Para pengacara dan pegiat politik Pakistan di beberapa kota telah memulai aksi unjuk rasa anti pemerintah yang akan digelar selama 4 hari.
Pihak pengelola unjuk rasa merencanakan unjuk rasa akan berpuncak di gedung parlemen di ibukota Islamabad Senin pekan depan.
Mereka mendesak pemerintahan Presiden Asif Ali Zardari memenuhi janji untuk mengangkat kembali para hakim yang dulu dipecat oleh mantan Presiden Pervez Musharraf.
Pemerintah berpendapat unjuk rasa ini ditujukan untuk menggoncang kestabilan negara dan pihak keamanan sudah menangkap lebih dari 400 pegiat.
Pihak berwenang juga melarang perkumpulan politik di 2 Propinsi terbesar, Punjab dan Sindh, dengan alasan bisa memicu pertumpahan darah.
Aparat keamanan sudah ditempatkan dalam keadaan siaga untuk mencegah kemungkinan maraknya kekerasan, walau pengunjuk rasa menegaskan bahwa unjuk rasa akan berjalan dengan damai.
Pertarungan politik
Wartawan BBC di Islamabad, Barbara Plett, mengatakan unjuk rasa ini berlangsung di tengah-tengah ketegangan akibat larangan atas pemimpin oposisi, Nawaz Sharif, untuk memegang jabatan di pemerintahan.
Sharif mendukung tuntutan para pengacara agar para hakim yang dipecat Jenderal Pervez Musharraf dulu dipulihkan kembali dan dia mendesak warga Pakistan agar ikut dalam unjuk rasa.
Bulan November 2007, sekitar 60 hakim senior –termasuk Ketua Mahkamah Agung Iftikhar Chaudhry– dipecat dan memicu unjuk rasa yang akhirnya mendorong mundurnya Presiden Pervez Musharraf.
Dalam unjuk rasa kali ini diperkirakan ribuan orang akan kembali turun ke jalan sampai Presiden Asif Ali Zardari memenuhi janji untuk mengangkat kembali para hakim ini.
Enam bulan sejak Zardari berkuasa, Pakistan tampaknya masuk kembali kedalam krisis.
Negara ini menghadapi kiris ekonomi maupun politik sementara serangan kelompok militan meningkat belakangan ini.
Para pengamat menduga dukungan Sharif atas pengunjuk rasa membuat unjuk rasa berubah menjadi pertarungan politik. (BBC Online, 12/03/09)
Artikel Terkait: