Lebih 700 Pasien Menunggu Pembukaan Perbatasan Rafah untuk Berobat

Kantor Penerangan Dinas Umum Perlintasan dan Perbatasan Palestina mengumumkan lebih dari 700 pasien yang terdaftar di departemen dalam negeri saat ini sedang menunggu tanpa sabar dibukanya kembali pelintasan darat Rafah agar mereka bila berobat di luar kerena keterbatasan sarana medis di Jalur Gaza.

Dalam pernyataannya, Rabu (15/04), Dinas Perlintasan menyebutkan, “Ratusan pasien di antaranya korban ‘genosida Gaza’ sedang menunggu-nunggu pembukaan kembali gerbang Rafah agar mereka bisa berobat di luar.” Blockade Israel terhadap Jalur Gaza dan penutupan perlintasan telah mengakibatkan 320 pasien Palestina meninggal dunia.

Pihak Israel sendiri memperketar perbatasan mereka dengan Jalur Gaza termasuk terhadap para pasien. Israel tidak memu memberi izin masuk kepada para pasien ke Tepi Barat untuk berobat di rumah sakit-rumah sakit di wilayah Palestina 1948. Mereka kini hanya bisa menunggu dibukannya kembali gerbang penyeberangan Rafah yang memisahkan antara Jalur Gaza dan Mesir, satu-satunya jalan bagi warga Jalur Gaza ke dunia luar.

Komisi Pemerintah untuk Pembebasan Blokade Jalur Gaza mengecam sikap diam masyarakat internasional atas blockade dzalim yang terus berlanjut memasuki tahun ketiga ini. Sementara jumlah korban blockade dari kalangan pasien terus bertambah karena tidak bisa berobat semestinya akibat pengukuhan siasat blockade Jalur Gaza dan penutupan perlintasan.

Tidak adanya gerakan Negara-negara dunia menekan otoritas penjajah Israel agar membuka perlintasan-perlintasan secara penuh dan kontinyu serta mengakhiri blockade atas 1,5 juta manusia Palestina, dinilai sebagai persekutuan praktis dalam perang pemusnahan massal yang dilakukan terhadap bangsa Palestina dan mendorong bertambahnya pembunuhan para pasien Palestina.

Untuk itu sangat penting gerbang Rafah dibuka kembali secara penuh dan permanent. Karena ini sebagai satu-satunya jalan Arab bagi warga Jalur Gaza. Perlu juga dilakukan kerja sungguh-sungguh untuk membuka perlintasan-perlintasan Jalur Gaza dan mengakhiri blockade.

Masyarakat internasional dinilai bertanggung jawab langsung atas bencana dan tragedy kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza. Hal itu dikarenakan mereka tidak bergerak aktif dan sungguh-sungguh untuk membebaskan blockade atas 1,5 juta manusia di Jalur Gaza yang hidup dalam kondisi kemanusiaan sangat menyedihkan.(infopalestina)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*