Amerika Melatih Georgia Untuk Misi Melawan Afghanistan

Hari ini (Sabtu, 15/8) telah tiba di Georgia barisan depan dari Marinir Amerika Serikat. Dan sekitar dua minggu lagi, Marinir Amerika akan mempersiapkan batalyon Georgia untuk bekerja sama dengan International Security Assistance Force (ISAF) di Afghanistan.

Kedubes Amerika Serikan di Tbilisi mengatakan bahwa Marinir Amerika Serikat akan mengajarkan kepada prajurit Georgia keterampilan beroperasi di Afghanistan, di mana batalyon Georgia akan disebarkan pada musim semi mendatang. Kedubes Amerika Serikan menilai keputusan Georgia untuk mengirim pasukan ke negara Afghanistan sebagai “kontribusi penting” dalam memulihkan stabilitas dan keamanannya.

Kedutaan menyatakan bahwa tidak akan memberikan persenjataan kepada Georgia sehubungan dengan program pelatihan ini dan juga tidak menentukan jumlah peserta yang akan ikut pelatihan.

Batalyon Georgian

Namun, Bryan Whitman, seorang juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat, kemarin berbicara tentang sejumlah enam puluh hingga tujuh puluh pelatih untuk batalyon infanteri yang terdiri dari 750 prajurit, dengan fokus pada operasi kerjasama untuk misi hanya di Afghanistan saja. Sedang kelompok pertama di antara mereka akan tiba di Georgia hari ini (Sabtu, 15/8).

Menurut Deputi Menteri Pertahanan Georgia, Gela Begoahvili, bahwa Georgia akan mengirim 170 tentara Georgia ke Afghanistan pada bulan November mendatang. Mereka akan disusul oleh kelompok prajurit Georgia lainnya setelah mendapatkan pelatihan di Perancis.

Beberapa tahun lalu juga ada program pelatihan serupa untuk prajurit Georgia yang hendak dikirim ke Irak, ketika pasukan Georgia sedang memasuki perang dengan Rusia, yang berakhir dengan kekalahan dan hilangnya Abkhazia dan Ossetia Selatan. Georgia membayar sejak Agustus 2003 dengan 2.000 pasukan ke Irak. Akan tetapi dengan cepat segera ditarik kembali setelah perang.

Untuk Mengamankan Rusia

Menurut Geoff Morrell, seorang juru bicara Pentagon, saya sampaikan kepada Rusia bahwa  program pelatihan ini untuk menghilangkan kesalahpahaman sekecil apapun bentuknya. Dia berkata: “Kami terus terang kepada rekan-rekan kami bangsa Rusia, dan kami mengatakan kepada mereka bahwa apa yang kami lakukan adalah tidak dalam rangka persiapan pasukan untuk pertahanan dalam negeri yang manapun.”

Rusia menuduh Amerika Serikat telah melakukan campur tangan dalam urusan-urusan wilayah lain. Kembalinya persenjataan Georgia didukung Amerika Serikat, dan sebaliknya ditentang keras oleh Rusia dalam upayanya untuk bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO). (aljazeera.net, 15/08/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*