Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Kendati sudah tak lagi menjadi presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush tetap saja laku sebagai sasaran demonstrasi. Saat Bush berkunjung ke Kanada, Selasa 17 Maret 2009, masih ada kumpulan orang yang mencaci-maki dan menentang kehadiran dia.
Situasi itu terjadi saat Bush berkunjung dan memberikan ceramah bagi 1.500 pebisnis dan cendekia di kota Calgary, Kanada. Itu merupakan pidato pertama yang dilakukan Bush setelah pensiun menjadi presiden 20 Januari 2009.
Di luar gedung seminar, polisi setempat menangkap tiga dari sekelompok orang yang berdemonstrasi menolak kehadiran Bush. Para demonstran melempari patung mirip Bush yang sengaja dipasang di luar gedung konfrensi.
Dalam aksi mereka, sekitar dua ratus orang dari berbagai wilayah di Kanada menentang kebijakan Bush atas Irak dan cara para pejabatnya memperlakukan para tersangka terorisme. Para demonstran dan pengunjung seminar bahkan sempat saling melontarkan kata-kata kasar.
Juru bicara kepolisian Calgary mengatakan salah seorang peserta demonstrasi dikenai dakwaan mengganggu keamanan dan menghina seorang petugas polisi. Sedangkan tuduhan kepada dua orang lainnya tidak diumumkan pihak kepolisian.
Pidato Bush di Calgary dalam acara “A Conversation with George W. Bush” merupakan pidato pertama dari sedikitnya sepuluh pidato yang akan dia dilakukan di Kanada, Asia, dan Eropa. Media lokal Kanada mengungkapkan setiap peserta membayar 400 dolar Kanada (sekitar Rp 3.7 juta) untuk mendengarkan ceramah Bush.
Sebelumnya, Canadian Broadcasting Corporation melaporkan Bush tiba dengan pesawat jet pribadi Senin malam dan mengejutkan pemilik sebuah restoran Italia saat dia mampir untuk makan malam, Senin malam. “Presiden (Bush) juga ramah, santai, dan sering menyatakan betapa senangnya dia berada di Calgary,” kata seorang penyiar.
Calgary terletak di Alberta, provinsi kaya industri minyak yang secara umum masyarakatnya konservatif, sehingga wajar jika mereka menyambut baik mantan presiden itu. Kabarnya, Bush disambut dengan keramaian di dalam dan luar sebuah restoran Italia tempat dia bersantap malam.
