Kantor Penerangan Hizbut Tahrir
Wilayah Yordania
No. 2/30
Tanggal : 24 Rabiuts Tsani 1430 H
19 April 2009 M
Rencana Ekonomi Secara Ekstrem Memiskinkan Kaum Muslim di Yordania
Pada akhir minggu lalu, kabinet Yordania memutuskan rencana perekonomian yang baru. Rencana baru itu ditujukan untuk meninjau kembali dan mengamandemen sejumlah undang-undang okonomi untuk menguatkan iklim investasi, memberikan peran yang lebih besar kepada sektor swasta dalam aktivitas perekonomian, dan meninjau kembali mekanisme penetapan sumber-sumber pendapatan untuk mendisiplinkan belanja umum. Ini yang diklaim oleh sistem.
Sesuatu yang tampak menonjol adalah bahwa masyarakat di Yordania berpindah dari kondisi perekonomian yang buruk ke kondisi yang lebih buruk. Kaum kaya bertambah kaya sementara orang-orang yang miskin bertambah miskin. Tingkat pengangguran terus meningkat. Kondisi tersebut tampak jelas dan gamblang tidak memerlukan pengkajian untuk mengetahuinya. Masyarakat yakin bahwa rencana-rencana yang disusun negara dan langkah-langkah yang diambil telah gagal sebelum diimplementasikan. Hal itu disebabkan oleh:
Pertama, sesungguhnya rencana-rencana yang ditetapkan negara tegak di atas asas sistem kapitalisme. Sistem yang telah terbukti gagal, rusak, dan bahaya bagi dunia secara keseluruhan, dan tidak layak mengatur interaksi apapun di atara umat manusia. Bahkan telah terbukti menjadi sebab kesengsaraan seluruh dunia.
Kedua, sesungguhnya undang-undang di Yordania ditetapkan demi kepentingan-kepentingan para pelaksana, para pejabat, dan kroni-kroni mereka tanpa memandang kepentingan masyarakat dan pemeliharaan urusan-urusan mereka. Perkataan bahwa di sana terdapat para wakil umat yang mempelajari perundang-undangan sebelum ditetapkan, hanyalah perkara nonsense. Karena telah terbukti bahwa majlis umat sejak diadakan tidak lain hanyalah alat bagi sistem.
Ketiga, sudah diketahui di dalam sistem ini bahwa syarat-syarat bagi orang yang menangani urusan umum adalah dia harus seorang yang rusak dan merusak. Orang dengan karakter seperti ini tidak mungkin terwujud perbaikan melalui tangannya.
Berdasarkan sebab-sebab ini dan semisalnya, maka sistem di Yordania memimpin masyarakat untuk menyerah dan menjadi pembebek. Agar mereka menjadi budak bagi negara-negara imperialis yang direpresentasikan oleh IMF dan Bank Dunia. Sesuatu yang menyebabkan kemiskinan dan kelemahan. Hal itu agar Barat bisa menghalangi kaum Muslim dari kebangkitan di atas asas Islam.
Karena itu, kaum Muslim wajib bergandengan tangan dengan para pejuang saudara-saudara mereka di Hizbut Tahrir untuk mengembalikan Daulah Khilafah; yang dengannya kemuliaan dan keagungan kaum Muslim akan kembali. Dengan Daulah Khilafah kemaslahatan-kemaslahatan mereka akan bisa dipelihara dengan Islam dengan sebenar-benarnya. []
akan lebih bagus antar poin dispasi saja…
Analisisnya…
Mantap euy!…
smoga sistem ekonomi islam mampu diterapkan secepatnya.Allahu Akbar