Dunia kini menghadapi krisis baru kelaparan karena kian banyak orang di negara miskin kehilangan pekerjaan mereka. Hal itu akibat terjadinya krisis ekonomi global.
“Jumlah orang yang akan menderita kelaparan baru akibat krisis ekonomi berjumlah antara 50-100 juta,” kata Koordinator Satuan Tugas Khusus PBB mengenai Keamanan Pangan Global, David Nabarro, dalam sebuah pernyataan di Jenewa, Kamis (16/4).
Menurut pejabat tersebut, dunia kini bergerak menuju apa yang menjadi krisis baru kelaparan yang agak berbeda dari yang terjadi pada 2008. Yakni, ketika harga pangan melonjak ke angka sangat tinggi akibat berbagai alasan.
Sekali ini, alasannya ialah sangat banyak orang di negara miskin menghadapi kenyataan mereka kehilangan pekerjaan. Nabarro memperkirakan itu, dengan pengurangan daya beli mereka sebagai akibat dari pengangguran.
“Mereka akan menghadapi masalah yang sangat besar dalam menjamin dapat memberi makan diri serta keluarga mereka,” katanya.
Satuan Tugas PBB pada tingkat tinggi dibentuk pada April lalu. Tujuannya, mempersatukan semua organisasi dan sistem PBB yang berbeda yang menangani masalah gizi, makanan, dan pertanian untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi. (inilah.com)
50-100 juta adalah jumlah yang sangat besar
–
–
tapi apakah yang bisa mereka lakukan
kapitalisme tidak akan mampu mengeluarkan mereka dari masalah itu
saolusi yang ada hanyalah islam