Pemerintah Arab Saudi sejak tahun 2005 telah berusaha meski dengan metodologi yang lambat namun pasti untuk menciptakan perubahan yang mendasar di dalam buku-buku pelajaran yang sesuai dengan permemintaan Amerika Serikat yang bersikeras untuk menghapus semua konsep Islam yang benar.
Menurut para pengamat dan analis: “Sesungguhnya berbagai usaha reformasi dalam pemerintahan menghadapi perlawanan, khususnya terkait usaha untuk mengubah buku-buku pelajaran yang dilakukan karena permintaan asing. Sebagai akibatnya, berbagai perubahan yang dilakukan selama ini untuk hal-hal yang berhubungan dengan jihad, dan hubungan kaum Muslim dengan non-muslim belum memuaskan—seperti yang diinginkan Barat”.
Dwight Bashir, analis politik senior di kedutaaan Amerika untuk kebebasan beragama di dunia, dan pada tahun 2007 pernah berkunjung ke kekedutaan Amerika di Arab Saudi mengeluarkan laporan tentang buku-buku pelajaran sekolah Saudi. Dia berkata: “Kami sangat prihatin terhadap buku-buku ini, dimana di dalamnya berisi penjelasan yang sangat konservatif, serta berisi pemahaman dan pandangan yang sempit terhadap Islam yang mendorong untuk tidak toleran”. Dia menambahkan: “Beberapa ayat al-Quran perlu diinterpretasikan ulang sehingga tidak terkesan bahwa ayat-ayat itu mendorong kekerasan”. Dalam hal ini, dia merujuk kepada ayat-ayat jihad.
Di sisi lain, para guru di sekolah Saudi menolak untuk memperkenalkan perubahan yang mencurigakan ini di sekolah-sekolah, bahkan mereka menunjukkan ketidaksenangan (penolakan). Salah seorang guru sekolah Islam di Arab Saudi berkata: “Apa yang terjadi adalah kezaliman terhadap Islam. Mereka mengganti prinsip-prinsip Islam dan memberikan sesuatu dengan metode yang salah”.
Demikianlah, persekongkolan Raja Abdullah dan segelintir orang-orang murtad yang ada di sekitarnya dengan Amerika dan Barat dalam upaya memerangi Islam dan menghapus ayat-ayat jihad. Akan tetapi, umat Islam di semenanjung jazirah Arab masih mampu menghadapi persekongkolan yang keji dan kotor ini, serta mampu menghentikan ambisi Amerika dan Keluarga Saud. (kantor berita HT).
Penguasa Saudi, budak dan jongos nya Amerika! Menjijikkan!! Apakah mereka hendak menjadi peniru-peniru Fir’aun, Thaghut sombong di muka bumi? Bukankah hidup mereka sendiri terbatasi oleh kematian?
Apa kita ingat tentang prinsip api unggun yaitu yang paling dekatlah yang akan paling panas,begitupula mungkin ujian dari tuhan tentang iman umpamanya yang imannya kuat yang di uji yang berat.
Negara juga begitu,ingatlah bahwa negara saudi mendirikan kerajaan memisahkan diri dari khalifah islamiah di turki berkat bantuan yahudi,sejak itu saudi Arabia terus bersahabat dengan Barat,bukankah seharusnya kalau Khalifah utsmaniah diturki telah sekarat di gempur Barat Yahudi dan Amerika,khalifah di kembalikan lagi ke arab Saudi,bukannya arab Saudi mendirikan kerajaan sendiri memisahkan diri dari dunia Islam lainnya.
Para pemimpin arab saudi itu sekarang kufur nikmat,terbujukrayu dengan kesenangan dunia yang menipu,Pada hal Alqur’an dalam bahasa Arab sendiri,tapi merekaacuhkan Alqur’an kalau seandainya mengganggu kenikmatannya.
Kalau ada negara Islam lain yang mengajak bersatu menentang barat mereka malah membela sekutunya Yahudi dan Barat,kerusakan pusat bansa arab ini sudah sangat parah,meraka jelas-jelas telah di perbudak hawanafsu,sangat mencintai dunia takut mati syahit dan takut miskin.
Seharusnya dari sinilah berkobar semangat Jihat bukan malah menganulir dan menyimpangkan maksud yang benar dalam Alquran,hanya karena alasan bersahabat dengan Barat yang kafir dan syahwat yang tak terkendali.
Ya Allah kembalikanlah umat islam ke dalam persatuan,dan kembalikanlah pemimpin Islam seperti kepemimpinan nabi Muhammad, Amin.
sungguh aneh ketika ada yang mengatakan bahwa raja Arab Saudi adalah khalifah umat Islam. Sungguh pengkhianatan terhadap umat Islam justru dimulai dari mereka!!!!
Arab saudi…capek dech ckckckckckc… #:-S
Malu – maluin, bener – bener malu – maluin ini raja Arab mau – maunya disetir terus sama bangsa lain. Tidak punya harga diri kah?