HTI Desak Pakistan Hentikan Perang Sesama Muslim

Dua orang polisi berjaga-jaga di depan kedubes Pakistan. Mereka mengaku sudah mengetahui sebelumnya karena diberi tahu oleh pihak kedubes Pakistan bahwa jam sepuluh siang ini delegasi HTI akan datang ke kedubes Pakistan. Maka merekapun  tersenyum melihat kedatangan delegasi HTI, yakni Wakil Jubir HTI Farid Wadjdi,  para ketua DPP HTI Rahmat Kurnia dan Rokhmat S. Labib, serta Gus Uwik.

Tidak lama kemudian datang belasan polisi lainnya menanyakan maksud kedatangan HTI ke kedubes Pakistan. Farid pun menerangkan maksud kedatangan mereka yakni untuk memprotes Rezim Zardari yang telah membantai kaum Muslim di lembah Swat dan daerah sekitarnya di perbatasan Pakistan-Afghanistan.Terjadilah perbincangan yang hangat di antara mereka sambil menunggu dipersilakan masuk.

Namun mereka tidak kunjung dipersilakan. Malah satu persatu, staf kedubes muncul di loket, menanyakan kedatangan mereka. Dijelaskanlah maksud dan tujuan kedatangan tersebut. Namun sayang,  delegasi gagal masuk ke kedubes Pakistan. ”Kita sangat menyayangkan  penyambutan yang menurut kita tidak islami itu, masa sesama Muslim disambut di depan loket yang layak dijadikan penjara!” ujar Farid kepada mediaumat.com, Kamis (28/5) siang di depan kedubes Pakistan di Jalan Mega Kuningan 38 Jakarta. Pasalnya mereka hanya disambut di balik terali besi loket penjaga keamanan.

Lebih lanjut Farid menyatakan, seharusnya siapapun dari pihak Pakistan menerima tamu sebagai  sesama saudara. Karena dalam Islam ada kewajiban untuk memperlakukan tamu dengan hormat. Ini merupakan gambaran bahwa negara Pakistan tidak mencerminkan sama sekali sebagai pemerintahan yang berdasarkan nilai-nilai Islam. Farid pun menerangkan kedatangannya kepada tiga orang staf kedubes Pakistan yang bergantian nongol dari balik terali besi tersebut agar delegasi dapat diterima masuk untuk menyampaikan surat protes.

Namun mereka tetap saja tidak mau menerima utusan HTI tersebut. Akhirnya ketiga staf itu keluar pagar untuk menerima surat protes HTI setelah salah seorang polisi berinisiatif meminta ketiganya ke luar untuk menerima surat itu.

”Di dalam Islam, kedatangan mendadak tidak dapat dijadikan alasan untuk menolak kedatangan tamu, ” ujar Farid ketika ditanya mediaumat.com apakah kedatangan delegasi HT ke Kedubes Pakistan ini mendadak, sehingga fihak kedubes tidak mau mempersilakan delegasi masuk. Sedangkan faktanya kedatangan mereka ini tidak mendadak, karena beberapa hari sebelumnya telah mengirimkan surat, bahwa mereka akan datang.

”Sebenarnya mudah sekali menerima utusan HTI, karena kita pun mengerti bila alasannya dubes sedang tidak ada di tempat. Tetapi tentu saja dubes memiliki wakil atau mendelegasikan siapa saja yang ada di kedubes untuk menerima kedatangan HTI. Dengan tidak menerima masuknya utusan HTI ke kedubes berarti ini merupakan cermin ketakutan rezim Pakistan yang telah menjadi alat kepentingan Amerika Serikat terhadap umat Islam yang hendak membela saudaranya di Pakistan,” ujar Farid.

Kunjungan politik ini, seperti yang dinyatakan Farid, sebagai bentuk protes serangan barbar yang dilakukan oleh tentara Pakistan ke lembah Swat dan di wilayah  perbatasan  sekitar Pakistan-Afganistan. HTI mengecam  serangan ini. HTI menilai sesungguhnya serangan ini diotaki oleh Amerika yang menggunakan sesama Muslim untuk  menghancurkan Muslim yang lain. Amerika  menggunakan tentara Pakistan setelah tentaranya sendiri tidak mampu menghadapi para mujahid yang dengan gigih terus melawan serangan penjajah Amerika di sana. ”Karena itu Amerika menggunakan anteknya, yang menjadi penguasa boneka di Pakistan untuk kemudian menyerang  pejuang-pejuang perlawanan di sana” ujar Farid.

