Kantor Penerangan Hizbut Tahrir
Di Bangladesh
PR no : 12/27032009
Tanggal : 29 Rabiul Awwal 1430 AH
27 Maret, 2009 M
Press Release
Hizbut Tahrir Bangladesh Mengutuk Keras Aksi Brutal Polisi Yang Menyerang Aksi Damai dan Melukai Lebih dari 100 Orang Anggota dan Pendukung Hizbut Tahrir
Juru bicara resmi Hizbut Tahrir di Bangladesh, Mohiuddin Ahmed, mengutuk keras aksi brutal yang dilakukan oleh Polisi yang menyerang aksi damai yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir pada hari Jumat di luar Masjid Nasional setelah shalat jumat. Mohiuddin Ahmed juga menuntut pembebasan 43 orang anggota Hizbut Tahrir dan pendukungnya yang ditangkap Polisi sampai hari itu. Mohiuddin Ahmed mengatakan bahwa pemerintah telah memerintahkan polisi untuk melakukan aksi brutal menyerang aksi damai. Hizbut Tahrir mengorganisir aksi damai memprotes konspirasi India dan antek-anteknya baik di dalam maupun di luar pemerintahan yang telah mengakibatkan terbunuhnya sejumlah perwira militer. Polisi telah menahan 33 orang anggota Hizb karena telah membongkar konspirasi itu. Polisi menggunakan tongkat dan senapan untuk membubarkan peserta aksi yang menyebabkan 12 orang pingsan dan lebih dari 100 orang terluka di mana lebih dari 10 orangnya terluka parah. Polisi juga menangkap 10 orang aktivis Hizb yang lain.
Mohiuddin Ahmed mengatakan bahwa pemerintahan Sheikh Hasina telah penggunaan kekerasan untuk menentang syabab Hizbut Tahrir dalam rangka menyelamatkan India dan antek-anteknya yang telah melakukan pembantaian terhadap pasukan penjaga perbatasan (BDR). Pada saat yang sama pemerintah menyesatkan investigasi untuk menyembunyikan kebenaran. Mohiuddin Ahmed mengatakan bahwa Hizbut Tahrir di Bangladesh telah mengeluarkan penjelasan pada 28 Februari 2009 lalu yang membicarakan tentang pembantaian anggota pasukan penjaga perbatasan (BDR). Di dalam penjelasan itu dikatakan bahwa apa yang disebut pemberontakan pasukan penjaga perbatasan merupakan satu di antara rangkaian rencana jangka panjang konspirasi yang dilakukan oleh India dan antek-anteknya di dalam dan di luar pemerintahan menentang pasukan penjaga perbatasan (BDR). Di dalam penjelasannya itu Hizbut Tahrir menyeru masyarakat untuk melawan konspirasi menghancurkan pasukan penjaga perbatasan itu. Hizbut Tahrir meminta masyarakat untuk meminta pertangungjawaban pemerintah atas kecurigaan peran pemerintah di dalam pembantaian tersebut. Pemerintah telah menangkap 31 orang anggota Hizbut Tahrir pada tanggal 1 dan 2 Maret karena mereka menyebarkan penjelasan itu. Pemerintah juga menangkap dua orang syabab pada tanggal 15 Maret karena mereka menuntut pembebasan saudara-saudara mereka yang ditahan. Kemudian pemerintah melayangkan tuduhan palsu dan tidak berdasar kepada 33 orang syabab itu untuk memaksa mereka. Dan sekarang polisi menangkap 10 orang syabab Hizbut Tahrir yang lain.
Mohiuddin Ahmed mengatakan bahwa pemerintahan Sheikh Hasina yang menyerukan demokrasi telah membongkar topeng dari wajah buruknya dengan melakukan kekerasan kepada Hizbut Tahrir. Dengan tindakannya yang represif dan brutal itu pemerintah ingin membungkam Hizbut Tahrir. Namun keinginan itu tidak akan tercapai dengan izin Allah. Hizbut Tahrir tidak takut kepada penjajah dan antek-antek mereka. Hizbut Tahrir hanya takut kepada Allah SWT, Pencipta Langit dan Bumi. Maka hendaknya pemerintah mempelajari hal itu dan memperhatikan kebaikan untuk mereka dari pada terus melanjutkan penyimpangan dan kezaliman mereka serta keantekannya kepada India dan Amerika.
Mohiuddin Ahmed
Juru Bicara Hizbut Tahrir
Di Bangladesh
Penguasa Bangladesh adalah teroris sejati. Kemenangan buat singa2 Islam Pasti Terwujud sebentar lagi
Benar!!!!Pejuang Allah tidak akan gentar dengan apapun.Bagi mereka MENANG ATAU MATI SYAHID.ALLAHU AKBAR!!!!!