Ahad, 7 Juni 2009 bertempat di Aula Haji Islamic Center Karawang, berlangsung acara Dauroh Ulama & Tokoh Se-Kabupaten Karawang dan sekitarnya. Acara dimulai pukul 20.00 wib. dengan menghadirkan dua pembicara yakni Ust. Abu Hamzah (DPP HTI) dan Ust. Ahmad Zaenuddin (DPD II HTI Karawang).
Sekitar 100-an ulama dan tokoh sangat antusias mendengarkan paparan materi dari dua pembicara diatas. Dalam paparannya Ust. Abu Hamzah mengingatkan tentang nasehat yang dikutip dari al Hafidz ibnu Abdil Barr al Andalusi tentang sosok penguasa kaum muslim yang begitu sigap ketika musibah menimpa harta atau jabatan mereka. Akan tetapi tatkala musibah tersebut menimpa agamanya, seperti dicampakkannya hukum Islam, sosok penguasa tadi tidak merasakannya. Lebih lanjut menurut Ust. Abu Hamzah, umat saat ini sangat membutuhkan tegaknya syariah dan khilafah untuk melindungi kehormatan Islam dan Umat Islam. Hal ini tidaklah bisa terwujud kalau para ulama selaku panutan umat tidak mau memperjuangkan dan mendakwahkannya. Umat sangat rindu dengan para ulama yang bisa menjadi garda terdepan, mampu membimbing umat demi tercapainya cita-cita umat yakni tegaknya syariah dan khilafah.
Oleh karena itu disinilah pentingnya, “Membangun sinergi dakwah bersama Ulama berjuang menegakkan Syariah dan Khilafah.” Demikian paparan materi dari Ust. Abu Hamzah.
Pembicara kedua yaitu Ust. Ahmad Zaenuddin, lebih menekankan adanya dalil-dalil tentang wajibnya menegakkan khilafah atau imamah yang dipimpin oleh seorang Khalifah. Hal ini Beliau kutip dari beberapa referensi para ulama Salafusholeh. Sehingga untuk menegakkan Syariah dan Khilafah ini, bukan hanya menjadi tanggung jawab Hizbut Tahrir saja, tapi tanggung jawab semua komponen umat Islam termasuk para Ulamanya. Demikian kata Ust. Ahmad Zaenuddin, yang langsung disambut dengan teriakan Allahu Akbar yang bergema dalam ruangan Aula Haji Islamic Center Karawang.
Disesi tanya jawab, salah seorang peserta sangat berharap agar HTI terus menerus membina umat dengan pemikiran, perasaan, serta peraturan Islam. Ada juga peserta yang lain yang menyampaikan masukan agar HTI masuk kedalam sistem parlemen, oleh kedua pembicara diterangkan bahwa suara HTI adalah suara untuk menyampaikan Islam yang Haq, sementara parlemen dalam demokrasi adalah sistem kufur yang batil. Bagi HTI, secara prinsip, mencampuradukkan perkara yang haq dengan yang batil jelas terlarang. Sebagaimana Allah SWT telah melarang aktivitas tersebut, tambah Ust. Ahmad Zaenuddin.
Acara berlangsung penuh kehangatan dan menghasilkan komitmen dari para peserta untuk terus menerus mendukung dan menyuarakan tegaknya Syariah dan Khilafah. Termasuk mendukung keberadaan Hizbut Tahrir agar senantiasa hadir ditengah-tengah umat, berjuang bersama umat demi cita-cita bersama, yakni tegaknya Syariah dan Khilafah. []. (Humas HTI DPD II Karawang).
tidak ada kata bagi kita tegakkan khilafah atau berdakwah, khilafah belum tegak kita harus giat berdakwah. dengan dakwah yang sungguh-sungguh dari semua syabab diseluruh dunia, KHILAFAH PASTI TEGAK
Dengan semakin masifnya ulama-ulama dan asatidz di garda depan dalam seruan Syariah dan Khilafah ini adalah sebuah aura semakin dekatnya Nashrullah !!!
para ulama’ jangan hanya menjadi penyeru doang, harus bisa “da’a ilallah wa’amila sholihan waqala innani minal muslimin”
selalu berdakwah,bisa mengamalkan ilmunya dan menjadi garda terdepan dalam pengamalan syari’at bukan hanya menjadi penyeru
syari’at.sudah bisakah kita ?