HTI-Press. Pada tanggal 2 Maret 2009, para pejabat pemerintahan mengumumkan bahwa India akan mengadakan pemilihan umum bulan depan yang menandai akan dimulainya masa kampanye yang hingar bingar bagi 700 juta peserta pemilu.
Pemilihan bagi para anggota perlemen baru akan dimulai dari tanggal 16 April hingga 13 Mei, di mana 2.1 juta petugas keamanan akan dikerahkan dan empat juta staf pemilu. Yang masih mendominasi pemilu nanti adalah partai Konggres yang berkuasa pimpinan Sonia Gandhi yang kelahiran Italia dan PM yang berkuasa Manmohan Singh, dan kelompok oposisi utama Bharatiya Janata Party (BJP) yang dipimpin oleh seorang nasionalis Hindu veteran L.K. Advani.
BJP mengatakan bahwa partainya berada dalam posisi untuk menang dan kembali berkuasa. “Negeri ini telah menderita, dan kami yakin bahwa setelah suara dihitung, sebuah pemerintahan baru dibawah pemimpin kami Lal Krishna Advani akan mengambil alih kekuasaan,” kata Juru Bicara BJP Ravi Shankar Prasad dalam sebuah konperensi pers.
BJP sedang mengkampanyekan tema “tata pemerintahan yang baik, pembangunan dan keamanan,” sambil terus menegaskan kembali janjinya untuk membangun sebuah kuil Hindu di atas reruntuhan sebuah mesjid yang dihancurkan pada abad ke 16. Eksploitasi BJP atas isu-isu sectarian yang sensitif itu memberikan tekanan tambahan bagi Muslim India yang sudah menderita setelah terjadinya serangan Mumbai. (ra/kcom)