HTI Press–“Tidak ada orang IAIN Antasari yang menantang dan menentang ide-ide Khilafah yang agung” demikian komentar yang terlontar dari salah satu narasumber di acara silaturrahmi yang digelar HTI, Jum’at, 26 Juni 2009. Hal ini menunjukkan bahwa Syariah dan Khilafah adalah ide umat Islam dan sebagai konsekuensi dari keimanan kepada Allah SWT.
Dengan mengambil tempat di Aula Perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin. Acara ini dimaksudkan untuk semakin mempererat silaturrahmi serta untuk menggali respon atas Manifesto HTI dengan Civitas Akademika IAIN Antasari Banjarmasin dan Cendikiawan Muslim Kalsel ini berlangsung meriah, melebihi dari target perserta yang diperkirakan oleh Panitia. Terlihat dari membludaknya peserta, yang harus rela berdiri karena tidak kebagian tempat duduk.
Silaturrahmi yang dipandu oleh Humas HTI Kalsel Ust H. Hidayatul Akbar ini menghadirkan pembicara Ust. H.M. Ismail Yusanto (Jubir HTI) yang menyampaikan penjelasan tentang pentingnya penerapan Syariah dan Khilafah dan bagaimana HTI menawarkan buah pemikirannya kepada Indonesia yang terangkum dalam buku Manifesto HTI. Sementara dari pihak IAIN Antasari hadir Bpk. Suryani, M.Ag (Pengajar Fakultas Syariah) sebagai narasumber kedua yang memberikan tanggapan atas buku Manifesto HTI.
Beragam respon, tanggapan dan pertanyaan pun terlontar dari peserta yang hadir Acara ini sendiri berlangsung hangat, dengan diliput oleh berbagai media cetak dan elektronik di Kalsel, serta ditutup dengan doa yang dipimpin KH Jarkasyi Hasbi (Ulama Kalsel). [Humas HTI Kalsel]
Alhamdulillah, kalau begitu tunggu apalagi HTI chafter IAIN antasari harus menyapu bersih civitas akademika IAIN Antasari Banjarmasin (mahasiswa dan dosen) untuk diajak lebih serius & bergabung dalam barisan umat Islam pejuang syariah & khilafah, ditunggu kabar gembira berikutnya dari kampus IAIN antasari Banjarmasin.
Kobarkan terus semangat juang, cerdaskan umat dengan tsaqofah Islam…
Koalisi seperti inilah yang sedang ditunggu oleh umat, saatnya IAIN menjadi tungku pembakar bagi calon-calon pemimpin ideologis,
ALLAHU AKBAR ! INI BARU BERITA NAMANYA ….
SEMOGA ALLAH MERAHMATI SEMUA HAMBANYA YG IKHLAS BERUJUANG UNTUK MENEGAKKAN SYARIAHNYA DI MUKA BUMI INI, AMIEN
AYO…TETAP SEMANGAT !!….MANA BERITA SEPERTI INI DARI DAERAH LAIN ???
Alhamdulillah acara ini sukses. Allahumma ‘ajjil nusrataka biqiyamil khilafah fii ashrina. amin. Abu Mufti Akbar fii Tanjung
Jika melihat fakta sejarah. Syari’at Islam bukanlah barang baru di Kalimantan Selatan (baca: “Orang Banjar”). Di masa lampau, ketika Kesultanan Islam Banjar masih berdiri. Syari’at Islam (meski belum total) sudah diterapkan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Jika sekarang Syari’at Islam mau diterapkan lagi, tentunya Orang Banjar akan segera menerima dengan tangan terbuka, karena “nenek moyangnya” juga pernah hidup di bawah naungan “Syari’at Islam”.