Kantor Penerangan Hizbut Tahrir
Di Belanda
No : 031
Tanggal : 24 Jumaduts Tsaniyah 1430 H/17 Juni 2009 M
بسم الله الرّحمن الرّحيم
Adolf Wilders Ingin Mengusir Jutaan Kaum Muslim
“Seandainya keputusan ada di tangan saya, akan saya usir jutaan kaum Muslim dari Eropa“. Begitulah ucapan Adolf Wilders dalam sebuah wawancara di Denmark. Ia mengungkapkan sebab hal itu: “Karena Islam itu totaliter mendorong kekerasan; dan karena kaum Muslim itu kriminal. Mereka tidak akan pernah menyesuaikan diri dengan nilai-nilai barat“. Kemudian ia menambahkan: “Pertumbuhan demografi kaum Muslim di Eropa terus meningkat. Jika masalah ini terus berlangsung, maka kaum Muslim, setelah beberapa dekade akan, menjadi mayoritas. Akhirnya, kekuasaan akan berada di tangan mereka dan pada saatnya mereka akan menerapkan syariah“.
Dari ucapannya itu kita bisa memahami bahwa Wilders memastikan kaum Muslim akan bertahan di atas agamanya dan bahwa kaum Muslim tidak akan pernah menanggalkan Islam demi liberalisme dan nilai-nilai barat. Hal itulah yang membuatnya khawatir dan membangkitkan ketakutan di dalam hatinya. Akan tetapi, jika laki-laki itu telah berulang-ulang menyatakan secara terang-terangan bahwa peradaban barat adalah peradaban tertinggi dan bahwa peradaban Islam adalah peradaban rendah dan barbar, lalu kenapa semua ketakutan itu muncul? Kenapa ia memastikan akan runtuhnya peradaban barat yang tinggi, peradaban mayoritas; dan sebaliknya memastikan bertahannya peradaban rendah, peradaban minoritas? Bukankah hal itu menunjukkan bahwa Wilders sendiri tidak percaya dengan peradabannya dan kemampuan peradabannya untuk bisa meyakinkan dan menarik minat pihak lain? Bukankah pada tingkat ini ia mengakui kelemahan pemikirannya dan kemudian bersandar kepada kekuatan untuk memaksa pihak lain mengikuti nilai-nilai dan konsepsi-konsepsinya? Kemudian setelah semua itu, ia tidak merasa malu dan menuduh Islam sebagai ideologi totalitarianisme? Lalu siapa sebenarnya yang totaliter? Apakah Anda yang mengatakan kebebasan, namun Anda justru melecehkan agama Islam dan ingin memaksa kaum Muslim dengan kekuatan agar meninggalkan agama mereka? Ataukah kami, kaum Muslim, yang menerima orang-orang Yahudi dan Nashrani hidup di bawah negara Khilafah. Lalu kami jaga mereka serta kami perlakukan mereka dengan sebaik-baiknya, sehingga kami tidak pernah melecehkan mereka atau sesuatu pun dari agama mereka dan kami juga tidak memaksa mereka untuk meninggalkan keyakinan mereka?!
Benar, Anda memang benar. Apa yang Anda yakini akan hancur dan apa yang kami imani akan tetap bertahan dan terus berlangsung. Akan tetapi meski demikian, kami berterima kasih kepada Anda atas argumentasi yang benar itu. Karena kami mengetahui hal itu dengan yakin sebagaimana yang telah diberitahukan kepada kami oleh Rabb kami SWT dengan fimanNya:
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاء كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. (QS al-‘Ankabût [29]: 41)
Okay Pala
Anggota Perwakilan Hizbut Tahrir Belanda
Telp. 0611860521, email: okay.pala@hotmail.com