Jakarta – Sumber dana sejumlah program ‘kesejahteraan rakyat’, baik BLT maupun PNPM Mandiri, ternyata adalah utang luar negeri. Menyikapi kejanggalan itu, Lingkar Studi Aksi untuk Demokrasi Indonesia (LS-ADI) pun menyeru masyarakat untuk menolak program tersebut.
Koordinator LS-ADI, Bagus Hadikusumo menuturkan 30% dana yang diberikan kepada rakyat, baik melalui BLT dan PNPM Mandiri merupakan dana pinjaman luar negeri. Jika hal tersebut terus berlangsung, maka utang Indonesia akan lebih banyak lagi dan dampaknya pada penerus bangsa ini.
“Kita sudah lelah dengan utang pada masa Orba. Kalau sekarang utang lagi siapa yang akan bertanggungjawab. Bangsa besar tidak dibangun atau terlahir dari yang namanya utang. Kita imbau masyarakat untuk tolak terima BLT,” sebut Bagus ketika melakukan aksi unjuk rasa damai di Bundaran HI, Jakarta, Senin (15/6).
Aksi tersebut, lanjutnya, dilakukan agar rakyat menyadari program yang selama ini bertujuan untuk mensejahterakan berasal dari utang luar negeri. “Kita melihat yang terjadi selama ini adalah pembohongan publik. Karena yang menjadi masalah sebenarnya adalah sistem ekonomi di Indonesia,” jelasnya.
Ia menjelaskan, aksi yang tergabung dalam beberapa elemen itu tidak memihak salah satu capres-cawapres. Karena, ditutukan dia, siapapun presidennya jika sistemnya masih seperti sekarang ini tidak akan ada pengurangan soal utang.
“Akhir-akhir ini banyak klaim dari tokoh yang sebenarnya mereka adalah neolib. Seperti SBY-Boediono dan JK-Wiranto. Kalau Mega-Prabowo track record meliberalisasikan aset-aset di Indonesia seperti Indosat,” tandasnya. [detik.com, 15/06/2009]
BEBAN LANGSUNG TUNAI(BLT)
BLT DITERIMA,HUTANGPUN MENIMPA
SADARLAH WAHAI RAKYAT INDONESIA DEMOBA$I SISTEM MENIPU
KHILAFAH BERDIRI,SOLUSIPUN TERJADI,ITU PASTIII
assalamu`alaikum saudara2 ku seiman jauhi riba! rajinlah bersodaqoh insyaaloh selamat jangan selalu mengharap kan pemberian tapi jadilah orang yang ingin memberi!tangan yang di atas lebih baik dari pada tangan yang di bawah
Assalammu’alaikum
Udah dapet BLT saja, tidak menutupi efek kenaikan BBM pada seluruh bidang ekonomi. Apalagi, ternyata BLT adalah bagian dari utang ribawi yg akan ditanggung rakyat melalui pajak.. masyaAllah.. :(
wassalammu’alaikum
Betul sekali, di daerah saya banyak masyarakat yang tertipu dengan program ini.
Mereka sudah merasa gembira dengan hal ini, merasa mendapat perhatian dari pemerintah. Mereka sudah merasa cukup dengan hal yang bernilai sepele ini.
Padahal mereka memiliki cadangan emas terbesar dunia yang saat ini tidak dinikmati oleh mereka. Belum lagi minyak bumi dan kekayaan alam lainnya yang melimpah yang justru saat ini dikuasai oleh para kafir penjajah.
Bismillaahirrahmaanirraahiem.
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Malang nian nasib saudara-saudara kita yang berada dibawah garis kemiskinan. Sudah miskin dieksploitasi oleh pemimpin yang kebetulan mentalnya lebih bejat dari pezina, pemabok atau perampok sekalipun. Allah tidak buta terhadap kezaliman. Semuanya tinggal masalah waktu. Insya Allah, semua yang kini berkoar-koar demi rakyat, demi ini, demi itu, akan hancur sehancur-hancurnya dan lebur seperti bubur kapur di dalam lumpur….