Seminar HAM, Demokrasi dan Propaganda Zionis di Masjid Jamilul Jamal Future Islamic School (FIS) berlangsung hangat dan bersemangat. Ratusan peserta seminar antusias mengikuti seminar yang ditaja Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Riau ini, Ahad (15/3).
SALAH seorang pembicara, Ir HM Ismail Yusanto yang juga Juru Bicara HTI Pusat menyebutkan bahwa demokrasi merupakan produk Barat. Dalam demokrasi, pemimpin dipilih rakyat untuk melaksanakan kedaulatan rakyat. Sedangkan dalam Islam, pemimpin dipilih rakyat untuk melaksanakan amanah Islam. Di Indonesia, pemimpin dipilih dan diberikan cek kosong (blank cheque) sehingga tak dapat menjalankan kepemimpinan sesuai syariat Islam. ‘’Makanya jangan berikan cek kosong kepada pemimpin,’’ ujar Ismail.
Pemberian cek kosong ini sering dilakukan umat Islam terhadap calon pemimpin. Mereka dipilih oleh muslim, namun menjalankan agenda yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Inilah yang menurutnya berbeda dengan prinsip Islam, sehingga demokrasi dianggap tak cocok dengan Islam. Ismail mencontohkan apa yang terjadi di dunia Islam. Barat menyuruh dan mengkampanyekan kepada dunia untuk berdemokrasi.
Namun kalau itu mengancam kepentingan mereka, maka mereka akan menolak hasilnya. Contoh yang nyata terjadi di Aljazair dan Palestina. Di Aljazair, partai Islamnya FIS memenangkan Pemilu. Namun oleh pemilik kepentingan di Amerika, itu tak diakui karena tak sesuai dengan keinginan Amerika yang masih mencengkeram mereka. Hal yang sama terjadi di Palestina. Ketika Hamas menang Pemilu, Amerika dan Israel menolak habis-habisan dan meminta ada Pemilu ulang. Pemerintahan Hamas tak diakui. ‘’Begitulah cara Amerika dengan demokrasinya,’’ Ismail.
Soal hak asasi manusia (HAM), Ismail menyebutkan bahwa Barat juga memiliki standar ganda yang tak bisa diakui dengan akal sehat. Kasus terakhir adalah yang menimpa Sudan, sebuah negara Islam di Afrika. Konflik yang terjadi di Darfur diselesaikan oleh presiden Sudan dengan keras, karena ia ingin menyelesaikannya. Namun bagi Amerika, itu dianggap melanggar HAM. Bahkan ia dicap sebagai penjahat perang. (Riaupos.co.id, 16/03/09)
Asalam……..
Moga HTI tambah Jaya dan semangat selalu dalam memperjuangkan Islam…….Allahuakabar
alhamdulillah…terus semangat HTI Riau…. titip salam dengan ust agus setiyawan…
allahu akbar..
Demokrasi adalah sampah peradaban!!! yang memakainya juga akan jadi sampah!
Demokrasi, Utopia!! Masyarakat ditipu dengan DEMOKRASI! Tak pernah ada dan terwujud demokrasi di dunia mana pun. Demokrasi mungkin saja BISA terwujud hanya dalam negara dengan rakyat 10 jiwa saja! Dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat mungkin bisa saja teraplikasi! Tapi ada nggak ???