Partai Demokrat dan Partai Gerindra yang menggelar kampanye dengan mengundang artis dan band papan atas dinilai sebagai hal yang sangat menyedihkan untuk pendidikan politik bangsa.
“Karena itu tidak punya dampak yang mengandung unsur pendidikan politik,” ujar pengamat politik Indria Samego saat dihubungi okezone, Jumat (20/3/2009).
Menurutnya, keberadaan artis saat kampanye memang memotivasi masyarakat untuk datang ke kampanye parpol. Hanya saja, hal itu bukan untuk melihat para tokoh berkampanye tetapi lebih kepada ingin melihat penampilan para penyanyi dangdut atau para artis idolanya.
“Kita sudah kenyang dengan hal-hal seperti ini, ini sudah layaknya zaman orde baru dulu seperti pada saat Golkar masih berkuasa di mana panggung-panggung besar diisi dengan para penyanyi seksi dengan goyangannya,” paparnya.
Menurutnya, keberadaan para artis tersebut diperkirakan akan menaikkan perolehan suara partai pada Pemilu Legislatif nanti.
“Ini akan pengaruhi pemilih, karena yang tadinya masyarakat hanya melihat melalui iklan dan tidak begitu mengerti apa maksudnya, saat kampanye dengan para artis diadakan oleh parpol, tentu mereka akan menjadi lebih paham, bahwa mereka harus memilih partai A atau B,” jelasnya. (okezone)
Sungguh menyedihkan,Inilah fakta, dan ternyata Parpol juga tahu, bahwa rakyat sudah muak dengan janji-janji busuk para jurkan dan calek mereka. Warga datang hanya untuk menikmati hiburan yang disugukan oleh partai politik. akhirnya parpol hanya bisa berbuat membuat hiburan dangdutan, itupun hiburan pornoaksi. Pantesan mereka tidak mau memperjuangkan RUAPP, karena mereka nanti kesulitan untuk mendatangkan massa untuk mendengar janji2 para parpol. SEMANGATLAH Wahai para pengemban DA’WAH, sungguh mereka sangat lemah sebenarnya, tidak mempunyai sedikitpun sesuatu yang perlu diperjuangkan dari mereka. Kita hanya menunggu waktu. SAATNYA KHILAFAH MEMIMPIN DUNIA”
satu lagi bukti bahwa memang mereka itu sangatlah tidak layak untuk kita berikan kepercayaan. Untuk ukuran Paratai sekuler saja nilai mereka sangat minus, mana mungkin akan mamfu mewujudkan kebangkitan dan kesejahteraan rakyat (seperti yang sering mereka elu-elukan). sedangkan kebangkitan yang hakiki dan kesejahretaan itu hanyalah pada syariat Islam (sistem yang di turunkan ALLAH dzat yang maha pemberi kesejahteraan). Maka sudah saatnya kita mendukung paratai Islam Ideologis yang dengan ikhlas memperjuangkan Syariat Islam. sehingga akan mamfu mewujudkan kebangkitan dan kesejahteraan rakyat. Insya Allah….
Ya seperti itulah klo elit politik hanya mementikan kepentingan pribadi, bukannya mencerdaskan anak bangsa tapi ini malah pembodohan terhadap masyarakat,banyak contoh masyarakat memilih bukan karena visi misi caleg / parpol tapi karena keartisannya atau mungkin karena goyangnya… tentu kita miris melihatnya
Ass.Memang sudah tradisi dari semenjak awal berdirinya sistem demokrasi ini, Secara tidak langsung para partai menggoda masyarakat dengan imingan hiburan plus artis papan atas otomatis masyarakat berdatangan. Ini secara tidak langsung masyarakat secara keterpaksaan harus meilih tidak memikirkanya dulu ini partai akan merubah sistem negara ini,atau sebaliknya merubah individu saja.
gitulah kenyataan kampanye2 politik indonesia ini…
mereka ga pernah ada yang tegas. disatu sisi sibuk membicarakan anti pornografi(salah satu contoh),tapi disisi lain mereka sendiri “memperkerjakan” artis seksi dan goyangan maut utk bantu kampanye