Rabiya Kadeer (pemimpin Muslim Uighur yang berada dalam pengasingan) mengkonfirmasikan pada hari Rabu, bahwa hampir sepuluh ribu orang hilang dalam satu malam selama kerusuhan yang terjadi di “Urumqi” provinsi “Xinjiang” awal Juli ini.
Dalam konferensi pers di Tokyo pada hari kedua dari kunjungannya ke Jepang, ia mempertanyakan dengan mengatakan: “Hampir sepuluh ribu orang di Urumqi lenyap dalam satu malam. Kemana mereka pergi? Jika mereka dibunuh, dimana mayat-mayat mereka?”
Kadeer, yang tinggal dalam pengasingan di Amerika Serikat, dan sedang melakukan Konferensi Dunia Bangsa Uighur yang dipusatkan di kota Munich, Jerman menuduh pemerintah China sedang berusaha menggenosida bangsa Uighur.
Dia menambahkan: “Bahwa yang paling bertanggung jawab atas kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini adalah pihak berwenang. Sebab, tindakan kekerasan yang dilakukannya telah mengubah demonstrasi yang berlangsung damai pada awalnya menjadi huru-hara kekerasan.” Dia juga menambahkan: “Bahwa penyerangan terhadap demonstrasi dalam pandangan bangsa Uighur berarti bunuh diri.”
Dia menyerukan masyarakat internasional untuk mengirim misi independen untuk melakukan penyelidikan guna mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Dikatakan, jika Cina tetap mengatakan bahwa yang paling bertanggung jawab atas insiden itu adalah bangsa Uighur, maka bukalah wilayah itu dan biarkan Komisi melakukan penyelidikan tentang insiden sebenarnya.
Dikatakan bahwa pada tanggal 5 Juli telah terjadi bentrokan kekerasan antara kaum Muslim Uighur yang berbahasa Turki dengan suku “Han” di Urumqi, ibu kota provinsi Xinjiang, yang merupakan pemerintah otonom.
Kerusuhan itu telah mengakibatkan 197 orang meninggal, ini menurut pihak berwenang Cina. Sementara Konferensi Dunia Bangsa Uighur yang dipimpin oleh Kadeer mengkonfirmasikan bahwa jumlah korban meninggal mencapai ribuan jiwa. (MediaUmat.com)
wahai pemimpin negara yang jumlah muslimnya terbanyak, kemana suara kalian, kemana prajurit2 kaum muslimin, kemana kalian ketika saudaramu di uighur di bantai, kemana OKI, kemana kaum muslimin meminta perlindungan…masihkah berharap pada demokrasi..wahai kalian semua ingatlah Allah akan meminta pertangungjawaban atas apa yg kalian pimpin
hebat ya pemimpin negeri kita.mempunyai kesabaran yang sangat tinggi sekali.saking sabarnya sampai diam seperti patung berhala.nggak perduli dengan saudaranya.ato memang sudah tidak dianggap saudara lagi…naudzubillah..
Inilah akibat dari sistem yang salah…
semudah itukah nyawa melayang…?
Ya ALLAH, Lindungilah saudara2 kami…
Sadarkanlah para pemimpin kami…
Berilah mereka hidayah untuk kembali kepada syariat-Mu…
tiada lain hanyalah sistem khilafah yang bisa menyelesaikan semuanya….