Rapat paripurna DPR, Senin (13/4), hanya dihadiri sedikit anggota Dewan. Padahal, berdasarkan peraturan paripurna adalah rapat tertinggi di DPR untuk pengambilan keputusan. Menurut Ketua DPR, Agung Laksono, ketidakhadiran anggotanya terkait dengan hasil pemilu.
Masa tugas anggota DPR saat ini akan habis enam bulan lagi. Jika mereka tetap malas bersidang maka rakyat yang rugi. Padahal, setiap bulan anggota Dewan menerima gaji pokok Rp 15.510 ribu ditambah tunjangan listrik, tunjangan aspirasi, tunjangan kehormatan, tunjangan komunikasi, dan tunjangan pengawasan. Tanpa ikut sidang saja, total uang yang diterima setiap anggota Dewan mencapai Rp 46,1 juta. Kekayaan mereka akan terus bertambah jika ikut dalam berbagai kegiatan, seperti pembahasan undang-undang.(liputan6.com ; 13/04/2009 )
beginilah sosok buram yang katanya wakil rakyat,
mereka cuma butuh waktu musim kampanye pemilu aja.
Ini berarti pendapatan 5 tahun sebesar Rp 46,1 atau bulat Rp 50 juta x 12 x 5 maka total dalam 5 tahun akan menerima Rp 3 M.
Biaya Kampanye Rp 500 juta, masih untung Rp 2,5 M, belum tambahan lain-lain, semisal Rp 1 M, maka total pendapatan bersih 5 thn Rp 3,5 M. Jadi jangan heran apabila banyak anak bangsa ini tergiur untuk menjadi anggota dewan.
Nggak tahu kondisi di akhirat kelak bagaimana, mampu menjawab pertanyaan Allah ?
kebanyakan yang caleg masuk parlemen meman tidak memiliki solusi yang pasti untuk negeri ini.
jadi ketika masuk kedalam dia hanya menjadi pengikut para pengemban ide kapitalis.
.
.
.
kebanyakan mereka tidak memiliki motifasi dan solusi yang jelas.
banyak anggota caleg yang tidur saat rapat berlangsung-
–
–
–
dunia ini memang membutuhkan seorang politisi sejati seperti khulafaur rasyidin
allahu akbar
Huh dasar mau uangnya saja! berjuang untuk perut dan manfaat dirinya doank! DPR mang DEWAN PENGHIANAT RAKYAT.
Ya begitulah demokrasi yang seharusnya dikubur tapi di indonesia malah tumbuh subur!
Yo kita BANTAI SISTEM DEMOKRASI DENGAN PEMIKIRAN ISLAM KAFFAH than QT LANJUTKAN KEHIDUPAN ISLAM; KHILAFAH ISLAMIYAH
padahal dulu waktu kampanye juga janji2 bakal bikin perubahan, mengabdi demi rakyat, bla bla bla..liat aja sendiri hasilnya..
rakyat bilang “jangan pilih mereka lagi aja”, ketahuilah wahai rakyat indonesia, secanggih apapun suspensi sebuah sedan, dia akan tetap bergoyang di jalan yang terjal dan bergelombang, (apalagi bolong2). jangan ganti suspensi kalo mau nyaman di perjalanan, BETULIN JALANANNYA!!!!jangan cuma mikir ganti “wakil rakyat”, GANTI SISTEMNYA!!!! dan cuma orang bodoh yang mengulangi kesalahan yang sama berulang-ulang namun mengharapkan hasil yang berbeda.
wah kalo mau mbahas demokrasi, anggota dewan, DPR/DPRD, pemilu, kampanye, kepentingan, uang, wanita, jabatan, partai politik, de el el, ga abis2..sampe bebusa…
melihat dari bermacam tunjangan yg di dapat anggota DPR kayaknya masih perlu di tambah lg tunjangan nya agar mampu lebih giat bekerja utk rakyat.jadi boleh la tambah satu macam lagi yaitu ,tunjangan ke jurang !!!
Ya ampun… nyebut donk, wakil rakyat. wakil rakyat katanya representasi rakyat. Rakyat banyak mkan nasi aking, wakilnya malah cuma malas-malasan. Ujung-ujungnya terima gaji buta. benar-benar terlalu.. Terlalu sadis!!!