Ada Agenda Terselubung di Balik Penanganan HIV/ AIDS

HTI Press- Upaya penanganan HIV/AIDS diduga mempunyai agenda terselubung. Upaya pencegahan melalui pemberian pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) ala International Conference Ppopulation Development (ICDP), sejatinya bentuk pengendalian penduduk manusia, dengan sasaran utamanya kaum muslimin. Ungkap Ustadzah Aliyah Afifah pada Talkshow Remaja dan Muslimah Gorontalo hari Ahad lalu (26/7).

Talkshow Remaja Muslimah yang bertemakan “Selamatkan Generasi Dari HIV/AIDS dengan Syariah dan Khilafah”diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD 1 Provinsi Gorontalo bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Keilmuan dan Penalaran Universitas Negeri Gorontalo. Acara yang digelar Ahad (26/7)  di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Gorontalo dan diawali dengan pemutaran sekilas tentang Hizbut Tahrir dunia ini dihadiri sekitar seratus delapan puluh peserta dari kalangan pelajar setingkat SMP, SMU, dan mahasiswi. Acara juga dihadiri guru-guru SMP dan SMU.

Dalam acara talkshow tersebut dr. Hartati Biki, staf bagian penanganan KRR di BKKBN Provinsi Gorontalo mengungkapkan kasus HIV/AIDS di Gorontalo yang terdata sudah mencapai puluhan kasus. Beliau menambahkan angka yang sebenarnya  melebihi data tersebut. Kasus HIV / AIDS di Gorontalo seperti fenomena gunung es, yang tampak hanya puncaknya saja.

Ustazah Aliyah Afifah, SP dari Muslimah HTI DPD 1 Provinsi Gorontalo memaparkan  adanya agenda terselubung di balik penanganan HIV/ AIDS. Upaya pencegahan bahaya HIV/AIDS pada remaja melalui pemberian pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) ala International Conference Ppopulation Development (ICDP), sejatinya bentuk pengendalian penduduk manusia, dengan sasaran utamanya kaum muslimin. Efeknya sejak usia remaja, kaum muslim dihancurkan potensi keturunan. Melalui aborsi, pemandulan, perusakan alat reproduksi, kematian, akibat aborsi dan penyakit menular seks (PMS) HIV/AIDS.
Beliau mengungkapkan konsep kesehatan reproduksi tersebut secara tak langsung menyerang hukum-hukum Islam. Konsep kesehatan reproduksi berasal dari pandangan hidup yang bebas (liberal/sekuler). Kespro didefinisikan sebagai suatu keadaan utuh kesejahteraan fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan. Hal ini bertentangan dengan aqidah Islam, yaitu manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah, dan wajib terikat dengan aturan-Nya (Q.S 51:56). Seks aman dengan kondom sebagai pengganti ”zina aman” dapat merubah persepsi remaja bahwa zina itu perbuatan terkutuk dan diharamkan Allah (Q.S 17:32). Sedangkan Klaim aborsi aman adalah tindakan membunuh janin yang diharamkan Allah (Q.S 6:151). Ditambah lagi dengan larangan menikah dini, kriminalisasi poligami,  dan sunat perempuan.

Acara diselingi dengan pembacaan puisi yang berjudul ”Jangan Hancurkan Masa Depan Kami” oleh Fitri Aulia Rachman,yang masih duduk di kelas 5 SD.
Para peserta tampak antusias dan penuh rasa ingin tahu mengenai Khilafah Islamiyah yang diungkapkan Ustazah Aliyah Afifah dapat menyelesaikan secara tuntas problem HIV/AIDS. Upaya mengenyahkan penjajahan terhadap remaja muslim melalui KRR, harus dalam bentuk perubahan sistem kehidupan berasal dari Allah yakni kehidupan Islam.

Apa itu daulah Khilafah dan bagaimana cara memperjuangkannya? Tanya Damayanti, mahasiswi baru di Universitas Negeri Gorontalo yang menjadi salah satu peserta.
Islam akan tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan global, yakni negara adidaya yang tak terkalahkan dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyah. Hanya kekuatan politik inilah yang mampu membebaskan segala bentuk penjajahan termasuk dalam bentuk KRR.

Permasalahan  KRR muncul dari potensi naluri seks yang menyalahi syariat. Naluri seks diciptakan Allah SWT untuk tujuan mulia, agar ras manusia lestari (Q.S 4:1). Allah mengatur pemenuhan potensi ini dengan mengharamkan mendekati zina (Q.S 17:32), memerintahkan menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan (Q.S 24 : 30-31), mewajibkan laki-laki dan perempuan menutup aurat (Q.S 24:31 dan Q.S 59:60). Kehidupan laki-laki dan perempuan yang terpisah, tidak bercampur baur, mendorong untuk menikah (Q.S 24:32), serta penegakkan hukum yang memberikan efek jera (Q.S An-Nur:2).

Jadi, hanya dengan kembali pada sistem kehidupan Islam, remaja muslim akan terhindar dari seks bebas dan segala akibatnya, yakni dengan naungan Daulah Khilafah Islamiyah yang wajib diperjuangkan bagi umat islam, khususnya remaja muslim.


One comment

  1. cahya candra kartika

    asslmkm…
    afwan kalau boleh saya minta artikel tantang ada apa di balik menyebarnya virus HIH/AIDS apakah itu buatan asing untuk menyerang umat islam???jzk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*