Persentase golongan putih alias golput di pemilu 2009 meraih rekor. Jumlahnya menembus di atas 30% dan menjadi jumlah golput yang tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir.
“Iya, yang paling tinggi sejak pemilu 1999. Pemilu saat ini angka golputnya 34% dibandingkan pemilu 2004 yang lalu sekitar 26%. Sedangkan pemilu 1999 sekitar 20%,” kata Wakil Direktur LP3ES Sudar D Atmanto , di Jakarta, Jumat (10/4).
Persentase tersebut, lanjut Sudar, tidak termasuk pemilih yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap. “Itu mereka yang terdaftar di DPT yang tidak mau datang tapi bisa lebih tinggi lagi kalau ditambah yang tidak masuk DPT. Kalau pemilu sekarang mungkin bisa lebih tinggi, bisa sampai 40%,” imbuhnya.
Ada beberapa hal, jelas Sudar, yang menjadi penyebab angka golput yang cukup tinggi. Pertama, masyarakat masih tidak mengetahui siapa calegnya. Mulai dari visi dan misinya sampai rekam jejak (track records). Ini, lanjutnya, yang dinamakan golput sadar.
Selain itu, ujar Sudar, sosialisasi KPU mengenai pemilu ke masyarakat sangat minim. Jadi, hal ini menjadi tantangan bagi KPU dan pemerintah untuk memperbaiki DPT untuk Pilpres bulan Juni mendatang.
“Sekarang tidak hanya KPU. Proses pendataan bermula dari Depdagri. Harus lebih all out melakukan pendataan di pilpres,” pungkasnya. (mediaumat.com)
insyaallah demokrasi akan runtuh… dan hanya ada satu islam yaitu khilafah dan syariah akan tegak ALLAHHUAKBAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Kita tidak bisa berkata bahwa 40 % angka golput tersebut benar-benar representasi dari 40 % pemilih.
Hal ini disebabkan karena kekacauan data DPT sendiri sehingga tidak bisa memastikan bahwa orang yang terdaftar di DPT tetapi golput itu orangnya nyata atau fiktif ?
Di tempat saya di Batam, mobilitas penduduk cukup tinggi, sehingga banyak pekerja kontrak yang hanya tinggal sementara saja dan tidak terdata dengan baik, ataupun kalau terdata, yang bersangkutan sudah habis kontrak dan pulang kampung sehingga tidak dapat memilih
Jadi perlu dianalisa lagi angka 40 % tersebut
Assalamu’alaikum Wr. Wr
Meski tidak bisa dikatatan bahwa 40 % angka golput tersebut benar-benar representasi dari 40 % pemilih. Namun rakyat sekarang sudah mulai melek (sadar) bahwa selama ini rakyat selalu dibohongi.
Yang jelas, semakin dekat dengan Islam, maka siapapun termasuk rakyat akan semakin cerdas. Sebaliknya ketika jauh dari Islam, maka akan semakin bodoh termasuk para pemimpinnya. Lihat pemimpin negeri ini semua berpendidikan tetapi mereka bodoh rela menjadi budak orang lain (bangsa kafir) yang sebenarnya jauh lebih terhina di mata Allah seandainya para pemimpin ini konsisten dengan agamanya.
Untuk itu kembalilah membangun kekuatan untuk tegakknya agama Allah agar semua menjadi pintar, terhormat dunia akhirat.
wassalam
insyaallah demokrasi akan runtuh… suatu sistem yg merusak keimanan dan mengumbar nafsu dunia dan hanya ada satu islam yaitu khilafah dan syariah suatu qaedah 2 langsung dari alloh saw akan tegak ALLAHHUAKBAR
Itulah “ganjaran” hidup dengan aturan kapitalisme, yang anak keturunannya namanya demokrasi.
Sikap ekonomi yang kapitalistik
politik yang opotunistik
kehidupan sosial yang egoistik
dan pendidikan yang materialistik
mewarnai kehidupan negeri ini
para pejabatnya tak pernah serius memikirkan kesejahteraan rakyat, mereka lebih asyik mikirin perutnya sendiri.
lihat saja kerja mereka
BUMN merugi terus…eh malah di privatisasi
ngurusin pemilu juga gak bener
Solusinya adalah kembali pada aturan Allah swt; syariat Islam
InsyaAllah negeri ini menjadi baldatun thoyibatun
warabbun ghofur..amin
40%??? wah manteb bener tuh angkanya…
Subhanallah, rakyat jadi semakin cerdas bahwa Demokrasi itu benar kufur, tetep semangat dalam perjuangan yang mulia ini, kemenangan sebentar lagi tiba
apakah ada kaitan antara golput dengan kebosanan masyarakat pada sistem???
kalau memang ada kaitannya, berapa persen? karena dari 40% golput apakah semuanya golput karena tak lagi suka dengan sistem yg ada (demokrasi)…
perlu analisa yang tajam nampaknya sebelum kita membuat pernyataan.
Saya prediksi, anka golput akan senantiasa naik dari pemilu ke pemilu. Paling tidak golput karena alasan yang idiologis. Para pengemban dakwah dengan ijin Allah akan terus memberi pencerahan kepada umat dengan menyodorkan syariat Islam sebagai solusi. Dan umat akan semakin sadar bahwa kemuliaan mereka akan terwujud dalam naungan Islam. Bukan dalam demokrasi seperti yang dipercaya para pengusungnya. Yang haq pasti akan mengalahkan yang batil. Itu pasti. Mudah2an kita termasuk pengusung yang haq itu.
golput adalah pilihan bung !!!
harusnya supaya data yang golput akurat, kertas suara memuat kolom khusus untuk yang golput. kalo perlu kolom khusus untuk yang menghendaki sistem Islam ditegakkan
Golput juga manusia
umat makin sadar, sistem demokrasi ini gagal dan akan selalu gagal menayejahterakan rakyat. fatwa mui yg haramkan golput tertolak. maklum, fatwa pesanan