang tidak humanis). Gerombolan ini merasa bahwa untuk menghadapi barat yang “modern” dan “terpelajar” harus dengan dialog. Inilah kenyataannya. Barat memang ndak ada terpelajar-ppelajarnya. Bayangkan saja, Polda m,engatur boleh berjilbab bagi yang beragama Islam. Mereka malah meradang. Apa hubungannya dnegna mereka? Ini adalah karena mereka tidak kuat lagi menyembunyikan kebencian kepada Islam (Padahal Allah memberitakan bahwa kebencian yang tersembunyi dalam hatinya jauh lebih besar). Lalu mengapa gerombolan tadi masih bersemangat sekali mengahadapi para musuh dengan “wajah humanis”? Apa mereka dapat uang ya? Wallahu a’lam
Pokoknya penggal aja kepala musuh-musuh Islam karena sesungguhnya bersama mereka ada iblis…mereka selalu memusuhi dan mencoba menghancurkan kita.
Lagi-lagi ini menjadi bukti bahwa penerapan islam secara kaffah tidak akan terwujud jika tak ada negara yang menerapkannya..
Bukankah jika negeri ini menjadikan islam sebagai ideologi negara, maka polemik seperti ini tak perlu muncul?
Save our self and our world with syariah and khilafah !!
Takbir..
ini dia yg perlu didukung!
kita tunggu nih, polda2 lainnya…