Pasukan Pendudukan Amerika Dan NATO Terus Menjadi Korban Di Tengah Rawa Pakistan

Komandan Amerika yang baru untuk Pasukan Atlantik Utara (NATO) di Afghanistan, Jenderal Stanley McChrystal menjamin bahwa “pasukannya akan mencegah organisasi al-Qaeda dan gerakan Taliban untuk kembali ke Afghanistan”, bahkan ia menyatakan bahwa “akan melakukan dengan sungguh-sungguh segala upaya yang bertujuan untuk mengubah negeri menjadi tempat perlindungan yang aman di masa depan”.

Jenderal Amerika, McChrystal mengatakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio milik  (BBC) pada hari Jum’at yang lalu bahwa “prioritasnya akan difokuskan untuk mereview berbagai operasi pasukan NATO yang bertujuan mengurangi terjadinya banyak korban di kalangan warga sipil Afghanistan”.  Dia menambahkan bahwa “misi pertama yang akan ia lakukan adalah mereview pangkalan-pangkalan tempur”.

Dalam hal ini, ia berusaha untuk mendapatkan kesetiaan dan loyalitas warga yang selama ini merasakan betul pahitnya berbagai serangan udara Amerika Serikat yang berdarah dingin, yang mengakibatkan banyak korban warga sipil meninggal, bahkan sebagian besar dari mereka adalah kaum perempuan dan anak-anak.

Tetapi, Jenderal Amerika ini lupa akan kenyataan sebenarnya, bahwa mayoritas masyarakat Afghanistan telah siap menuju medan tempur dan kematian untuk melawan bangsa Amerika sampai kekalahan yang terakhir bagi pasukan AS di negeri ini.

Di antara fakta yang menunjukkan tentang gawatnya situasi keamanan di Afghanistan dan gagalnya pasukan tempur Amerika dan NATO dalam mencapai tujuan-tujuannya adalah fakta yang ditunjukkan oleh meningkatnya serangan dan operasi militer yang beragam dalam melawan kekuatan pendudukan dan tentara bayaran Afghanistan. Dalam sepekan yang lalu saja, telah terjadi lebih dari 400 serangan terhadap pasukan pendudukan, dimana hal ini meningkat 8 kali lipat dibandingkan dengan rata-rata serangan pada bulan Januari tahun 2004.

Dalam perkembangannya terbaru yang menunjukkan kegagalan pasukan Barat, meski jumlahnya lebih dari 70 ribu pasukan perang yang ada di Afghanistan, adalah pertemuan para Menteri Perang (Pertahanan) Negara-Negara Anggota NATO yang pada hari Jum’at lalu mereka adakan di Brussels, yang akhirnya memutuskan untuk menggunakan pesawat-pesawat terbang pengintai model (AWACS) di Afghanistan.

Bahkan Senat Amerika mengajukan untuk meningkatkan bantuan ke Pakistan 3 kali lipat menjadi (5,1) miliar dolar pertahun sampai anggaran 2013, dan itu dilakukan dengan alasan untuk menyingkirkan orang-orang Pakistan yang disebut dengan para ekstremis Islam.

Ia mengumumkan tentang tewasnya tiga prajurit Amerika Serikat dan Inggris pada hari Selasa yang lalu, sehingga jumlah tentara Amerika dan NATO yang tewas bertambah menjadi 134 prajurit sejak awal tahun ini.

Jadi, dengan demikian tampaklah bahwa semua upaya-upaya Amerika dan Inggris dalam meningkatkan jumlah pasukan dan peralatannya, yang dengannya diharapkan mampu untuk menyelesaikan perang di Afghanistan, ternyata itu hanya mimpi, sebab mereka kembali gagal. Bahkan apapun upaya yang mereka lakukan ke depan, kegagalan akan terus menyelimuti mereka.

Afghanistan adalah negeri yang sulit ditaklukkan bahkan menjadi kuburan bagi setiap imperium besar terdahulu. Dengan demikian, Amerika, para tentara bayaran Afghanistan, dan begitu juga NATO akan kesulitan dan mereka akan menggali kuburannya sendiri di Afghanistan. (kantor berita HT, 15/06/2009)

One comment

  1. Bismillaahirrahmaanirrahiem.
    Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Para “prajurit” Allah di Palestina,Iraq,Afghan,Checnya,Mindanao,Pattani mati syahid karena bertempur, sedangkan TNI kita mati koit karena jatuh dari udara disebabkan pesawat dan helikopter yang sudah tua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*