Negara-negara donor Barat dan Jepang menjanjikan bantuan keuangan yang sangat besar jumlahnya kepada Pakistan, yaitu lima miliar dolar AS, dengan syarat Pakistan berkomitmen menggunakan kekuatan tentaranya untuk memerangi para mujahidin Muslim di wilayah kesukuan (FATA).
Masing-masing, Amerika dan Jepang berjanji untuk memberi Pakistan miliaran dolar selama dua tahun kedepan. Sementara Uni Eropa juga berjanji akan mencairkan 640 juta dolar selama empat tahun.
Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari merespon seruan-seruan mereka itu dan berkata: “Kami sudah siap untuk memerangi para ektrimis. Namun, perlu diingat bahwa terorisme tidak berhenti pada perbatasan-perbatasan negara kami, sehingga apabila kami gagal, maka dunia pun ikut gagal,” demikianlah pernyataan Zardari.
Adapun Perdana Menteri Jepang, Taro Aso yang mendukung Amerika berkata: “Sesungguhnya upaya-upaya untuk memberantas terorisme kini sedang memasuki fase penting”. Bahkan dia menegaskan bahwa sekarang adalah “tahap menentukan”. Untuk itu Pakistan harus memainkannya.
Namun, upaya internasional yang keji dan kotor untuk memerangi Islam di Pakistan ini akan berujung pada kegagalan. Sementara respon memalukan dari penguasa Pakistan akan membakar amarah rakyat yang masih saja mereka ditipu. Apalagi rakyat di Pakistan saat ini tampaknya telah bertekad untuk menerapkan hukum-hukum Islam di seluruh negara-negara Muslim. Mereka tidak akan pernah gentar dengan ancaman Barat dan intimidasi Zardari. Hal itu dikemukakan dengan terang dan tegas pada hari Jum’at yang lalu oleh Imam Masjid Merah Abdul Aziz Ghazi, yang berkhutbah di depan banyak jamaah shalat di masjid. Beliau berkata: “In Syaallah, berbagai perngorbanan kami tidak akan sia-sia. Dan penerapan agama (hukum-hukum) Islam akan terwujudkan tidak hanya di Pakistan saja, tetapi juga di seluruh penjuru dunia”. (kantor berita HT)