Krisis finansial yang melanda AS membuat susah banyak orang di negeri adidaya itu. Bahkan buntutnya, selain penggunaan alat kontrasepsi yang kian meningkat, aborsi pun melonjak.
Vicki Saporta, Presiden Federasi Aborsi Nasional menyatakan, organisasinya menerima banyak telepon dari kaum wanita yang ingin melakukan aborsi. Namun karena kesulitan keuangan, rencana aborsi pun terpaksa diundur karena harus mengumpulkan uang untuk membayarnya. Padahal penundaan aborsi justru berisiko dan membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Bahkan harganya bisa dua kali lipat jika kehamilan telah memasuki trimester kedua.
Menurut Jenifer Vick dari organisasi Keluarga Berencana East Central Iowa, ada lonjakan dalam jumlah wanita yang butuh bantuan untuk membayar alat kontrasepsi. Ini dikarenakan suami mereka telah kehilangan pekerjaan dan asuransi kesehatan mereka.
Salah seorang dokter di Oakland, California, Dr Pratima Gupta menceritakan kisah seorang pasiennya yang hamil. Wanita itu datang ke kliniknya dengan keringat bercucuran. Dia terpaksa berjalan kaki selama satu jam demi menghemat uang.
Kepada Gupta, wanita itu mengatakan kalau pasangannya baru saja di-PHK. Karena kesulitan ekonomi, dia ingin menggugurkan anak keempat yang tengah dikandungnya.
“Itu kehamilan yang diharapkan namun mereka mengevaluasi kembali pengeluaran-pengeluaran dan memutuskan untuk tidak melanjutkan (kehamilan),” kata Gupta seperti dilansir Straits Times, Rabu (25/3/2009).
“Ketika saya sedang memberikan opsi-opsi, dia menginterupsi saya sembari menangis dan mengatakan: Dr Gupta, saya jalan kaki ke sini selama sejam. Saya yakin dengan keputusan saya,” tutur Gupta menceritakan pasiennya.
Dokter-dokter lain memiliki cerita serupa. Sejumlah dokter dan klinik melaporkan banyak wanita memilih aborsi dan kaum pia melakukan vasektomi karena mereka tak sanggup lagi membesarkan seorang anak.
Klinik-klinik Keluarga Berencana di Illinois melakukan aborsi tertinggi pada Januari lalu. Sebagian besar dimotivasi oleh kekhawatiran kaum wanita akan kondisi ekonomi keluarga. (detik.com)
Penerapan ideologi kapitalisme=biang segala sumber kejahatan
jadi tidak mengherankan di negara-negera yang menerapkan ideologi ini tidak akan pernah sejahtera,aman,dan makmur
kerena kapitalisme memiliki cacat bawaan…
BRING ISLAM BACK!
MasyaALLAh!begitu rendahnya martabat seorang yang namanya manusia dalam menghargai keturunannya sendiri.memang jika segala sesuatunya diputuskan dengan otak,jadinya seperti itu.Uang menjadi alasan untuk menghilangkan suatu keturunan.
Tanpa didasari dengan nilai2 agama yang baik,bukan mustahil
Relawan2 Aborsi akan bertambah banyak…
Bismillaahirrahmaanirrahiem.
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
sungguh malang nasib para bayi tersebut. Mereka begitu suci
dan murni untuk dibunuh. Namun, karena situasi IBLIS yang
sudah begitu parah di United Satan of Arogance,membuat akal
sehat berubah menjadi “asal-nekat.” Negeri ini jika tidak mengaplikasikan “KHILAFAH-ISLAMIYAH”, bukan lagi Insya Allah
namun PASTI AKAN HANCUR!!!!