AS Akan Tetap Dukung Israel

WASHINGTON — Amerika Serikat (AS) menegaskan akan terus memberikan dukungannya pada Israel di PBB. Hal ini disampaikan Wakil Jubir Deplu AS, Robert Wood, merespons laporan New York Times bahwa AS mempertimbangkan serangkaian langkah simbolis menekan Israel menghentikan sepenuhnya pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat.

Presiden Barack Obama dan Menlu Hillary Clintoh, ujar Wood, dengan jelas menyatakan bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab memenuhi kewajibannya berkontribusi dalam proses damai di Timur Tengah. Pemerintah Israel dan As terus melakukan pembicaraan bagaimana proses damai bisa tercapai.

”Kami juga telah lama bekerja untuk meyakinkan bahwa Israel diperlakukan secara adil di PBB. Hal itu akan terus kami lakukan.Israel adalah teman dan sekutu dekat dan kami tetap berkomitmen atas keamanan Israel. Komitmen itu akan terus berlangsung,” kata Wood seperti dikutip Haaretz, Selasa (2/6).

Wood menambahkan, AS akan terus menjalankan kewajibannya. Sekarang, ujar dia, AS fokus pada upaya agar Israel dan Palestina mematuhi peta jalan damai sehingga solusi dua negara sebagai penyelesaian konflik kedua belah pihak bisa tercapai. ”Ini memang tak akan mudah namun kami akan terus mencobanya,” katanya.

Dalam laporannya, New York Times mengungkapkan bahwa sejumlah langkah yang sedang dipertimbangkan AS adalah menarik dukungan AS terhadap Israel di PBB dan tak lagi menggunakan hak veto yang biasa digunakan AS terhadap sejumlah resolusi yang menyudutkan Israel.AS juga mempertimbangkan mengkaji ulang pinjaman dana kepada Israel.

”Ada hal yang bisa menjadi perhatian publik Israel,” kata seorang pejabat AS yang dikutip New York Times. Namun ia pun menambahkan bahwa Israel merupakan sekutu startegis AS dan tak ada seorang pun di pemerintahan AS yang ingin kemitraan AS dan Israel tak lagi berlanjut.

Deputi Perdana Menteri Israel, Danny Ayalon, yang sedang berada di New York, menegaskan pula tak ada pembicaraan seperti itu. Hal yang sama juga diungkapkan oleh sejumlah pejabat Israel lainnya. AS, kata mereka, tak pernah menyebutkan akan menjatuhkan sanksi pada Israel. Termasuk keengganan Israel membekukan permukiman Yahudi.

Kemungkinan munculnya sanksi dari AS terhadap Israel dikeluhkan seorang pejabat senior Israel.”Pemerintahan Netanyahu (Benjamin Netanyahu) hanya melanjutkan kebijakan para pendahulunya. Pihak yang mengubah kebijakannya adalah pemerintah AS. Pemerintahan baru AS berupaya mengubah kebijakan George W Bush,” katanya. (Republika online, 02/06/2009)

One comment

  1. Siapa pun presiden AS pasti berbuat sesuai dengan ideologinya; kapitalisme yang bersifat buas, menjajah bangsa-bangsa lain, dan membela gerombolan Israel kapitalisme zionis.

    Solusinya hanya satu, dirikan negara superpower tandingan yang mampu menghancurkan kejahatan Amerika hingga ke akar-akarnya. Negara itu tidak lain adalah Khilafah Rasyidah!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*