Kurikulum Pendidikan Sekarang Mengancam Anak-anak

HTI Press–“Kita harus berperan aktif untuk menjaga anak-anak kita, tapi bagaimana dengan kurikulum pendidikan sekarang yang malah justru mengancam mereka, misalkan melalui KRR ini?”. Ini adalah salah satu pertanyaan yang disampaikan oleh salah satu tokoh yang hadir pada Temu Tokoh Peduli Syariah. Forum ini diprakarsai oleh muslimah Hizbut Tahrir agar selain mempererat jalinan ukhuwah diantara para tokoh muslimah sekitar Surabaya Timur, dan juga mengajak para tokoh tersebut untuk berperan aktif dalam upaya menyelamatkan kaum muslim dengan syariah dan khilafah.

Di pertemuan tokoh yang kedua ini, 50 tokoh muslimah dari berbagai kalangan adn profesi hadir di salah satu rumah tokoh di kawasan Pakuwon City, Mulyorejo, pada Ahad, 12 juli 2009. Tema yang diangkat berkaitan dengan adanya upaya meliberalkan remaja melalui RUU KesPro dan RUU Kependudukan & Pembinaan Keluarga, yang rencananya akan disahkan pada bulan September mendatang. Menurut Ustdzh. Ir. Retno Sukmaningrum, MT (HTI), dua RUU ini mengandung pengertian bahwa setiap remaja akan dibebaskan untuk melakukan hubungan seks “aman” (red:aman dari kehamilan). Jika terjadi kehamilan, maka atas nama kesehatan reproduksi dan usia produktif (24-35 tahun), seorang perempuan bebas melakukan aborsi di klinik-klinik aborsi yang dilegalkan. Oleh karenanya, keberadaan dua RUU ini pasti membahayakan bangsa dan menghancurkan generasi masa depan, khususnya generasi muslim (generasi Khairu Ummah, seperti yang tersebut di dalam QS. Ali Imran:110). Selain mengetahui bahayanya, kaum muslim dituntut untuk waspada terhadap setiap upaya yang mengarah pada penghancuran kaum muslim, terutama melalui Undang-Undang karena UU merupakan cara yang paling efektif. Para Tokoh juga diajak untuk melakukan pembinaan Islam secara kontinu di tengah-tengah masyarakat dan muhasabah serta menuntut pemerintah untuk menerapkan syariah Islam secara  total.

Sehingga terjawab sudah pertanyaan diatas bahwa usaha keras dari orang tua tidaklah cukup untuk menyelamatkan remaja muslim, tapi butuh kewaspadaan yang tinggi dari masyarakat dan juga dengan penerapan syariah dan penegakan Khilafah Islamiyah yang merupakan langkah efektif untuk melahirkan generasi unggulan, generasi Khairu ummah dan mewujudkan rahmat ke seluruh alam.
Dari angket yang tersebar, hampir 100% para tokoh tersebut menyadari bahwa ada upaya liberalisasi remaja melalui RUU Kespro dan RUU Kependudukan & Pembinaan Keluarga yang membahayakan. Sehingga butuh kewaspadaan masyarakat yang tinggi untuk membendung upaya ini dengan melakukan sosialisasi ke massa masing-masing tokoh serta melibatkan remaja dalam Konferensi Remaja Peduli Masa Depan Bangsa, yang insya Allah diadakan pada pertengahan Agustus ke depan. Selain itu, mereka juga sepakat hanya Syariah dan Khilafah yang bisa memberikan solusi tuntas atas segala persoalan bangsa.

4 comments

  1. ummu syafina

    quu anfusakum wa ahlikum naaro, dg giat menjajakan konsep khilafah ke tengah-tengah masyarakat. semoga khilafah segera tegak, Alloh Akbar

  2. subhanallah. allahu Akbar
    terus berjuang!

  3. acara KKR d bandung ada liputannya tdk?kalo ada,ditunggu…jazakumulloh

  4. KRR itu menyelesaikan masalah dengan membawa masalah lebih besar, rumit dan runyam bahkan bahaya. Kok malah jadi program, sistematis pula… Orang Islam menyelesaikan masalah ya wajib dengan Syariah Allah, jika tidak (bahkan mengambil solusi dari Barat yang bertentangan dengan Islam), pastilah Allah SWT murka..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*