HTI Press–Hai Amerika Jangan Obok-Obok Wilayah Indonesia, Omong Kosong!!! Penguasa Soal Keutuhan NKRI, Hanya Khilafah yang Mampu Menjaga Keutuhan Wilayah Indonesia dan Negeri-Negeri Muslim, begitulah pesan yang disampaikan melalui poster yang diusung oleh ratusan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di depan Kedubes Amerika Serikat, Rabu (1/7) siang di Jakarta.
Dalam aksi itu, HTI mempertanyakan komitmen penguasa dalam menjaga keutuhan wilayah Indonesia. Pasalnya, Amerika kembali mengobok-obok wilayah negeri ini. Pada Selasa (23/5) enam kapal perang Amerika Serikat, salah satunya kapal induk USS Ronald Reagen berlayar di dekat perairan Natuna Indonesia. Setelah diawasi Pesawat Pengintai TNI AL selama tiga jam, iring-iringan kapal perang AS menjauh ke arah utara perairan Natuna.
Namun anehnya Mabes TNI AL baru memberikan keterangan pers tiga hari kemudian, itu pun setelah Koran Jawa Pos Group mengangkat kasus tersebut. Menurut Kadispenal Laksamana Pertama YNI Iskandar Sitompul, konvoi kapal perang AS itu saat melewati perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia tidak melakukan pelanggaran karena berada di area bebas navigasi sehingga tidak perlu ijin.
Dalam pernyataan sikapnya, Wakil Juru Bicara HTI Farid Wadjdi menanyakan, “Jika benar kapal itu tidak melanggar, mengapa harus digiring menjauh ke utara Natuna? Bila ini merupakan ancaman serius, mengapa baru tiga hari kemudian ada pernyataan resmi dari fihak terkait, itu pun setelah diangkat media? Atau ada sesuatu yang lain?”.
Jelaslah ini merupakan show of force politik luar negeri AS. Inilah yang harus diwaspadai karena politik luar negeri AS baik langsung atau pun tidak adalah politik penjajahan. Namun sayang, jangankan melawan AS, menghentikan tindakan provokasi kapal Kepolisian Diraja Malaysia saja tidak bisa. “Lalu di manakah tanggung jawab penguasa dalam menjaga keutuhan wilayah negeri ini?” tanya Farid.
Peristiwa penerobosan kapal perang asing yang sering terjadi selama ini membuktikan bahwa memang tidak mudah menjaga wilayah yang sedemikian luas, terlebih dengan dana dan peralatan seadanya. Karena itu diperlukan kekuatan, kemampuan, dan sarana yang mencukupi untuk bisa melakukan hal itu.
Kekuatan itu akan bisa diraih bila umat Islam bersatu sehingga seluruh potensi negeri-negeri Muslim bisa dioptimalkan untuk menjaga kedaulatannya. “Di sinilah relevansinya penerapan syariah dan penyatuan seluruh negeri Muslim dalam bingkai Khilafah” tandasnya.[] joko prasetyo
Mari!! Ayo!!!Terapkan syariat islam.
NO MORE BORDER BETWEEN OUR LAND
NO MORE KUFFUR SYSTEM TO BE RUN!!
>>::WORLDCIVILIZATION_DESIGNER::<<
KHILAFAH JITU(TERUJI PALING BERMUTU)
SOSIALISME DAN KAPITALISME KUNO,KHILAFAH NUMERO UNO!