Fatah setuju untuk melepaskan 400 anggota Hamas

Fraksi Fatah Palestina mengusulkan untuk membebaskan 400 tahanan Hamas, jika Hamas membiarkan anggotanya di Gaza untuk menghadiri sidang umum gerakan.

Pemimpin otoritas Palestina sekaligus Fatah, Mahmoud Abbas, menyarankan pada hari Minggu seharusnya Hamas membolehkan anggota Fatah di Jalur Gaza untuk menghadiri kongres pada hari Selasa, Fatah akan melepaskan 400 anggota Hamas yang ditahan di Tepi Barat, Kata seorang anggota Komite Pusat Fatah yang dikutip ISNA.

Namun dia menambahkan bahwa setengah dari tahanan akan dibebaskan sebelum kongres, sementara separuh lainnya akan dibebaskan setelah kongres.

Sementara itu, pemerintahan Hamas di Gaza telah menegaskan bahwa ia akan membiarkan anggota Fatah keluar dari Gaza, jika Ramallah membebaskan lebih dari 1.000 anggotanya yang ditawan sebelumnya.

Ia juga menegaskan bahwa akan menangkap dan menuntut anggota Fatah yang menyelinap ke Tepi Barat melalui perbatasan yang dikuasai Israel.

Hanya 70 anggota Fatah yang bisa meninggalkan Gaza, sementara sebagian besar lebih dari 400 undangan tidak dapat pergi ke Tepi Barat, karena Hamas menjaga ketat di sepanjang jalan menuju ke daerah persimpangan di utara Jalur Gaza.

Namun Mahmoud Abbas telah berjanji untuk menyelenggarakan Sidang umum Fatah pada Selasa di Tepi Barat Kota Betlehem. Kongres Fatah  yang akan diadakan hari Selasa untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, diharapkan akan dihadiri oleh sejumlah 2.000 tamu dari seluruh dunia.

Mereka akan membahas masalah-masalah seperti agenda persatuan Palestina, pertukaran tawanan dengan Hamas dan pembicaraan perdamaian dengan Israel.

Sementara pemimpin Hamas mengancam untuk memboikot kedatangan pembicaraan rekonsiliasi di Kairo, jika penangkapan terus berlanjut di Tepi Barat.

Pertemuan rekonsiliasi yang diprakarsai Mesir dijadwalkan pada 25 Agustus di Kairo.

Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengamankan pembagian kekuasaan pada pemilihan  anggota parlemen dan presiden yang sudah ditetapkan pada Januari.

Perseteruan antara dua fraksi Palestina mencapai puncaknya pada bulan Juni 2007 ketika Hamas dipaksa keluar oleh pasukan keamanan Fatah dari Jalur Gaza.

Kemudian Abbas memberhentikan pemerintah Hamas yang dipimpin oleh Ismail Haniya yang telah meraih kekuasaan setelah memenangkan pemilu demokratis pada 2006 dan menunjuk Salam Fayyad sebagai kepala pemerintahan baru di Tepi Barat. (Presstv.ir/kf)

2 comments

  1. Rein_Mujahidah

    Kalau Qt cermati, dari dulu sampai sekarang, Musuh-musuh Islam menerapkan strategi yang sama dalam memecah belah persatuan umat Islam, mulai dari mengkotak-kotak negara Islam sampai memunculkan isu-isu yang memperuncing perbedaan antar kelompok Islam.
    Wahai Para Pejuang Islam…
    Lihat dan perhatikan bahwa semua itu hanya cara-cara busuk yang dilakukan para Kafir penjajah dan antek-anteknya yang hanya akan menjauhkan umat dari Islam yang sesungguhnya.
    Hanya dengan Khilafah…hanya dengan khilafah…umat Islam bisa mengembalikan kemuliaan dan persatuan umat Islam.
    Allahu Akbar…

  2. kaum muslimin adalah satu tubuh,mereka diikat dg ikatan aqidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*