Serikat Pekerja Perusahaan listrik Negara (PLN) menolak rencana disahkannya rancangan undang-undang ketenaga listrikan (RUUK) oleh DPR. Menurut siaran pers yang diterima Republika, Kamis (31/07), dewan pimpinan pusat Serikat Pekerja PLN menyatakan bahwa RUUK yang sedang disusun pemerintah tak ubahnya dengan RUUK No 20/2002 yang telah ditolak Mahkamah konstitusi.
Inti dari RUUK tersebut adalah soal privatisasi dan liberalisasi kelistrikan. Undang-undang kelistrikan yang sedang disusun oleh pemerintah dianggap hanya memperhalus bahasa tanpa mengubah substansi dari RUUK lama. Undang-undang kelistrikan yang lama sendiri telah ditolak, setelah dikeluarkan putusan MK 001-021-022/PUU0I/2003.
Menurut Serikat Pekerja PLN, apabila putusan ini disahkan maka dikhawatirkan negara sudah tidak lagi menguasai instalasi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini tentu menjadikan PLN sebagai badan usaha yang dapat dikuasai oleh pihak lain ter! masuk asing. Apabila hal ini terjadi maka harga listrik akan mengikuti harga pasar. Pola liberalisasi ini akan menyebabkan lonjakan harga listrik yang tentunya akan merugikan rakyat.
Liberalisasi listrik dianggap oleh Serikat Pekerja PLN sangat merugikan. Pihak Serikat Pekerja PLN mengharapkan agar pihak-pihak terkait lebih bijak dalam memutuskan peraturan mengenai kelistrikan. Karena masalah kelistrikan sangat vital bagi seluruh masyarakat. Kegiatan masyarakat sendiri sangat bergantung pada listrik. Sektor ekonomi, sosial, budaya akan terganggu jika terjadi masalah kelistrikan.
Hal yang terpenting dari masalah kelistrikan adalah mengenai keamanan negara. Karena itu, sangat berbahaya jika listrik diprivatisasi ke pihak swasta, terutama pihak asing. Karena hal ini akan mengancam ketahanan negara. (republika online, 1/8/2009)
Kesejahteraan rakyat tergantung salah satunya pada PLN sangat harus pemerintah perlakukan PLN dengan Bijak,Tak terbayangkan bagaimana listrik kalau jatuh ketangan swasta,tentu saja harga listrik akan naik berlipat ganda, karena swasta akan mau ambil kalau untung.atau seandainya PLN di alihkan ke PEMDA sudah bisa di pastikan PLN tak akan ter urus dan kesannya pemerintah pusat lempar batu sembunyi tangan.
Sekarang PLN sebagai BUMN yang menjalankan kelistrikan di Idonesia bak makan buah simalakama atau maju kena mundur kena,Sebagai perusahaan PLN tak bisa jual Listrik beruntung,
Karena yang berwenang menaikkan tarif listrik adalah Pemerintah ( sekarang TDL 2004 )penghasilan PLN hanya 1/3 dari mudal operasional dan subsidi pemerintah tak lancar.
Coba bayangkan berat beban yang di pikul oleh PLN yang tentunya pelaksana kerja adalah Karyawan,Menyuplay Power (tenaga yang begitu besar dan beban mental yang begitu dahsyat)pemerintah dan masyarakat menganggap PLN main-main saja apalagi sekarang contohnya di Padang-Sumbar lampu giliran mati 2x sehari,padahal di Sum-Bar Energi Air paling banyak (PLTA)kalau untuk sumbar Energi Listrik dari(PLTA)cukup bahkan berlebih,Tapi PLN kan skopnya Nasional !.Mana lagi karyawan tak lagi mencukupi Contoh di salah satu Rayon Kota Padang pelanggan Berjumlah 65.000.sedangkan karyawan hanya 40 orang (sudah termasuk outsourcing)jadi rata rata satu karyawan melayani 1625 orang sedangkan standrt Internasional 1 karyawan melayani 250 pelanggan.
Belum lagi perasaan karyawan yang tak pernah tenang selalu di goyang dengan usulan-usulan DPR pada pemerintah ( rencana undang undang kelistrikan yang nyeleneh)Rencana penggantian seluruh karyawan dengan tenaga outsourcing yang di bayar kurang dari satu jutarupiah sebulan,karyawan PLN menganggap masa depan PLN tak lagi Jaya,tentu sangat berpengaruh pada kinerja karyawan,dan ditambahlagi penghasilan antara karyawan dan manajerial sangat timpang 1 berbanding 50 di tingkat wilayah (Propinsi) mungkin 1 dibanding 100 di tingkat pusat.
Padahal yang kerja banyak itu kan karyawan,menmanajer hanya main perintah kadang tampa pernah memikirkan solusi dari kesulitan yang di hadapi di lapangan. tiap hari kelebihan jam kerja ada yang sampai 6-7 jam tak ada lembur di bayar hanya di belikan nasi bungkus, Ya ALLAH kenapa sebegini menderita karyawan PLN ?.Ampunilah keluhan kami Tuhan.Tapi mungkin Tuhan menjawab;itulah kalau mengikuti aturan yang di bikin manusia ( Liberalisasi )tidak mengikuti aturanKU maka tunggulah azab.( siapa lagi yang mau jadi karyawan PLN ?).
YA ALLOH SELAMATKAN NEGERI KAMI DARI RONGRONGAN KAUM KAPITALIS !
KALO LISTRIK UDAH DIJUAL KE ASING, NEGARA INI TINGGAL APA?
SEHARUSNYA INI YG DIWASPADAI KARENA AKAN MENGHANCURKAN NEGARA RI !
SEMOGA KHILAFAH SEGERA TEGAK, DAN MENYELAMATKAN NEGERI KAMI!
Assalammu’alaikum wr.wb dengan adanya rencana RUU KETENAGALISTRIKAN berarti kita menunggu listrik menjadi mahal padahal listrik dibutuhkan oleh anak bangsa .. Tapi anak2 indonesia yakin ruuk di bicarakan kemudian hingga ketenangan semua pihak ,enak kerja