Sudah dapat dipastikan rakyat sipil menjadi korban. Karena itu HTI mengirimkan surat yang mengecam dan menuntut penghentian peperangan ini. ”Dan kita juga meminta kepada tentara Pakistan untuk tidak tunduk pada kepentingan Amerika, karena perang dalam Islam untuk kepentingan umat Islam, bukan untuk penjajah seperti Amerika itu,” tandas Farid.

HTI pun mengecam rezim Pakistan, dengan dalih melindungi kehormatan Pakistan dan rakyat sipil, tapi justru membunuh rakyat sipil. ”Kalau mereka mengatakan bahwa Taliban dan pejuang-pejuang lain mengancam rakyat sipil mengapa mereka tidak memprotes serangan Amerika yang ternyata telah membunuh rakyat sipil. Jadi tindakan ini jelas tindakan adu domba yang dilakukan Amerika agar sesama Muslim di sana saling berperang. ”Karena itu HTI dan HT Pakistan menyerukan umat Islam untuk menarik dan mencerabut pengaruh Amerika di Pakistan dan Dunia Islam pada umumnya dengan segera menerapkan Khilafah Islam,” tuntutnya.

Surat pun diberikan di luar pagar kedubes Pakistan kepada tiga orang staf kedubes dengan disaksikan belasan polisi yang bertugas. ”Nanti kita lihat perkembangan lebih lanjut. Ada kemungkinan kita akan mengirimkan massa yang lebih besar ke kedubes Pakistan sebagai bentuk ketidaksetujuan kita terhadap rezim Zardari yang telah bertindak sangat zalim itu,” pungkasnya sambil beranjak pergi meninggalkan kedubes Pakistan.[]-mediaumat.com-

8 comments

  1. Rezim bulsheat Zardari mesti terus di protes!! sungguh dihadapan Allah kelak ia mau ngomong apa? membunuh saudaranya demi kepentingan perut, tunduk pada wakil iblis di dunia negara yang dipimpin anak Menteng. Kita datangi rame-rame kedubes ini agar belajar lebih sopan.

  2. itulah ukhuwah islamiyyah, bukan koalisi oportunis!

  3. Kita prihatin atas sikap Saudara kita (dubes pakistan) ini. Inilah cermin wajah Muslim di dunia.Amerika dan Israel yg mengotaki kindisi ini, hanya Khalifah yg mampu mengatasi masalah ini. Namun kapan Khalifah itu muncul ? Ayo jadikan Indonesia tempat berdirinya Negara Islam (Khilafah). Jangan ditunggu semua muslim di dunia ini hancur. Lihat negara Arab mereka diam seribu bahasa, Indonesia juga diam ,….jangan sampai Islam dihapus dari muka bumi ini.

  4. Nasionalisme, nation state, negara kebangsaan, telah membuat umat ini lemah! Terkotak-kotak, dicerai berai, jadi mangsa empuk terkaman negara-negara kafir Barat. Mereka (Barat) saling berebut pengaruh politik, berebut kekayaan alam, tak jarang mengadu domba, menanam para antek dari anak umat, menghancurkan kepribadian mulia umat, ideologi sahih yang dimiliki umat. Mereka menanam keraguan pada solusi Islam, malah sebagian anak umat memandang Islam bagai hantu menakutkan, setan membahayakan yang harus dicegah tampil memimpin peradaban. Na’udzubillah!

  5. Tidakkah Anda rindu untuk berperang di jalan Allah SWT untuk meninggikan kalimat Lâ ilâha illaLlâh Muhammad RasûluLlâh dari pada menumpahkan darah Anda di jalan hegemoni Amerika terhadap pemimpin-pemimpin umat Anda?

  6. Pakistan negeri yang tunduk, bertekuk lutut pada Nyonya nya yaitu AS, sampai kapan akan sadar bahwa mereka telah menghinakan saudaranya? Marilah kita rapatkan barisan kuatkan iman dan islam kita guna menyongsong era pasca kapitalis yaitu Kekhilafahan Islam … Allohu Akbar

  7. g mungkin islam musnah klo qt percaya pertolongan Allah

  8. bulannya agama

    ass.wahai para pejuang islam tegakkan terus kebenaran sapai kita mati sahid di jalan allah ingat,kebahagiaan yang kita dapat surga yang allah janjikan allahuakbar….!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*