Qurei Membongkar Fakta yang Tersebunyi di Balik Konflik dalam Tubuh Gerakan Fatah

Ahmad Qurei, mantan Anggota Komite Pusat Gerakan Fatah dan mantan Ketua Delegasi Negosiasi Palestina membongkar hal-hal yang tersebunyi di balik konflik yang terjadi dalam tubuh gerakan Fatah.

Kepada Al Quds Al Arabi Qurei berkata: “Sungguh, di sana ada tanda tanya besar seputar pemilihan, metode pelaksanaannya, dan proses penghitungan hasilnya. Sungguh, ada banyak rencana yang dilakukan di belakang layar, dan akibatnya ada beberapa nama yang disingkirkan, sebaliknya ada beberapa nama yang dipaksakan untuk dimasukkan”.

Dia menegaskan: “Bahwa metode yang telah diputuskan di Komisi Pengawasan Pemilihan tidak dijalankan”. Bahkan, dia menambahkan: “Sungguh kami telah sepakat agar suara pemilihan Anggota Komite Pusat diletakkan dalam satu kotak, tiba-tiba yang terjadi diletakkan dalam sepuluh kotak”. Lebih dari itu, dia juga mempertanyakan tentang moral empat orang pemenang dari Pemimpin Keamanan, dan mereka yang berkoordinasi dengan pendudukan Yahudi.

Dia menekankan bahwa dia telah resmi mengajukan penolakan, tidak hanya pada hasil pemilihan saja, tetapi juga seluruh proses pemilu. Dia berkata: “Saya berhak untuk menyelenggarakan konferensi di dalam, namun setelah diputuskan akan diselenggarakan di Betlehem, ada upaya keras untuk menempatkan konferensi di jalan, hanya saja masalahnya berbalik seratus delapan puluh derajat karena adanya kelompok yang menginginkan sesuatu selain apa yang kita inginkan”.

Qurei membongkar fakta politik yang serius, di mana dia mengatakan bahwa ia tidak lagi percaya secara mutlak dengan solusi dua negara “karena solusi ini hampir mustahil diwujudkan. Negara yang mana ini, negara yang tidak memiliki batas, tidak memiliki kedaulatan, dan geografisnya dipisahkan oleh blok pemukiman. Sementara Al Quds (Yerusalem) mungkin saja ia tidak menjadi ibukota yang sebenarnya bagi negara ini”.

Pertanyaan yang harus dikemukakan sekarang adalah di mana Qurei selama lima tahun yang lalu terkait gagasan-gagasan ini? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, dan inilah yang tidak bisa dijawab olehnya, yaitu bahwa Qurei yang mempercayai satu negara sekuler oleh kepemimpinan yang baru, yang tunduk kepada Amerika dianggapnya sudah berlalu, atau apa yang mereka sebut penjaga yang lama, dengan pemikiran-pemikiran Inggris yang kuno dianggapnya sudah ketinggalan zaman, sehingga harus dibuang dan diusir dari pimpinan gerakan yang didominasi oleh orang-orang yang menjadi anteknya Amerika!!. (kantor berita HT, 17/08/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*