Pemberdayaan Politik: Remaja Harus Jadi Agen Perubahan

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Remaja Lampung harus dapat mengembangkan potensi diri sehingga dapat menjadi agen perubahan dan penerus bangsa. Termasuk juga peduli terhadap masa depan dan berperan aktif dalam pemilu.

Kini remaja terjebak dalam kehidupan kapitalis-sekuler yang cenderung hedonis. Mereka tidak sadar politik. Hal ini dipandang mengkhawatirkan.

“Keadaan itu harus diubah,” kata Ketua DPD I Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Lampung, Ade Komalasari, di sela-sela aksi damai di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Minggu (22-2). Dalam aksi damai itu, MHTI menyerukan empat hal pokok dalam pemberdayaan politik remaja Lampung.

Keempat hal itu ialah menghentikan segala jalan atau dukungan bagi tumbuhnya hedonisme di kalangan remaja. Kedua, menanamkan serta mencontohkan penerapan hidup berdasar pada nilai syariah yang luhur sehingga mencegah penanaman nilai sekuler liberal pada remaja.

Lalu melakukan pemberdayaan politik berdasar pada ideologi Islam. Dengan itu, remaja dapat memilih pemimpin sesuai dengan tuntunan Allah swt., dan Rasul-Nya.

Terakhir, mengikutkan remaja dalam perjuangan menegakkan syariat dan khilafah demi menuju Indonesia yang besar, kuat, dan terdepan. Aksi damai itu merupakan lanjutan kegiatan talk show yang digelar Sabtu (21-2).

Dalam diskusi itu, Amdani Sarjun, pembicara, mengatakan remaja harus mengetahui lebih dahulu tentang dirinya. Hal itu merupakan cara menumbuhkan kepedulian remaja dari sisi psikologis. “Remaja harus tahu dulu kalau mau peduli,” ungkap pengurus guru Bimbingan Konseling SMAN 10 Bandar Lampung ini.

Pembicara lain, Ustaz Warji, mengatakan remaja layak menjadi generasi penerus karena itu kaum muda harus belajar Islam. “Untuk menjadi agent of change dan generasi penerus, yang dapat dilakukan remaja ialah bunga dakwah, yaitu buku, ngaji, dan dakwah,” tutur aktivis HTI (Lampung-post, 23/02/09))

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*