Reuters melaporkan bahwa banyak masjid yang telah diserang oleh kelompok ekstrim kanan di Eropa.
Menurut survei yang dilakukan di Uni Eropa terhadap 23.500 orang etnis minoritas dan imigran diketahui bahwa sekitar 31% kaum Muslim di Uni Eropa mengeluhkan adanya perlakuan diskriminasi terhadap mereka pada tahun 2008.
Menurut hasil survei yang dipublikasikan pada hari Kamis (28/5), yang dilakukan di Uni Eropa terkait hak-hak fundamental diketahui sekitar 10% dari kaum Muslim yang merasakan bahwa mereka telah diperlakukan tidak adil, dan mereka melihat bahwa hal itu terjadi karena alasan agama yang mereka anut. Sementara lebih dari setengahnya yang merasakan perlakuan diskriminasi karena alasan ras/etnis.
Laporan yang dipublikasikan ini merupakan hasil dari jajak pendapat terhadap kaum Muslim yang tinggal di 14 negara-negara Eropa, dan terhadap berbagai minoritas di 27 negara-negara anggota Uni Eropa. Dari jajak pendapat diketahui bahwa 81% responden yang diwawancarai tidak mau melaporkan diskriminasi yang mereka terima.
Dijelaskan bahwa alasan mengapa sebagian besar dari mereka enggan melaporkannya, karena “dengan melaporkan sekalipun tidak akan pernah terjadi perubahan”.
Eskalasi slogan anti orang asing (xenophobic) dan kaum Muslim terus bertambah, bahkan dalam beberapa kasus samapi pada tindak kekerasan terhadap mereka. Itu semua banyak terjadi di beberapa negara menjelang pemilihan di Eropa.
Beberapa analis meramalkan sebuah perubahan untuk kepentingan ekstrim kanan yang anti orang asing (xenophobic) pada pemilihan parlemen Eropa yang akan berlangsung mulai tanggal empat hingga tujuh Juni mendatang.
Laporan itu mengkonfirmasikan berbagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia, dimana baru-baru ini dilaporkan bahwa polisi menghentikan dan menggeledah seseorang karena alasan etnis mereka.(aljazeera.net)
Ide-ide Sekulerisme, kapitalisme, nashrani, tidak memiliki kapabilitas intelektual untuk menghandle kemajemukan yang berkaitan dengan eksistensi Islam dan muslim. Track record mereka tidak sedikit menunjuk sejarah kelam, atas perlakuan mereka terhadap umat Islam. Sangat berbeda jauh dengan kemampuan solusi-solusi Islam dalam menangani kemajemukan. Sejarah tak bisa menutupi catatan lembaran manis tentang eksistensi non muslim di Spanyol, di Palestina, dan daerah lain ketika Islam berkuasa.
hanya pertolongan ALLAH dan khalifah..yg dpt melindunggi mereka