Para mujahid Taliban Pakistan melancarkan serangan dahsyat terhadap jalur-jalur logistik tentara NATO. Dalam serangan tersebut mereka membakar 10 truk di daerah Pesawar. Dan setelah itu mereka kembali ke pangkalannya dengan selamat. Serangan itu dilakukan setelah rentetan serangan-serangan yang sebelumnya dilancarkan pada jalur-jalur masuknya bantuan logistik yang berada di wilayah Pakistan. Dan melalui jalur-jalur itulah 80% kebutuhan logistik tentara Amerika dan NATO di Afganistan disuplai.
Di pihak lain, sumber-sumber pemerintahan Pakistan menyebutkan bahwa milisi bersenjata berhasil meledakkan jembatan yang merupakan jalur strategis, serta memutus jalur-jalur utama masuknya bantuan logistik menuju tentara pendudukan di Afganistan.
Melihat kondisi genting akibat putusnya jalur-jalur masuknya bantuan logistik di Pakistan, maka diplomasi Amerika melakukan perundingan mendadak dengan Rusia dan negara-negara Asia Tengah untuk menyakinkannya agar diperbolehkan bantuan logistik dan bahan bakar melintas di wilayahnya. Hasil dari perundingan ini, maka secara riil kapal barang pertama yang membawa bantuan logistik melintas melalui Rusia, Kazakstan, dan Uzbekistan menuju Afganistan. Kesepakatan Rusia dan sekutunya yang membolehkan bantuan logistik melintas di wilayahnya diberikan setelah pemerintahan Obama mengajukan konsesi-konsesi kepada Rusia dalam masalah-masalah perlindungan roket-roket dan kelompok G8.
Hanya saja Amerika tidak mungkin melepaskan dan meninggalkan Pakistan betapapun gentingnya keadaan, sebab bantuan persenjataan tidak bisa masuk kecuali melalui Pakistan. Rusia dan sekutunya tidak akan membolehkan bantuan-bantuan persenjataan melintasi wilayahnya. (al-aqsa.org)