Bandung (Humas),- Sekurangnya 20 tokoh pers & wartawan muslim Bandung menghadiri acara Shilaturahmi dengan Juru Bicara HTI, HM Ismail Yusanto pada Selasa lalu (09/06) di Restoran Reret, Jl. Surapati, Bandung. Acara tersebut menurut Ketua DPD I HTI Jabar Ust. Muhammad Ryan sebagai wadah shilaturahmi antara HTI Jabar dengan media yang selama ini banyak membantu menyosialisasikan kegiatan dakwah HTI di Jawa Barat, selain karena Hizbut Tahrir sangat menyadari posisi strategis media yang menjadi elemen penting dari proses perubahan. Acara yang dipandu oleh Ust. Luthfi Afandi, berlangsung sekitar 3 jam yang juga sekaligus membedah buku Manifesto Hizbut Tahrir untuk Indonesia.
Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari media cetak, elektronik dan online diantaranya Republika, Media Indonesia, Galamedia, Bandung Ekspres, RRI, Trijaya FM, PJTV, Rase FM, Garuda FM, PR FM, Majalah Hidayatullah, Majalah Percikan Iman, Tabloid Alhikmah, Majalah Bina Dakwah, DetikBandung, AlhikmahOnline, PRSSNI, dll.
Dalam kesempatan tersebut, Ust. Ismail menjelaskan Manifesto Hizbut Tahrir yang menurutnya merupakan jalan baru yang ditawarkan Hizbut Tahrir tentang gagasan Khilafah yang menerapkan syariah untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh Indonesia dan dunia. Secara ringkas, Ust. Ismail menyampaikan konsep Islam tentang Sistem Pemerintahan, Sistem EKonomi, Sistem Peradilan, Sistem Pergaulan, Media dan Informasi, Politik Luar Negeri, Politik Dalam Negeri, dan Kebijakan tentang Pendidikan.
Banyak pertanyaan kritis dari tokoh pers dan wartawan yang hadir, diantaranya tentang siapa yang akan ditokohkan dan diproyeksikan HT untuk menjadi khalifah, kenapa HT tidak melegalkan diri untuk ikut pemilu, kemana HTI akan mengarahkan dukungan pada pilpres, ada yang berminat berjuang, karena selama ini katanya hanya berada di belakang, hingga ada yang mengatakan, bahwa sebelum berangkat mengikuti shilaturahmi dengan Jubir, ada yang mewanti-wanti, “hati-hati dengan hizbut-tahrir”. Alhamdulillah, semua pertanyaan peserta dijawab dengan sangat baik oleh Ust. Ismail, hingga dapat menepis keraguan dan menghilangkan persepsi keliru tentang Hizbut Tahrir. Semoga, tokoh pers dan wartawan berada di garda terdepan dalam perjuangan penegakkan syariah dan khilafah. Amiin. [Humas HTI Jabar]
alhamdulillah semoga bisa terus istiqomah seperti ini terus, jangan cari berita gosip,fitnah,pelecehan,pornosapi,dll
hidup wartawan pro syariah-khilafah!