RAMALLAH — Otoritas Palestina, Rabu, melarang stasiun televisi Al-Jazeera beroperasi di wilayahnya. Mereka mengancam akan melakukan aksi hukum terhadap Al-Jazeera. Stasiun televisi asal Qatar ini dinilai menyerang Presiden Mahmud Abbas dalam siarannya.
Kementrian Informasi Palestina mengatakan Al-Jazeera menyebarkan berita bohong dan menghasut pemirsa agar memusuhi otoritas Tepi Barat.
Kementrian tersebut mengatakan siaran tersebut mengudara Selasa. Ia juga mengatakan informasi dari figur senior Partai Fatah, Farouq al-Qadoumi, tak benar.
Al-Jazeera mengutip Qadoumi mengatakan Abbas berkonspirasi dengan Israel untuk membunuh Yasser Arafat pada 2003. Arafat meninggal di Paris pada 2004 karena sakit yang tak dijelaskan.
”Televisi Al-Jazeera menghasut pemirsanya untuk memusuhi PLO dan Otoritas Nasional Palestina,” ujar Kementrian Informasi dalam sebuh pernyataan.
Dalam siarannya yang melaporkan larangan berioperasi ini, presenter Al-Jazeera mengatakan pihaknya heran dengan keputusan otoritas Palestina. Ia juga mengatakan Al-Jazeera akan mengeluarkan pernyataan untuk menjawab tuduhan dari Kementrian Informasi. (Republika online, 16/7/2009)
Politik marcevelian, tujuan menghalalkan segala cara, sebentar lagi Otoritas itu segara menemui ajlnya, khilafh akan kembali ke Al Quds, Insya Allah
Mahmoud Abbas kan “anjing herder” nya Israel dan Amerika di Palestina?