Ahad, 3 Mei 2009 bertempat di Aula “Al-Ikhlas” Departemen Agama Kabupaten Tegal, di gelorakanlah Syariah dan Khilafah. Gema tersebut dimulai pada acara Workshop Syariah dan Khilafah digelar oleh DPD II HTI Tegal untuk yang perdana dan akan berlanjut pada waktu yang akan datang. Kabupaten Tegal yang berdekatan dengan Kota Tegal menyimpan segudang potensi yang harus terus digali,terdapat banyak para Habaib dan Pondok Pesantren serta di dukung dengan karakter masyarakat tegal yang ulet dan kreatif, Jepangnya Indonesia.
Workshop dilaksanakan pukul 09.00 – 12.30 wib.Acara Workshop Syariah dan Khilafah dihadiri kurang lebih 30 peserta yang terdiri Pimpinan Pondok Pesantren, Para Kyai, Alim Ulama dan Asatidz.Ketua DPD II HTI Tegal, mengajak seluruh hadirin untuk berkomitmen dan meneguhkan kembali perjuangan penerapan Syariah dan Penegakkan Khilafah dengan memberikan dukungan terhadap aktifitas dakwah Hizbut Tahrir Daerah Tegal khususnya.
Gus Juned dari tim GTU DPP HTI sebagai pembicara tunggal menyampaikan bahwa saat ini hanya pada ulama dan cendikiawan kita bisa mempercepat perubahan masyarakat yang sekuler menuju masyarakat yang Islami “para ulama lah sebenarnya yang memiliki real power di tengah-tengah masyarakat, jangan biarkan politisi hitam mendapat kepercayaan masyarakat, minta kembali kepada ummat kepercayaan yang salah yang telah diberikan pada mereka politisi hitam”.
Gus Juned juga menyatakan “Apakah NU, Muhammadiyah boleh bergabung dengan Hizbut Tahrir? untuk Indonesia lebih baik mengapa tidak?” Beliau juga menjelaskan bahwa “syarah-syarah kitab kuning yang selama ini kita pelajari di Pondok semua mengarah kepada perjuangan penegakkan syariah dan khilafah, mengapa kita tidak wujudkan ini? Inilah saatnya dengan menggabungkan diri dengan barisan dakwah bersama Hizbut Tahrir mewujudkan dunia yang dikehendaki Allah dan RosulNya,” tegasnya.
Pada sesi tanggapan mendapatkan apresiasi yang positif dari hadirin. Salah satunya dari KH. Kamali Bisri, Pimpinan Pondok Pesantren di Pamiritan Yomani, beliau menyatakan bahwa Khilafah adalah International State tidak hanya National State, maka dibutuhkan yang serius dan sungguh-sungguh, oleh karena itu tepat jika Hizbut Tahrir menggandeng para Ulama untuk memberikan dukungannya agar lebih cepat tercapai rahmat Allah dengan diterapkannya syariah dan institusi khilafahnya.
Mantan Staff Kedubes Palestine ini juga menyampaikan tegaknya khilafah adalah perjuangan seluruh kaum muslimin, tidak hanya monopoli Hizbut Tahrir, maka selayaknya setiap perjuangan kita harus mengerucut pada penerapan syariah dengan metode yang telah dicontohkan Rosulullah Saw.
Menjelang akhir acara para alim ulama dan asatidz meneguhkan komitmen dengan memberikan dukungan pada dakwah penerapan syariah dan penegakkan khilafah. Dukungan diberikan dalam berbagai bentuk, bergabung aktif mengikuti acara Halaqah, memberikan fasilitas untuk dakwah dan mempersilahkan Masjid, Mushola, Sekolah dan lembaga yang dikelola untuk dakwah.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH Kamali Bisri, dengan acara ini kita tabuh genderang penegakkan syariah dan khilafah menuju Kab. Tegal yang kondusif untuk penerapan syariah,amin. []
aww
saran buat situs hti…
foto gelap koq dipasang!!
fotonya tolong di”cerah”kan dulu donk kalo mo ditampilkan biar kelihatan bagus
Asslm.
Salam perjuangan tuk saudara2 ku di Tegal.
Terutama Ustd. Prayito (ex ‘Macan’ Dakwah di Kandangan-kalsel)
Walau fhotonya sedikit gelap, tapi alhamdulillah USt. Prayito masih bisa keliatan
Semoga langkah kita semakin kokoh.
Sejujurnya siapa saja yang ikhlas dan mau membuka wawasan tentang musibah yang telah menimpa dunia (termasuk negeri ini)
pasti akan mendukung dakwah HT.
Teruskan saudaraku…
Pantang menyerah…
Kemenangan tidak akan lama lagi. insya Allah.
Allahu Akbar.