Ahad (29/3), pihak berwenang Maroko mengusir lima misionaris asing dari wilayahnya. Mereka, para misionaris menempuh perjalanan laut menuju Spanyol untuk melakukan kegiatan yang ilegal, yaitu gerarakan pemurtadan kaum Muslim.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian dalam negeri Maroko dikatakan: “Otoritas kepolisian pengadilan di Casablanca pada hari Ahad (29/3) mengusir lima misionaris pendatang. Mereka semua datang dari luar negeri”.
Dalam pernyataan itu juga dijelaskan bahwa mereka ditangkap pada hari Sabtu (28/3) dalam sebuah pertemuan yang mereka adakan untuk penyebaran Kristen (Kristenisasi). Pertemuan itu dihadiri oleh warga Maroko.
Di tempat pertemuan itu ditemukan beragam alat (media) propaganda misionaris, di antaranya adalah buku-buku, kaset video berbahasa Arab, dan peralatan keagamaan lainnya.
Pejabat senior di kementerian dalam negeri mengatakan bahwa para misionaris yang diusir itu, empat di antaranya dari Spanyol, dan yang satunya lagi seorang perempaun dari Jerman. Mereka semua diusir melalui jalur laut menuju Spanyol.
Dikatakan pula bahwa mereka para misionaris yang diusir tidak ditahan atau dikenahi dakwaan resmi. Juga tidak dapat diidentifikasi pada dokrin (aliran) Kristen yang mana mereka itu berafiliasi.
Sumber kementerian dalam negeri menambahkan bahwa pemerintah dengan tindakannya ini tidak dalam rangka memusuhi agama Kristen, tetapi pihak berwenang merasa bahwa apa yang mereka lakukan sudah masuk terlalu jauh melebihi yang seharusnya.
Dikatakan bahwa Kristen dan Yahudi bebas melakukan ritual keagaman mereka di puluhan gereja, kuil, dan rumah-rumah ibadat di seluruh penjuru Maroko, tetapi kristenisasi di Maroko merupakan perbuatan yang dianggap ilegal (dilarang). (moheet.com)