Bayi Meninggal Gara-Gara Terlantar di RS

Nasib mengenaskan menimpa Muhhamda Andek Indra al Mansur, bayi laki-laki yang baru berumur 2 bulan. Dia menghembuskan nafas terakhir, gara-gara pihak RSU Margono Sukardjo terlambat melakukan penanganan. Padahal bayi tersebut sudah berada di rumah sakit tersebut selama 19 jam.

Terkait kejadian itu, Kepala Desa Babakan Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas, Sunan, mengancam akan mengajukan gugatan ke pihak RS. ”Bayi itu merupakan salah satu anak dari warga desa kami yang miskin. Karena itu, orang tua bayi itu datang ke RS Margono dengan menggunakan Jamsemas. Mungkin karena menggunakan Jamkesmas, maka bayi itu tidak mendapat pelayanan yang memadai,” kata Sunan, kemarin.

Kejadian meninggalkan bayi Muhhamda Andek Indra Al Mansur ini, berawal dari penyakit diare yang dialaminya, 12 Maret 2009 malam lalu. Saat itu, bayi dari keluarga miskin tersebut sempat dibawa ke RSI Purwokerto. Namun karena sudah mengalami dehidrasi berat, pihak RS menyarankan orang tua bayi tersebut untuk membawanya ke RS Margono. Rujukan itu diberikan, karena RSI tak memiliki fasilitas ICU memadai.

Olah orang tua bayi, Muhhamda kemudian dibawa ke RS Margono dengan harapan segera mendapat penanganan. Namun di RS ini, sejak tiba pukul 01.30 hingga pukul 19.00, bayi tersebut tidak segera mendapat penanganan memadai. ”Sepanjang waktu tersebut, bayi tersebut hanya dibiarkan berada di ruang observasi. Petugas tidak segera membawanya ke ICU yang memiliki fasilitas memadai,” jelas Sunan.

sunan menyatakan, bila bayi itu segera mendapat pelayanan, kemungkinan nyawa bayi itu masih bisa diselamatkan. ”Kejadian ini sangat disesalkan kami. Kenapa RS sebesar RS Margono yang menjadi RS rujukan bisa melakukan kelalaian semacam itu. Padahal, sekali pun orang tua bayi tersebut merupakan warga miskin, namun memiliki fasilitas jamkesmas yang berarti akan mendapat penggantian dari pemerintah,” katanya.

Pihak RS Margono yang dikonfirmasi masalah ini, membenarkan bila pada 12 Maret 2009 lalu, ada pasien bernama Muhhamda Andek Indra Al Masur yang masuk rumah sakit tersebut. Namun Direktur RS Margono, dr Endang Agustinar MKes yang dikonfirmasi melalui Humas RS, Totok Jatmiko SH, mengaku saat ini pihak RS masih melakukan pengecekan terhadap kasus tersebut.

”Saat ini kita sedang melakukan pengecekan ke bagian-bagian yang terkait dengan kejadian ini. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui bagaimana prosedur administrasinya, pelayanannya, kondisi medis pasien saat itu, dan juga kronologis kejadian yang menyebabkan pasien meninggal dunia,” katanya.

Untuk itu, Totok belum bisa memastikan apakah memang terjadi kelalaian dalam pengananan pasien Muhhamda Andek Indra Al Mansur tersebut. Untuk mengetahuinya, pihak RS harus menunggu data hasil pengecekan. Totok menjanjikan hasil pengecekan tersebut sudah bisa diketahui Senin (23/3) ini.

Meski demikian, Totok tidak menampik kemungkinan pihak RS mengajukan permohonan maaf ke pihak keluarga korban, jika memang terjadi kelalaian. ”Kita siap mengajukan permohonan maaf pada keluarga korban jika memang terjadi kelalaian. Tapi soal terjadi kelalaian atau tidak, kita tetap harus menunggu hasil pengecekan,” tegasnya. (Republika Online)

2 comments

  1. saya tidak habis pikir kenapa ini bisa terjadi, pihak rumah sakit sangat tidak ad rasa prikemusiaan dan tidak ada rasa belas kasih mereka hanya mementingkan uang daripada nyawa seorang manusia,semoga Allah melaknat perbuatan mrk dan Allah paling benci dgn orang2 yg berbuat zalim.

  2. Inilah prestasi peradaban demokrasi sekulerisme! Orang miskin dilarang sakit!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*