Keluarga Muslim Saat Ini Yang Tidak Sesuai Dengan Fungsi Keluarga Menurut Islam
HTI Press (Semarang)–Kondisi keluarga Muslim saat ini tidak sesuai dengan fungsi keluarga menurut Islam. Banyaknya perceraian, penelantaran anak-anak, kekerasan dalam keluarga, pendidikan keluarga tidak berlandaskan Islam adalah sedikit dari potret keluarga Muslim sekarang. Papar Zulfa Alya, Direktur El Diina Homeschooling Yogyakarta pada Talkshow Hari Keluarga Indonesia hari Ahad (28/6) lalu di gedung Dewan Riset Daerah (DRD) Semarang.
Talkshow yang digagas oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II HTI Kota Semarang mengangkat tema “Ibu, di tanganmu lahir Generasi Khoiru Ummah”. Talkshow ini dihadiri sekitar 40 peserta dari kalangan Majelis Ta’lim, mahasiswa maupun masyarakat umum.
Zulfa Alya selaku pembicara pertama menyampaikan materi dengan tema ”Keluarga Muslim dalam Sorotan”. Dalam makalahnya, beliau memaparkan bagaimana kondisi keluarga Muslim saat ini yang tidak sesuai dengan fungsi keluarga menurut Islam. Banyaknya perceraian, penelantaran anak-anak, kekerasan dalam keluarga, pendidikan keluarga tidak berlandaskan Islam adalah sedikit dari potret keluarga Muslim sekarang. Menurut beliau kondisi ini terjadi karena dalam berkeluarga tidak dilandaskan Islam. Untuk itu beliau mengajak serta memberikan solusi untuk mengembalikan lagi tujuan berkeluarga sesuai Islam antara lain mewujudkan mawaddah warahmah (QS. Ar-Rum : 21), melanjutkan keturunan dan menghindari dosa (HR. Ahmad&Ibnu Hibban), mempererat silaturahim, sebagai sarana dakwah serta dalam rangka menggapai ridho Allah SWT.
Syam Purwaningsih, S.Pt (MHTI DPD II HTI Kota Semarang&pengasuh rubrik Rumahku Syurgaku Cakra TV Semarang) sebagai pembicara kedua menyampaikan makalah dengan tema : ”Keluarga Terbaik Pencetak Generasi Terbaik”. Dalam makalahnya beliau memaparkan pentingnya peran keluarga, masyarakat dan negara dalam menentukan corak generasi mendatang. Selain itu, beliau juga menyampaikan dasar dalam berkeluarga adalah ibadah untuk mencapai tujuan serta fungsi berkeluarga yang telah ditetapkan Islam.
Dipandu oleh Dwi Jati Agustin, SS, sebagai host acara ini berlangsung mulai pukul 08.30-12.00 WIB. Para peserta yang sebagian besar adalah ibu-ibu sangat antusias mengikuti acara ini. Peserta yang dibagi dalam tiga kelompok ini sangat mengharapkan lingkungan yang kondusif bagi pendidikan putra-putrinya. Acara ini juga dihadiri oleh insan media dari RRI Pro 2 Semarang.(I’lamiyah Jateng)
SHOLAT BERJAMAAH ADL SEBUH ILUSTRASI
“Keharmonisan sebuah RT” (Menduduk kan fungsinya/kodratnya kpd tempatnya masing2)
boleh kan mau disambung lagi..(kebetulan barusan terlintas..)
Timbullah sebuah pertanyaan:
Mengapa seorang Suami (bukan seorang Istri) yang diharuskan untuk berlaku/bersikap BIJAKSANA?
karena memang yang namanya Kepala/Pemimpin/Komandan/Ketua/dll ya harus BIJAK. Jadi jangan terlalu OTORITER lah..mentang2 jadi pemimpin/berkuasa.Seorang suami juga jangan KEBABLASAN (sewenang2)
atau ilustrasinya mungkin juga bisa kita umpamakan bagaiaman “sikap Imam dan makmumnya ketika sholat berjamaah” (kompak, tertib, nyaman dan indah/keharmonisan terpancar didalamnya..