Bertempat di Rumah Makan Remaja Kuring Jatiuwung Tangerang, pada hari Kamis 21 Mei 2009, pukul: 09.00 s/d 12.30 telah berlangsung workshop Syariah dan Khilafah yang mengangkat tema “Peran Ulama dalam Kebangkitan Umat”. Acara ini dihadiri oleh 80 ulama, kyai dan tokoh yang ada di Kota Tangerang.
Dalam sambutannya Humas HTI Daerah Tangerang, Dedi Mustofa menyampaikan bahwa tujuan Hizbut Tahrir adalah melanjutkan kehidupan Islam yang pernah diwujudkan oleh Rasulullah SAW dan diteruskan oleh generasi setelahnya. Hizbut Tahrir menyadari bahwa upaya penegakan hukum Allah bukan pekerjaan mudah, untuk itu keterlibatan semua pihak terutama para ulama, kyai dan tokoh sangat diperlukan dalam perjuangan ini.
Pemateri utama acara workshop ini adalah Ust Yasin Muththohar dari DPP HTI. Di awal uraiannya beliau menyampaikan bahwa, “Acara ini bukan dimaksudkan untuk menggurui dan mengajari para ulama dan kyai akan tetapi saya hanya membacakan apa yang telah ditulis oleh Ulama-ulama terpercaya di dalam kitab-kitab mereka yang sudah tidak asing lagi di mata ulama dan kyai”. Ust. Yasin juga mengutip pernyataan ulama Andalusia Ibnu Abdil Barr al Andalusi “Wahai saudaraku, di antara manusia ada binatang yang berbentuk manusia yang bisa mendengar dan melihat, ia sangat mengerti/peka akan musibah yang menimpa hartanya, namun jika ditimpa musibah dalam agamanya, ia tidak mau menyadarinya”.
Peserta dengan antusias menyimak uraian yang disampaikan oleh pemateri. Terlebih lagi ketika disampaikan bahwa syariah dan khilafah tidak hanya disuarakan oleh Hizbut Tahrir saja, akan tetapi semakin banyak ulama dan kyai yang menyuarakan hal serupa.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanggapan yang dipandu oleh Ust Agus Hermawan. Ust. Saiman Sholeh, tokoh Muhamadiyah Tangerang ketika memberikan tanggapannya di forum, beliau mengatakan, “Dari uraian tadi tidak ada yang mengganjal dari saya karena materinya diambil dari referensi yang terpercaya. Tanggapan saya amat sangat positif tinggal bagaimana kita komunikasikan syariah dan khilafah ini ke masyarakat. Demikian juga tanggapan Ust.Hamdi Ahfadz, dari MUI Priuk dan pengurus NU Tangerang, “Lanjutkan terus perjuangan ini”, Selanjutnya beliau mengutip Surat Muhammad ayat 7,”Hai orang-orang mu’min, jika kamu menolong Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”, beliau juga meminta untuk tidak memakai istilah workshop. Lebih lanjut beliau bercerita, “Saat perang Iran-Irak saya memohon kepada Allah untuk dijadikan sebagai pemimpin umat Islam dunia. Karena saya bingung kenapa umat Islam berantem. Alhamdulillah mungkin inilah jawaban doa saya bahwa saya hadir di acara ini dan terlibat dalam urusan agama. Saya sambut dan saya dukung perjuangan HTI.
Ketika sesi Tanya jawab ada beberapa pertanyaan dari peserta, Bapak Tubagus Ahmad Rifai BA, ketua Ikatan Warga Banten menanyakan bagaimana mewujudkan persatuan dan kesatuan kita, karena umat Islam hari ini dalam kondisi carut marut. Bagaimana cara untuk menghimpun kekuatan untuk merealisasikan syariah dan khilafah?. Juga Bapak Utomo menanyakan khilafah seperti apa yang akan kita tegakkan ini? Karena ada banyak fakta khilafah yang berbeda-beda dalam rentang sejarah.
Ketika menjawab pertanyaan cara merealisasikan khilafah, Ust Yasin menyatakan, “Sesungguhnya Rasulullah SAW sudah mencontohkan bagaimana memperjuangkan hukum Allah SWT dan kita jangan terburu-buru, hal ini perlu proses. Perjuangan ini harus ada kelompok atau organisasi sebagai pelopornya. Selanjutnya harus ada kaderisasi. Ide ini tidak bisa dikomunikasikan jika tidak ada kader”. Tentang khilafah seperti apa yang akan ditegakkan, Ust Yasin menjelaskan bahwa, “Khilafah yang akan direalisasikan adalah khilafah atas metode kenabian. Tentang adanya kesalahan penerapan syariah dalam sejarah maka itu tidak perlu dicontoh”.
Acara ditutup dengan doa oleh Ust Yasin Muththohar, dan diakhiri dengan foto bersama. Semoga acara ini memberikan andil dalam upaya penegakan Syariah dan Khilafah.