Pemerintah Indonesia lewat Depatemen Keuangan Republik Indonesia mendapatkan pinjaman sebesar 300 Juta Dolar AS (sekitar Rp 3 triliun) dari Badan Perancis untuk Pembangunan (Agence Francaise Development) Senin (27/7). Pinjaman ini merupakan tahap kedua dari pembiayaan solusi perubahan iklim.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia Rahmat Waluyanto mengatakan program pinjaman perubahan iklim ini untuk mendukung reformasi kebijakan demi menghadapi berbagai isu perubahan iklim. Ada sejumlah sasaran yang termaktub dalam kerangka kebijakan induk tahunan, yakni mencakup mitigasi (kehutanan, energi), adaptasi (pertanian, air), dan isu-isu lintas sektoral.
“Pinjaman lunak jangka panjang tersebut akan dicairkan sepenuhnya dalam beberapa pekan mendatang sebagai anggaran pendukung,” ujarnya dalam penandatanganan kesepakatan dengan AFD di Jakarta Senin (27/7). Sebelumnya pada tahun 2008, Badan Perancis untuk pembangunan (AFD) telah menggelontorkan pinjaman tahap pertama sebesar 200 juta dolar AS.
Sebagai tambahan AFD mendanai langsung bantuan teknis. Bnatuan tersebut ditargetkan untuk mempermudah penerapan kegiatan spesifik dengan Departemen Industri dan Departemen kehutanan. (Republika online, 27/7/2009)
koq gak ada kapok2nya ngutang ya?
udah tau negeri kita lagi melarat koq malah ngundang penjajah buat ngatur2 kita, iklimpun kita minta diaturin pula…lagi2 hanya demi duit!!
ayo kaum muslim, bangkit perjuangkan islam kita usir penjajah dari negeri kita!
Pinjam lageee…pinjam lagee….utang teruuuuuz yang makin gede, kesejahteraan rakyat makin diirit….itulah Indonesia…paling-paling dananya ‘menguap’ di atas…Iklim Indonesia kan emang makin lama makin ‘panas’ apalagi iklim perpolitikannya
Mengapa Pemerintah Indonesia tidak pernah mau belajar dari kesalahan yang lalu, utang lagi, utang lagi terus saja berutang, walau sudah sekarat karena utang dan terjerat riba!!!naudzubillahimindzalik
Ada kepentingan apa barat memberikan dananya? Sedangkan disatu sisi penguasa menjual BUMN yg menguasai hajat hidup orang banyak. Hutang tersebut untuk kepentingan barat. Seharusnya penguasa belajar dari pengalaman, tidak ada manfaat apapun dari pinjaman hutang kaum kafir muharriban fi’lan.
makin banyak hutang makin kere…
Aduh.!!!!!! kasian ya negara kita indonesia tercinta nie,,kenapa harus utang ama luar negeri,,masih banyak koq pengusaha/korporasi kita yang bisa dihutangi walaupu tidak banyak,,tapi kan bersifat kontinue dan dapat meminimalisir kesenjangan ekonomi kita…..kasian ya Indonesia kita nie….
sungguh aneh yang membuat iklim berubah seperti ini kan amerika dan eropa. kenapa kita yang harus membiayai perbaikan kerusakannya dengan hutang itu???
seharusnya meeka yang tanggung semua biayanya plus membayar gantirugi sama kita
hanya keledai yang terperosok ke lubang yang sama dua kali!
Lemah sekali para pemimpin kita, perubahan iklim itu khan ulah negara2 industri yang notabene ada di Eropa dan Amerika sana. Kenapa dampaknya harus ditanggung oleh negara miskin seperti negeri kita, pakai disuruh ngutang lagi, mending dikasih hibah yang tidak perlu bayar. Bangsa kacung….bangsa kacung…..kok gak pernah mikir sudah 60 tahun merdeka, kok tetap jadi kacung dan tukang cuci piring untuk pesta orang lain. Sudah gak dibayar, disuruh ngutang, dapat utangan bangga lagi karena merasa dipercaya. Percaya Diri yang salah tempat. Kasihan bangsaku ini, huk…huk….huk…. (sambil meneteskan air mata!!!).
aneh tapi gila pemerintah kita
padahal hasil kekayaan alam lebih dari nilai pinjaman itu. sungguh kebijakan yang akan menyengsarakan rakyat. semua ini harus segera ada perubahan yang mendasar dari negara ini. hanya syariat islam lah yang mampu mengatasi masalah ini.
Utang Luar Negeri apapun alasannya adalah untuk menjiret leher kita
Tidak akan ada kesejahteraan,kemakmuran suatu negeri dgn hutang,seharusnya yg dilakukan oleh negara hendaknya bisa mengelola SDA yg ada lalu hasilnya dikembalikan kerakyat bisa berupa pelayanan & kebutuhan yg murah lebih2 gratis.
sudah ngutang berbunga lagi, pemerintah antek2 asing tugasnya cuma mlorotin kekayaan rakyat.
Negara2 maju yang bikin iklim kita buruk tetapi negara2 berkembang dan miskin disuruh bertanggung jawab untuk melestarikan hutannya. Sementara pabrik2 negara2 maju tetap memproduksi dan menyumbang polusi terbesar di dunia.
Indonesia kacian deh loh dipimpin orang ga becus…!
negara kita ko ga kapok ya? kapok tapi pura2, kaya tobat tapi tobat sambal,oh wajar deh da pemerintah kita ga takut sama Alloh.mau tau gak gimana caranya biar jadi negara yang kaya dan barokah, caranya tagakan syariah dan Khilafah….insya Alloh kita bisa…..
Negara kita dalam membangun hanya bisa utang dan utang. Sementara kekayaan kita diserahkan kepada pihak asing. Ini namanya BODOH atau BODOH.
Ngutang Lagi? Wah2 bisa2 Indonesia akn di jual nih…
berdalih untuk perbaikan Iklim, Apa be
BE Realized!! we to
be the victim of the compradors of this country. how pity we are!!!
climate change program loan (CCPL) didanai oleh AFD Prancis dan JBIC Japan.Sbnrnya dm negosiasi PBB untuk climate change, Indonesia bersama negara2 G77+china sudah dengan tegas menolak adanya utang untuk isu climate change, karena sudah menjadi kewajiban negara2 maju untuk membantu menyelesaikan akibat negatif dari climate change tersebut yg dampaknya dirasakan global. Lalu kenapa pemerintah bisa sampai mau menerima pinjaman ini CCPL? semata karena defisit RAPBN, kenapa bisa selalu defisit? karena hasil kekayaan alam indonesia yg seharusnya bisa membuat makmur sbnrnya tidak dimiliki oleh kita, 90% dikuasai oleh Amerika lewat freeport, cevron, exxonmobil,dll…pertanyaannya kapan kita bisa berdaulat di negeri sendiri? Wallaahu a’lam