Kantor Penerangan Hizbut Tahrir Inggris
Kunjungan Obama Sarat Simbol
Tetapi Miskin Tawaran Perubahan di Dalam Politik
London, 5 April 2009. Presiden AS Barack Obama telah tiba di Turki dalam kunjungannya untuk memperbaiki citra Amerika di dunia Islam. Telah menjadi amat jelas, meskipun kunjungan itu sarat dengan move dan simbol, akan tetapi tidak menawarkan perubahan hakiki apapun dari politik Bush yang telah gagal dan merusak.
Taji Mustafa, perwakilan media Hizbut Tahrir Inggris mengatakan, ”Kunjungan Obama tersebut vital bagi Amerika Serikat dalam upaya mendapatkan kerjasama dari Turki di Irak. Disamping juga untuk mendapatkan tambahan puluhan ribu pasukan untuk mensuport kampanye NATO di Afganistan.”
“Pertanyaannya adalah: Bagaimana Turki berperan ketika Amerika memiliki ribuan pasukan yang masih bercokol di Timur Tengah dan Afganistan, politik energi dan jaringan pipa makin intensiv, Israel terus melanjutkan permusuhannya di kawasan dan Rusia serta Barat terjun ke dalam permainan besar yang baru untuk abad ke-21 di Asia Tengah?”
“Saat ini makin dan makin banyak Muslim di Turki yang secara langsung menentang warisan Mustafa Kemal yang merusak. Pada saat yang sama, sekadar menghina memori Kemal saja masih dianggap sebagai kejahatan yang harus dihukum. Bahkan sampai saat ini Turki masih tetap gagal, padahal Turki berpegang teguh pada baju Kemalis. Kegagalan Turki terus berulang setiap kali menghadapi tantangan di bawah rezim yang silih berganti, meski segenap keikhlasan yang ditampakkan oleh penduduknya“.
Pesan kami sangatlah jelas:
1. “Pemerintah Turki harus mencampakkan jalan Kemalis yang selama ini diadopsi dan dari mimpi keanggotaan di Uni Eropa. Sebagi gantinya, Pemerintah Turki harus berjuang mendukung persatuan politik di dunia Islam melalui tegaknya Khilafah yang akan menyatukan seluruh kaum Muslim.”
2. “Turki harus tidak mentolerir pemerintahan Obama memanfaatkan Turki sebagai alat untuk merealisasi tujuan-tujuan Amerika di Irak, Asia Tengah, dan Afganistan. Turki adalah satu-satunya negara di dunia Islam yang memiliki pasukan di Afganistan dan dengan begitu Turki menyediakan kedok hina bagi penjajahan Barat yang brutal.”
3. “Turki harus melepaskan diri dari aliansi NATO. NATO merupakan organisasi yang bertekad mencaplok tanah-tanah kaum Muslim. Dan telah diketahui bahwa sekretaris jenderalnya telah mendukung kartun Denmark yang menghina Rasul kita yang mulia, Muhammad SAW.”
4. “Turki harus menghentikan hubungan diplomasi dan militernya dengan Israel. Tidak memediasi Syiria dan Israel, sebaliknya Turki –dan juga negeri Muslim lainnya- harus menentang pancaplokan oleh Israel secara militer dan harus menghentikan retorika-retorika kosong selama ini.”
5. “Turki tidak boleh terjebak dalam tipudaya kepercayaan bahwa satu-satunya jalan ke arah modernisasi dan kemakmuran adalah jalan demokrasi sekuler. Dahulu dunia Islam ketika bersatu dan menerapkan Islam secara menyeluruh, menjadi adidaya internasional. Dunia Islam kala itu memegang kepemimpinan sains, kemakmuran, pelayanan kesehatan dan turut mengantarkan Eropa keluar dari abad kegelapan yang menderanya berabad-abad.”
“Sebagian orang beranggapan bahwa strategi seperti ini akan membawa Turki mundur ratusan tahun ke belakang! Akan tetapi sampai di mana Turki di bawah kemalisme? Setelah 85 tahun negara-negara Eropa tetap saja memandang rendah Turki dan melecehkan kemajuan yang dicapainya. Sementara itu IMF masih saja mendanai perekonomiannya.”
“Turki memiliki potensi ekonomi yang signifikan. Turki memiliki sumber-sumber energi dan jalur-jalur perairan strategis. Turki juga memiliki populasi yang besar dan terus tumbuh serta kekuatan militer yang kuat. Turki yang kuat menjadi komponen yang mendasar jika disatukan dengan dunia Islam lainnya di bawah Daulah Khilafah Rasyidah untuk berhadapan dengan kekuatan utama di abad ke-21 ini”.
“Kami menyeru kaum Muslim Turki untuk berjuang menegakkan Khilafah Rasyidah ini di dunia Islam dan berjuang untuk mencampakkan pengaruh kekuatan imperialis agressor dari tanah-tanah kaum Muslim”
Untuk kontak, hubungi:
Hizb ut-Tahrir Inggris
+44(0)7074-192400
press@hizb.org.uk
www.hizb.org.uk