Amerika Serikat boleh sesumbar ingin menumpas militansi Islam yang diklaim menyebar teror. Tapi AS sendiri sepertinya harus waspada dengan militansi kulit putih yang menurut penelitian makin subur di negara itu akibat berbagai persoalan dalam negeri utamanya krisis ekonomi.
Lembaga non-profit di AS yang bergerak di bidang hukum Southern Poverty Law Center (SPLC) baru-baru ini merilis hasil penelitiannya yang antara lain menyebutkan bahwa krisis ekonomi dan sikap ‘moderat’ Presiden Barack Obama menjadi penyebab meningkatnya pertikaian di kalangan masyarakat AS sehingga memicu munculnya kelompok-kelompok militan bersenjata dan kejahatan bernuansa rasial di AS.
Para peneliti di lembaga itu mengungkapkan kekhawatirannya dengan makin maraknya iklan-iklan penjualan senjata dan amunisi bersamaan dengan kemunculan medium untuk berkomunikasi dengan mudah seperti internet dan peralatan telekomunikasi lainnya.
Menurut laporan SPLC, kelompok-kelompok militan itu sudah meningkatkan kegiatannya dengan melakukan perekrutan anggota untuk melakukan aksi-aksi kekerasan. Hasil penelitian SPLC sejalan dengan proyeksi yang dilakukan departemen keamanan dalam negeri AS.
Dalam proyeksinya departemen itu menyatakan ada ada peluang besar yang berbahaya berupa baku tembak antar warga sipil bersamaan dengan pertikaian antara kelompok anti-pemerintah dan aparat keamanan federal yang makin tajam belakangan ini.
“Supremasi orang-orang kulit putih dan kelompok milisi makin kasar dan bukan tidak mungkin mereka melakukan serangan massal seperti serangan bom di Oklahoma tahun 1995,” demikian laporan departemen keamanan dalam negeri AS tahun 2008 lalu.
Serangan bom ke Oklahoma dilakukan oleh sekelompok warga negara AS dengan target gedung federal Murrah yang ada di kota itu. Serangan tersebut menewaskan 168 orang dan 700 orang lainnya luka-luka.
SPLC mengklaim sudah mencium adanya 50 kelompok bersenjata dalam beberapa bulan terakhir. Menurut lembaga yang berbasis di Alabama itu, lokasi-lokasi yang menjadi basis para aktivis ‘teror adalah wilayah Midwest, Pacific Northwest dan Deep South. Para aktivis ‘teror’ ini, kata SPLC, bisa saja melakukan serangan tiba-tiba ke sejumlah gedung dan kantor pemerintahan di AS.
Sejauh ini, diketahui ada lebih dari 700 kelompok atau gank bersenjata yang aktif di seluruh AS dan Presiden Barack Obama telah bersumpah untuk memberantas kelompok-kelompok kriminal itu.(eramuslim, 13/8/2009)
Sejauh ini, diketahui ada lebih dari 700 kelompok atau gank bersenjata yang aktif di seluruh AS.
lihatlah keadaan as yang memprihatinkan